Mohon tunggu...
Fuad Amien
Fuad Amien Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Konvergensi di Masa Modern

14 April 2021   11:45 Diperbarui: 14 April 2021   12:04 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan konsep massa dalam sebuah konvergensi media dikarenakan adanya perpaduan ciri-ciri komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi. Komunikasi massa berdasarkan sudut pandang konvensional diartikan sebagai kesatuan khalayak yang anonim dan teralienasi sehingga pesan yang disampaikan kepadanya pun besar-besaran (massive). Akan tetapi dalam pandangan media konvergen justru terjadi proses demassivikasi. Media konvergen menyebabkan derajat massivitas massa berkurang karena komunikasinya makin personal dan interaktif.

Pada tataran praktis, konvergensi media menghadirkan isu-isu penting di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan,politik, dan pendidikan. Lembaga pendidikan akan dituntut untuk mampu menyediakan lulusan berkualitas dan memiliki kematangan akademis sekaligus kapabilitas praktik yang berbeda dengan sebelumnya. Dalam konteks ini, dunia pendidikan pada masa mendatang dihadapkan pada tantangan-tantangan pembenahan kurikulum agar sesuai betul dengan laju teknologi yang tidak terbendung. Dunia kerja akan datang mensyaratkan kualifikasi keterampilan baru di setiap pekerjaan yang berhubungan dengan konvergensi teknologi.

Dari sudut pandang bisnis, konvergensi pada media televisi juga berarti peluang profesi baru. Munculnya istilah konvergensi memberikan peluang baru kepada pengelola media untuk memperluas pilihan publik. konvergensi juga berpeluang menciptakan kelompok dominan baru yang akan menjadi penguasa pasar, konsentrasi kepemilikan salah satunya. Sektor-sektor media yang berbeda akan bergabung dan menghidupkan konglomerasi.

Kekhawatiran sebagian kalangan bahwa isi media konvergen di bagian tertentu akan mendegradasi moral generasi muda merupakan salah satu poin penting yang harus dipikirkan oleh para pelaku media konvergen. Persoalan terakhir ini menarik karena perkembangan teknologi umumnya selalu mendahului regulasi. Dengan kata lain, regulasi hampir selalu ketinggalan jika dibandingkan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Fungsi pemerintah sebagai regulatory agent adalah menjaga hubungan dengan pasar dan masyarakat sipil agar tidak terjadi dominasi antarketiganya.

Dari sudut pandang kebudayaan, pola perilaku masyarakat akan berubah seiring dengan perkembangan media konvergen. Digitalisasi media menyebabkan kurang pentingnya memisahkan isi media dari sisi produksi, editing, distribusi, dan penyimpanannya. Maka, bentuk dan isi media mendatang akan berubah mengikuti perkembangan teknologi. Cepat atau lambat, pada masa mendatang preferensi masyarakat terhadap media akan beralih dari media konvensional ke media konvergen. Singkatnya, konvergensi akan mengubah hubungan antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup, dan khalayak.

Berdasarkan pembahasan yang telah disajikan, dapat disimpulkan bahwa didalam era konvergensi, mau tidak mau media konvensioanal harus mengikuti arus perkembangan zaman. Para pelaku industri terutama dibidang industri kreatif televisi tidak boleh tutup mata melihat kondisi sekarang ini agar tidak terdegradasi dan tergerus kencangnya arus perkembangan teknologi. Disisi lain konvergensi media memungkinkan para profesional di bidang media massa untuk menyampaikan berita dan menghadirkan informasi dan hiburan, dengan menggunakan berbagai macam media. Komunikasi yang sudah dikonvergensikan menyediakan berbagai macam alat untuk penyampaian berita dan memungkinkan konsumen untuk memilih tingkat interaktivitasnya, seraya mereka bisa mengarahkan sendiri penyampaian kontennya.

Pemerintah selaku regulator bertanggung jawab penuh menciptakan regulasi yang dapat melindungi segenap elemen masyarakat dari pegaruh buruk media. Regulasi menjadi konsekuensi logis dari permainan simbol budaya yang ditampilkan oleh media konvergen. Tujuannya jelas, yakni agar tidak terjadi tabrakan kepentingan yang menjadikan salah satu pihak menjadi dirugikan. Terutama bagi kalangan pengguna atau publik, pihak ini biasanya menjadi pihak yang paling sering menjadi korban dari implementasi konvergensi. Persoalan regulasi menyangkut seberapa jauh masyarakat mempunyai hak untuk mengakses media konvergen, dan seberapa jauh distribusi media konvergen mampu dijangkau oleh masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah sejauh mana isi media konvergen dapat dipertanggungjawabkan di depan norma dan etika yang berlaku di masyarakat.

Dalam konteks penciptaan regulasi ini, peran para penggiat televisi komunitas dan asosiasi menjadi mutlak diperlukan. Sembari mengembangkan kualitas televisi yang sudah eksis selama ini, mereka dituntut bergerak bersama menyambut konvergensi. Cepat atau lambat, konvergensi akan melanda penyiaran komunitas. Pesimisme akan kondisi kini dan di sini harus dibarengi dengan semangat optimistik bahwa masa depan televisi komunitas akan lebih baik berkat perkembangan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun