Menurut seorang psikolog Dr. Rose Mini IQ bukanlah faktor utama yang dapat menentukan sukses atau tidaknya seseorang dalam berkarir. Ia juga mengkalkulasi bahwa faktor kecerdasan emosi atau EQ memiliki pengaruh sebesar 80 persen pada kesuksesan seseorang, sedang untuk faktor kecerdasan intelektual atau IQ hanya sebesar 20 persen.
Mengapa demikian? Dalam kasus yang sudah terjadi penerimaan karyawan kerja bukan hanya mementingkan kecerdasan intelektual saja melainkan seberapa besar orang tersebut memiliki kecerdasan emosi (EQ), karena sepintar apapun orang tersebut menguasai semua bidang ilmu, namun ia tidak mampu dalam mengenali emosi orang lain, maka ia akan sulit hidup rukun dan harmonis.
Pendapat ini senada dengan pendapat yang dikeluarkan oleh (Rohmah:2018) bahwa orang sukses cenderung mereka yang mampu mengerjakan standar etos kerja, seperti bekerja sesuai dengan Amanah yang dibebankan dan siap diawasi. Kecerdasan yang mampu untuk mengenali dirinya, orang lain, dan lingkungan sekitar adalah EQ.Â
Karena dalam dunia pekerjaan EQ menjadi satu hal yang sangat penting, sebab kita tidak mungkin mampu untuk mengerjakan sebuah pekerjaan dengan cara sendiri.
Melihat paparan diatas, maka sudah sangat jelas bahwa IQ tidak memiliki peranan penting terhadap kesuksesan seseorang, melainkan seberapa ia mampu mengendalikan emosi melalui EQ, seperti berhubungan dan berkomunikasi dengan rekan kerja, atasan, atau klien menjadi faktor utama yang mempengaruhi kesuksesan seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H