Mohon tunggu...
Fitri Amalia S
Fitri Amalia S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis dan Optimalisasi Pemenuhan Vitamin serta Mineral Demi Terwujudnya Desa Tanpa Kelaparan

9 Agustus 2022   08:29 Diperbarui: 9 Agustus 2022   08:41 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) kembali menjalankan program Kuliah Kerja Nyata Tematik dengan mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs Desa. Salah satu pendalaman dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) adalah program SDGs Desa. Poin keduanya yaitu Desa Tanpa Kelaparan bertujuan mengakhiri segala jenis kelaparan serta mengupayakan terciptanya ketahanan pangan yang baik untuk menuju kehidupan yang sehat.

Menurut riset Global Hunger Index (GHI) pada 2019, indeks kelaparan di Indonesia dikategorikan serius dan menempati peringkat 70 dari 117 negara. Bahkan pada 2021, GHI menempatkan Indonesia pada urutan ketiga tertinggi di Asia Tenggara dalam indeks tingkat kelaparan. Penyebab terjadinya fenomena ini antara lain karena tidak semua orang memiliki kemudahan untuk mendapatkan pangan yang dibutuhkan akibat kemiskinan, terbatasnya subsidi pangan, meningkatnya harga pangan, hingga tingginya tingkat pengangguran.

Salah satu langkah konkret untuk menguranginya adalah seperti yang dilakukan oleh Fitri Amalia (20) yaitu melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Program kerja dikemas dalam bentuk sosialisasi, edukasi, pendampingan, dan pendataan di sekitar daerah tempat tinggal yang berlangsung pada 11 Juli 2022 hingga 10 Agustus 2022. Kelompok 49 yang terletak di wilayah Kecamatan Bojongloa Kidul menggagas program utama yaitu Webinar Optimalisasi Asupan Gizi yang Baik Guna Mengatasi Masalah Kelaparan.

dok. pribadi
dok. pribadi

Program webinar ini memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi bagi tubuh. Tema Desa Tanpa Kelaparan khususnya pada sub tema Prevalensi Kekurangan Vitamin dan Mineral, dilakukan pula sosialisasi dan edukasi di wilayah Kelurahan Cibaduyut kepada para ibu terlebih yang masih memiliki balita. Edukasi dan diskusi meliputi tentang pentingnya memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral setiap hari.

dok. pribadi
dok. pribadi

Bentuk program kerja yang lain berupa pendampingan dan pendataan kegiatan posyandu di Kelurahan Cibaduyut. Pendampingan dan pendataan dilakukan melalui pengukuran tumbuh kembang anak yang meliputi berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Berdasarkan fakta lapangan dan data yang diperoleh dari Posyandu Kelurahan Cibaduyut, ternyata masih terdapat balita yang mengalami kekurangan gizi sebanyak 6,61% dan balita dengan keadaan stunting 5,62% dari jumlah keseluruhan balita.

dok. pribadi
dok. pribadi

Di samping itu, dilakukan juga kegiatan pembagian beberapa sumber gizi untuk balita. Bertepatan dengan pemberian vitamin A serta Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), dibagikan pula beberapa asupan pendukung sebagai sumber vitamin dan mineral seperti makanan pendamping ASI, susu UHT, serta buah-buahan. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi langkah preventif dan untuk mengurangi terdapatnya fenomena balita yang kekurangan gizi atau stunting dalam upaya mengatasi masalah kelaparan.

dok. pribadi
dok. pribadi

Maka dari itu untuk mengupayakan terciptanya ketahanan pangan perlu dilakukannya perbaikan akses terhadap pangan serta peningkatan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan gizi. Hal ini dilakukan untuk menjamin setiap orang memiliki ketahanan pangan yang baik dalam rangka menuju kehidupan yang sehat. Sehingga segala jenis kelaparan dapat diakhiri demi terwujudnya tujuan Desa Tanpa Kelaparan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun