Bila mayat sangat sulit di evakuasi kami memberikan tanda kain berwarna merah. Kemudian memberitahukan ke petugas alat berat excavator yang saat itu tengah bekerja.
Keberadaan excavator itu jelas sangat membantu dalam proses evakuasi mayat. Tidak saja memebersihkan puing bangunan tapi juga sebagai membuka akses jalan.
Kami pun bergerak ke arah pusat Pasar Meulaboh. Kawasan ini sebagian besar bangunan masih terlihat berdiri. Tapi reruntuhan material yang hanyut terbawa tsunami masih menumpuk. Beruntung akses jalan sudah di bersihkan.
Cukup banyak mayat ditemukan disekitar sini. Untuk meredam bau mayat kami menyediakan dua macam cairan, yaitu alkohol dan cairan pewangi.
Tidak sedikit area sulit diterobos para relawan. Seperti mengangkut mayat menyeberangi parit di titian balok kayu. Ada juga masuk ke dalam bangunan yang miring untuk mengambil mayat.
Para relawan menerapkan safety tinggi dalam melakukan evakuasi mayat. Seperti memakai sarung tangan plastic, masker berlapis, ada juga pakai kaca mata. Dan kepala ditutupi dengan topi.
Ya, menurut medis, cairan yang keluar dari tubuh mayat bisa membahayakan bagi tim evakuasi. Bila kena pada bagian tubuh harus segera dicuci dengan sabun /deterjen. Bagi yang ada mengidap alergi kulit sangat dilarang untuk ikut evakuasi mayat. Resikonya sangat tinggi.
Ada pun total mayat yang di evakuasi dalam catatan penulis, sekitar 140 lebih kantong mayat. Dilakukan selama 6 hari. Masih banyak yang belum di evakuasi. Dikarenakan seperti tumpukan puing bangunan yang banyak, jalur jalan yang belum dibersihkan, dan keterbatasan alat berat excavator.
Sungguh perjuangan tidak mengenal kata lelah. Semangat jiwa muda jelas sangat mempengaruhi militannya para relawan. Bahkan cewek pun ikut mengevakuasi mayat.
Tidak sedikit diitemukan barang berharga seperti cincin emas, kalung dan gelang di tubuh mayat. Kami mengumpulkannya dan seterusnya diserahkan ke pihak PMI dan Ormas keagamaan. Hal itu sudah diputuskan sebelum berangkat ke Meulaboh. Dan dibahas kembali saat briefing sebelum evakuasi mayat.Â