Menurut Cherukuri, Nikola Tesla yang menjadi pencipta coil untuk mengirim listrik tanpa kabel, tidak mengetahui fenomena ini. Cherukuri dan timnya menemukan bahwa Teslaphoresis dapat merakit dan mendayai sirkuit yang mengumpulkan energi dari medan listrik.Â
Dalam eksperimen tersebut, struktur CNT berubah menjadi seperti kawat yang menghubungkan dua LED, dan menyerap energi dari medan Tesla coil untuk menerangi LED tersebut. Hal ini ini dikarenakan CNT yang ditempatkan dalam medan Teslaphoretic menjadi terpolarisasi. Polarisasi tersebut akan menyebabkan CNT saling tertarik dan membentuk struktur seperti kabel.
Self assembly membuat nanopartikel sederhana membentuk struktur yang lebih kompleks. Pemanfaatan dari self assembly ini dapat ditemukan pada:
- Pembuatan nanomaterial dan komponen mikroelektronik,
- Pengembangan kerangka untuk regenerasi jaringan tubuh manusia,
- Pengembangan teknologi nanorobot.
Dengan penelitian dan pengembangan yang kontinu, sifat self assembly nanopartikel ini dapat berpotensi merevolusi industri dan membuka jalan bagi nanomaterial yang canggih dan lebih fungsional.
Referensi
Farokhzad, O., dan Langer, R. (2009). Impact of nanotechnology on drug delivery.. ACS nano, 3 1, 16-20 . https://doi.org/10.1021/nn900002m.
Nie, Z., Petukhova, A., dan Kumacheva, E. (2010). Properties and emerging applications of self-assembled structures made from inorganic nanoparticles.. Nature nanotechnology, 5 1, 15-25 . https://doi.org/10.1038/nnano.2009.453.
Cherukuri, Paul, etc. (2016). Nanotubes Assemble! Rice Introduces Teslaphoresis. https://youtu.be/w1d0Lg6wuvc?feature=shared
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H