Mohon tunggu...
Fuad Amien
Fuad Amien Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Di Balik Sebuah Kecanggihan Teknologi

15 Juli 2021   01:00 Diperbarui: 15 Juli 2021   01:02 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo sobat, kegiatan apa yang kalian lakukan saat menunggu atau mengantri?

Sebagian besar dari kita pasti akan menyalakan layar ponsel dan berselancar di media sosial. Saat ini media sosial sangat dekat dengan kehidupan kita, dari anak-anak hingga orang dewasa. Media sosial memiliki banyak efek positif pada kehidupan, tetapi kehidupan media sosial juga memiliki sisi lain. Film dokumenter terbaru Netflix "Social Dilemma" menggambarkan dampak negatif media sosial atau dunia maya. Film dokumenter ini diproduksi oleh Jeff Orlowski dan akan tersedia untuk streaming di Netflix mulai 9 September 2020.

"Social Dilemma" memaparkan dampak negatif media sosial, antara lain penyebaran informasi/lelucon palsu, pengurangan interaksi manusia, cara kerja dan pengaruh iklan di Internet, dampak kesehatan mental manusia, dan politik nasional. kepentingan.

Yang menarik, dalam film dokumenter ini, orang-orang di balik layar platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram juga berkali-kali diwawancarai. Ironisnya, mereka yang telah bekerja keras untuk "menciptakan" platform media sosial ini kini khawatir akan dampak jangka panjangnya. Tanpa disadari, sebuah platform dapat berdampak besar pada 2 miliar orang.

Film ini tidak hanya berisi klip wawancara, tetapi juga menyediakan beberapa ilustrasi adegan. Hal ini memudahkan penonton untuk lebih memahami pesan yang disampaikan melalui film ini. Anda dapat menonton "Dilema Sosial" di Netflix.

Informasi Dibawakan Secara Menarik dengan Statement yang Padat dan Berbobot.

Social Dilemma dimulai pembukaan dengan di mana perkembangan pembicara memulai siklus perekaman dan menampilkan diri dengan cara yang khas. Mengungkap riwayat pekerjaan mereka di organisasi web yang signifikan untuk membujuk orang banyak yang akan kita perhatikan selama 90 menit. Kemudian, pada saat itu ada pertanyaan dan pertanyaan tentang 'apa masalahnya?', didukung oleh penilaian dengan kehalusan penangguhan untuk mengumpulkan minat dan menarik orang banyak sebelum benar-benar mulai mempelajari masalah yang akan diangkat.

Setiap klarifikasi dan data yang muncul dari masing-masing sumber sarat dengan pengubahan yang kuat dan to the point. Kita bisa membayangkan kepala suku sangat teliti saat mengubah narasi ini. Dia perlu memastikan bahwa setiap situasi dan pesan yang disampaikan memiliki intisari, seperti pernyataan yang tegas.

Kita juga akan mendapatkan tahapan-tahapan mengenai pokok bahasan yang akan dibicarakan. Ada peta jiwa yang digunakan untuk membentuk penyampaian pesan agar tetap terpusat dan terkonsep. Mulai dari bagaimana media berbasis web menyaring semua tindakan dunia online kita, bagaimana organisasi memanfaatkan keajaiban ini, hingga berbagai fokus penting yang bercabang ke masalah perusahaan swasta, kesejahteraan emosional, masalah pemerintah, dan banyak lagi.

Ada banyak data yang bisa kita dapatkan dari narasi ini. Pastikan untuk membuka mata kita dan mengarahkan mata kita pada hasil yang tak terhindarkan dari kemajuan modern media berbasis web.

Didukung oleh Sederet Narasumber Terpecaya dan Ilustrasi yang Membantu Penonton.

Film ini didukung oleh berbagai narasumber yang dipercaya di bidangnya masing-masing. Mulai dari Google Ethic Architect sebelumnya (Tristan Harris), mantan supervisor Pinterest (Tim Kendall), penulis buku melalui masalah media online (Jaron Lanier) dan banyak lainnya dengan latar belakang bekerja untuk organisasi web seperti Facebook, Twitter , dan Instagram.

Tak hanya klarifikasi dari sumber, The Social Problem juga memuat segudang film unik dan didesain. Selanjutnya plot anekdot sebagai konfigurasi adegan untuk memberikan sentuhan sensasional sekaligus memudahkan kita untuk memahami data. Salah satunya adalah persepsi terhadap program A.I (Man-made reasoning) yang ditampilkan tiga orang menonton Ben, seorang anak muda yang efektif memanfaatkan media berbasis web. Adegan akan menyerupai film sci-fi ditegakkan dengan CGI. Sayangnya, ini adalah representasi dari kerangka A.I panggung media online asli, bukan sesuatu yang anekdot.

Pernyataan-pernyataan penting yang perlu digarisbawahi juga dalam beberapa kasus ditampilkan sebagai pernyataan untuk kita lihat. Ide-ide visual yang diperkenalkan dalam narasi ini dengan susah payah dimaksudkan untuk menjamin penyampaian data yang layak dan signifikan bagi penontonnya.

Perlunya Kebijakan Dalam Menanggapi Informasi yang Kita Dapatkan Melalui Film ini.

Seperti membaca sebuah laporan, kita tidak boleh hanya membaca judul atau bagian utama, kita juga perlu memperhatikan Kesulitan Sosial dengan hati-hati. Narasi ini benar-benar menyelidiki akibat buruk dari rencana aksi dan pengaturan perhitungan setiap media berbasis web. Karena suatu masalah harus dipusatkan pada membuat kita sadar untuk bergerak dan memperbaiki kesalahan yang telah dibuat secara efektif.

Film ini juga akhirnya memberikan aransemen dan sedikit kemajuan yang bisa kita ambil agar kita tidak menjadi "item" media online. Ditutup dengan penjelasan yang berbeda dan perspektif yang penuh harapan dari setiap individu aset.

Sumber itu juga sejenak merujuk bahwa tidak ada diktator dan inspirasi jahat ketika media online dibuat. Setiap penyelenggara memulai pemikiran dengan inovasi dan tujuan positif untuk kemajuan peradaban manusia. Bagaimanapun, sistem yang dibuat telah dibuat dengan cara yang "mengerikan" dan digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk keuntungan. Terlepas dari apakah Anda perlu mengorbankan kebenaran dan kode moral yang berbeda.

Kesulitan Sosial hanyalah musuh dari perang media berbasis web, namun merupakan instrumen yang mencolok untuk memberikan ruang lingkup yang sangat besar perhatian dalam menggunakan media online, untuk menjadi klien yang cerdas. Film-film naratif seperti ini seharusnya bisa menjadi bahan nasihat bagi anak-anak. Isu Sosial adalah wadah periode yang berisi realitas, mengharapkan masa depan terburuk mutlak ketika kebenaran tidak memiliki definisi yang jelas lagi.

5 Hal Penting dari Film Social Dilemma dan 6 Aktivitas Agar Anda Tidak Dikendalikan oleh Internet

 

1. KITA SENGAJA 'DIJEBAK' UNTUK BERLAMA-LAMA DI INTERNET

Mulai dari sumber berita tanpa henti, fitur "orang yang mungkin kamu kenal" di Facebook, hingga serangkaian rekaman yang disarankan di YouTube, ini hanya sebagian dari strategi pemilik media berbasis web untuk membuat kita tetap menatap layar ponsel , PC, atau tablet. .

Tanpa kita memahaminya, lebih banyak memori baru-baru ini dihabiskan untuk hal-hal yang jika kita tidak tahu apa-apa, tidak akan menyakiti atau sangat mempengaruhi hidup kita. Jika kamu tidak tahu tentang dramatisasi di Twitter atau Instagram hari ini, apakah kamu akan mendapatkan nilai buruk dari guru besok?

2. KITA ADALAH PRODUK YANG DIJUAL DAN SEMUA AKTIVITAS KITA DIPANTAU

Pernahkah Anda bertanya mengapa media online atau alat pencarian web Google, yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita, dapat dilayani secara gratis?

Dalam film ini, dan itu normal terdengar di mana-mana, bahwa dengan asumsi kita tidak membayar apa pun untuk sesuatu, kita adalah itemnya. Artinya, kitalah yang benar-benar dijual oleh teknologi.

Ini sederhana seperti ini. Ketika kamu membuat perkamen dan menjepret apa pun melalui media online dan Google, mesin pencari akan terbiasa dengan perilaku kamu. Semakin lama kamu di sana, semakin banyak yang bisa peroleh dari diri kamu.

Mereka tahu serial favorit  dan selebritis yang kamu sukai. Mereka tahu hal-hal apa yang kamu cari dan bersedia untuk membeli di web. Mereka tahu restro atau tempat menarik yang kamu cari. Informasi ini digunakan untuk menyesuaikan konten yang muncul di akun media online kamu, serta jenis promosi yang muncul di situs yang kamu kunjungi.

Pernahkah kamu, misalnya, sedang mencari atau membeli barang tertentu di toko online, kemudian tiba-tiba setiap halaman di web yang kamu buka, berisi barang serupa yang baru saja kamu beli?

3. BAHAYA FILTER BUBBLE

Memang, karena isi web yang kita buka telah diubah sesuai dengan keinginan kita, maka pada saat itu kita akan melihat isi yang kita sukai atau butuhkan. Di sinilah kita mulai terjebak dalam gelembung saluran, ketika kita merasa bahwa hal-hal yang kita sukai atau penilaian kita terhadap sesuatu adalah penilaian sebagian besar wilayah setempat.

kita akan menganggap anggapan yang tidak sama dengan anggapan kita sebagai kesimpulan yang tidak berdasar atau aneh, karena kita merasa bahwa individu di internet memiliki penilaian yang sama dengan kita. Memang, apa yang terjadi di internet umumnya tidak sama dengan kenyataan.

contoh yang diambil oleh film ini adalah tentang teori bumi datar. Individu yang menyukai konten ketakutan paranoid tidak akan berdaya menghadapi konten yang disarankan tentang ide paranoid lainnya.

Hal inilah yang akhirnya membuat internet membentuk kita, secara bertahap, tanpa kita sadari.

4. JURANG PERBEDAAN MAKIN TERBUKA LEBAR

 

Karena setiap pertemuan memiliki gelembung salurannya sendiri, sehingga setiap perbedaan bertemu atau bertemu secara kebetulan, maka pada saat itu pertunjukan dan pertempuran cukup sering terjadi melalui media berbasis internet.

Contoh yang terjadi di Indonesia sudah sering terjadi, mulai dari masalah politik, misalnya ras lokal dan keputusan untuk isu-isu sosial seperti penghinaan terhadap SJW atau diskusi tanpa batas tentang hak-hak.

Lebih mengerikan lagi, jika ada perbedaan ini, ada orang yang membawanya atau seseorang yang merencanakannya sehingga lubangnya jauh lebih luas.

Sementara itu dalam film ini, contoh diambil dari polarisasi yang bertambah di antara pendukung Partai Republik dan Partai Demokrat. Di Indonesia, contoh yang tepat adalah isu disinformasi, yang seringkali dilengkapi dengan lonceng sehingga individu terisolasi tentang isu-isu tertentu.


5. BAHAYA YANG LEBIH BESAR: PUNAHNYA EKSISTENSI MANUSIA

Kembali ke masalah filter bubble, jerat ini menyebabkan kita seolah-olah memiliki dunia kita sendiri yang tidak sama dengan yang lain. Bayangkan, semakin banyak filter bubble, semakin banyak individu yang hidup di alam semesta buatan mereka sendiri.

Inilah alasan mengapa bisa ada pertengkaran antara bumi bulat versus bumi datar, Coronavirus berisiko versus Coronavirus yang luar biasa, dll. Setiap pertemuan menganggap penilaian yang berlawanan dengannya adalah penilaian yang bodoh dan tidak masuk akal.

Model lain adalah cara yang sekarang jumlah preferensi, komentar, dan pengikut sangat penting bagi beberapa individu. Persetujuan atau penegasan dari orang lain tidak dapat disangkal lebih penting daripada kita melihat ke dalam diri kita sendiri untuk apa yang kita butuhkan dan kita setujui.

Jumlah sahabat melalui media online lebih menyenangkan dari pada sahabat yang kita miliki pada kenyataannya, meskipun hubungan kita dengan mereka lebih nyata dari pada yang ada di media social.

 

Jadi, perilaku dan cara pandang kita berubah karena keterbukaan terhadap media online dan internet. Apa yang kita anggap penting dan tidak menjadi terletak pada kualitas-kualitas yang ada di media online.

Lebih mengerikan lagi, ini terjadi secara bertahap, tanpa kita memahaminya. Sebelum kita menyadarinya, kita menyerupai robot yang perasaan dan perilakunya dapat diantisipasi oleh mesin kesadaran buatan manusia. Jika seperti ini, apakah kita masih bisa disebut orang?

Memang, selain memperkenalkan realitas mengerikan tentang web dan media online, untungnya sumber memberi kita sedikit pengaturan. Sebagai manusia, kita dapat melakukan hal-hal yang menyertainya dengan tujuan agar kita tidak dikuasai oleh inovasi dan web, termasuk media berbasis web.

1. MATIKAN ATAU KURANGI NOTIFIKASI

Peringatan membuat kita memeriksa sesuatu yang tidak terlalu penting untuk kita lihat segera. Jadi cobalah untuk melihat sekali lagi, peringatan dari aplikasi apa pun yang benar-benar penting untuk Anda ketahui segera. Pilih pemberitahuan, lalu matikan sisanya. Atau sekali lagi jika Anda bisa, cukup hapus aplikasi tersebut.

2. PAKAI NEWS FEED ERADICATOR

Sumber berita Eradicator akan menghilangkan semua jadwal atau situasi dengan rekan media berbasis web Anda. Hal ini dapat membantu Anda untuk tidak menunggu melalui media online. Anda juga dapat mengatur status Anda sendiri yang ingin Anda lihat. News channel Eradicator dapat digunakan untuk semua media berbasis web, termasuk YouTube.

3. PAKAI QWANT DIBANDING GOOGLE

Anda dapat menggunakan Qwant sebagai indeks web daripada menggunakan Google. Qwant tidak akan menyimpan daftar terindeks Anda, yang berarti perlindungan Anda tetap terjaga.

4. JANGAN KLIK "AD" DAN VIDEO REKOMENDASI

Jika Anda mencari sesuatu di Google, terutama yang terkait dengan produk atau layanan, biasanya pada titik tertinggi pencarian ada tanda "Promosi" di satu sisi koneksi. Tanda ini adalah koneksi ke advertorial atau promosi. Sepanjang garis ini, jangan ketuk koneksi itu. Lebih baik mengetuk koneksi standar (tanpa tanda "Promosi").

Ini juga berlaku untuk semua iklan di situs, mengingat rekaman yang disarankan untuk YouTube. Jika Anda mengklik koneksi atau video itu, itu sama dengan Anda menyajikan informasi sosial Anda, yang memudahkan mesin untuk membuat 'model optimal' atau tiruan Anda. Jika ingin melihat videonya, lebih baik ketik saja di kolom hunting untuk membatasi melakukan perekaman.

5. FOLLOW ORANG YANG KAMU GAK SUKA

Ikuti catatan media berbasis web tentang individu yang kesimpulan atau perasaannya tidak Anda pedulikan atau bertentangan dengan Anda. Faktanya adalah agar Anda tidak terjebak dalam perangkap saluran kantong udara. Anda juga dapat mencari cara untuk mencoba melihat sesuatu menurut perspektif lain. Pelajari alasan atau pendapat mereka, dan pahami bahwa selalu ada individu yang memiliki berbagai anggapan dari Anda.

Tanpa ragu, ini bukan sesuatu yang sederhana, atau bahkan sangat menantang. Anda mungkin terkena hipertensi, tetapi ini adalah cara yang bagus untuk menahan otak Anda agar tidak terbatas.

6. CEK FAKTA

Selalu curiga terhadap data apa pun yang dapat Anda kunjungi di mana saja. Memeriksa realitas berulang-ulang, memandangnya menurut berbagai sumber dan perspektif. Dengan asumsi Anda memiliki data yang cukup, Anda dapat membuat keputusan.

Nah itu aja dulu ya sobat. Sedikit pesan nih sobat, inget harus waspada saat bermain media online. Okee sobatt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun