Mohon tunggu...
Sirajul Fuad Zis
Sirajul Fuad Zis Mohon Tunggu... Jurnalis - Public Relations

Penulis, Pengamat Komunikasi, Planner dan Akademis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terima Aku Apa Adanya

8 November 2014   15:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:19 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terima Aku apa adanya  :) ,Problema dalam dunia nyata yang sering terjadi dalam sebuah hubungan kebanyakan gagal. Walau tak semua orang yang berhasil dalam hubungan harmonis, dan mawaddah wa rahmah. Baik hubungan ,kehidupan bermasyarakat ,pacaran, taaruf, suami istri dan keluarga. Masih yang masih mencintai orang lain apa adanya, akan tetapi tidak belajar mencintai dengan sepenuh jiwa dan hati yang mendalam.

Berbeda orang yang mempelajari cinta dengan orang yang tanpa belajar akan cinta tersebut. pendidkan yang mempengaruhi cara orang mencintai, biasanya orang membaca banyak lebih sukses mencintai dengan setulus hati dan sabar. Sungguh beruntung bagi orang berilmu mencintai pasanganya.

Ada beberapa trik jitu dalam mencinta apapun di dunia ini. Dengan segenap kepercayaan dan menjalaninya akan terasa sukses.

Yang pertama, Mencoba mencintai diri sendiri sebelum cinta kepada orang baru, orang yang berada disekitar kita, dengan cara ini kita akan sadar, bahwa menyadari siapa diri kita sebenarnya, sebelum orang lain tahu dan menjadi prasangka buruk, maka yakinkan diri untuk mencitai diri sendiri. Apa tujuan mencintai sendiri?, pasti banyak yang belum paham kenapa ini mesti harus dilakukan dalam trik mencinta, ada kata bijak mengatakan” siapa hendak mencinta, berawal lah dari diri sendiri” meski ada yang mengatakan, mencintai orang lain lebih penting. Kita akan beda kan dengan analisis yang jelas.

Orang yang mencintai diri sendiri, saat ia dikecewakan pasangan nya, ia menyadari haikikat dirinya pribadi, bahwa ia musti belajar mencintai, mempunyai ilmu dan tak menangis saat disakati pasangan. Dan orang yang mencintai diri sendiri, ia lebih mengutamakan berfikiran positif atas dirinya kedepan. Kalau orang yang langsung mencintai orang lain, maka fatalnya saat dikecewakan akan timbul pernyataan ia mengakui diri sendiri bodoh dan begok, jadi beda kan cobain deh rasain gimana rasanya, beda sekali. Jadi mencinta lah pada diri sendiri. Jika tak sanggup jangan mencintai orang lain, tandanya anda belum siap.

Yang Kedua, menghormati siapapun itu, termasuk menghormati diri sendiri. Jika kita sudh belajar ini, maka hanya ada kata” pada saat kamu dilahirkan, kamu menangis dan dunia tertawa. Isilah hidupmu dengan kebenaran, sehingga pada saat kamu mati,kamu tertawa dan dunia mnangis
indah bukan?, ini semua Kuasa yang Menciptakan Sesuatu hal. Kita hanya menghormati segenap Ciptaan-Nya, tak lebih, kita tak disuruh mencaci, merubah, mengucilkan,meremehkan. Maka apa salah kita saling menghormati dan menhargai pasangan kita? Salahkah itu?, bukankah jiwa kita memang butuh ada yang menghormati?, jujur saja, maka hati dan batin akan berteriak iaaaa, maka begitulah sekarang banyak orang mencintai tapi tak dicinta, maka trik ini tak lepas dari jitu nya seorang Pecinta sejati.

Yang ketiga,kebebasan, setiap orang bebas dalam berpendapat, bebas mengepresikan cinta nya, apakah bebas ini tanpa batas? Tidak juga, mamang perlu ada garis batasan untuk menjaga hubungan dan kasih sayang dengan pasangan, keluarga dan kerabat. Tapi kita bisa mempertanggungjawabkan setiap kebebesan yang telah diberi, memang kepercayaa tak cukup, karna semua harus dikontrol dan awasi, maka kebebasan itu menjadi sebuah ekpresi dalam mencinta. Maka siapapun yang ada hal ini. Siap-siaplah menerima efek sampingnya, yaitu dicintai orang lain setelah kita punya prinsip dan ilmu serta wawasan yang luas.

Ayooo Merdeka, jangan mau dijadikan Budak cinta

Yogyakarta, 07 November 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun