Kebersihan lingkungan sekolah merupakan kewajiban bagi setiap orang yang berada di lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang bersih akan membuat suasana menjadi nyaman. Suasana yang nyaman tersebut akan meningkatkan konsentrasi murid maupun guru.Â
Sedangkan, sampah-sampah yang berserakan akan membawa berbagai penyakit, seperti diare, infeksi kulit dan cacingan. Hal ini dapat mengganggu proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.Â
Oleh sebab itu, kami kelompok kecil KKN 112 Ciomas Rahayu dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan sosialisasi menjaga kebersihan lingkungan dengan pemilahan sampah.
Kegiatan sosialisasi pemilahan sampah ini dilaksanakan oleh kelompok kecil KKN 112 Ciomas Rahayu yang beranggotakan lima orang dan bertempat di Desa Ciomas Rahayu tepatnya SD Negeri Ciomas 01. Kegiatan sosialisasi pemilahan sampah ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli sampai 26 Juli 2022 di kelas 2A dan 2B.Â
Kegiatan sosialisasi pemilahan sampah ini berisi pemaparan mengenai perbedaan sampah organik dan anorganik, warna tempat sampah organik dan anorganik, dampak akibat membuang sampah sembarangan, manfaat pemilahan sampah, serta cara mengurangi sampah.
Sosialisasi ini dilakukan di kelas 2 agar kepedulian terhadap lingkungan tertanam sejak dini. Agar mudah dipahami oleh anak kelas 2, materi yang diberikan bukan hanya penjabaran materi. Namun, ada juga sesi menonton video anak-anak yang mengajarkan tentang membuang sampah pada tempatnya.Â
Selain itu, terdapat quiz mengenai penggolongan sampah organik dan anorganik. Quiz ini berupa gambar sampah yang harus digolongkan, siswa harus menjawab setiap pertanyaan tersebut. Agar lebih seru kami memberikan hadiah terhadap anak-anak yang dapat menjawab pertanyaan tersebut.Â
Di akhir sosialisasi siswa harus mengumpulkan sampah yang mereka temukan kemudian memasukkannya ke dalam wadah yang telah kami siapkan. Hal ini dilakukan agar siswa langsung mempraktikkan materi sosialisasi yang telah dijabarkan sebelumnya.
Selanjutnya, pada hari jum'at tanggal 5 Agustus 2022 kelompok kecil KKN 112 Ciomas Rahayu mengadakan sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk kompos bersama siswa kelas 6A dan 6B SD Negeri Ciomas 01.Â
Salah satu pemanfaatan sampah organik yaitu menjadikannya sebagai pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan pupuk yang tersusun dari hasil penguraian sampah-sampah organik, seperti dedaunan kering, cangkang telur, dan sebagainya.
Kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk kompos ini dilakukan di lapangan Ciomas Harapan pada saat jam pelajaran olahraga. Agar tercipta kemandirian siswa kelas 6, maka barang-barang yang diperlukan untuk membuat pupuk kompos dibawa oleh masing-masing kelompok yang telah dibuat di hari sebelumnya.Â
Sampah-sampah organik yang digunakan pada praktik ini yaitu sisa makanan basah, cangkang telur, serta dedaunan kering. Sampah organik yang digunakan merupakan sampah yang mudah didapatkan di setiap rumah.Â
Dalam praktiknya terdapat 13 kelompok yang terdiri dari 6 kelompok dari kelas 6B dan 7 kelompok dari kelas 6A. Siswa sangat antusias dalam mengerjakan pembuatan pupuk kompos ini.Â
Pupuk kompos yang telah jadi dibawa kembali oleh masing-masing kelompok dan dibiarkan selama kurang lebih 7 hari sebelum dapat digunakan. Setelah pembuatan pupuk kompos tersebut, siswa diberikan penjelasan mengenai pengertian pupuk kompos, manfaat pupuk kompos dan keuntungan jika menggunakan pupuk kompos.Â
Sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk kompos ini dilakukan agar siswa mampu mengolah sampah-sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat. Jika sampah-sampah organik tidak diolah dengan baik maka dapat mengakibatkan pencemaran udara seperti bau busuk. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan bersama.Â
Harapan kedepannya siswa-siswa SD memiliki kepedulian dan kreativitas yang tinggi terhadap permasalahan kebersihan lingkungan khususnya yang diakibatkan oleh sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H