Beberap titik spot diantaranya, ground-camping di Tongging sedang dilakukan pembenahannya. Begitu juga lokasi tempat paralayang sudah berjalan. Termasuk track jungle di perbukitan.Â
Kesemua itu berlatar perbukitan, danau dan flora faunanya. Termasuk juga adat dan budaya. Menarik, bukan?
Siapa pun yang pernah berkunjung ke Danau Toba pasti terkesan dengan luasnya danau dan pemandangan alamnya yang indah. Udaranya yang sejuk sangat bagus untuk relaksasi.
Danau Toba ini memiliki panjang 100 km, dengan lebar 30 km dan kedalaman 500 meter. (Pada titik tertentu ada kedalaman mencapai 1000 meter lebih). Berada di posisi ketinggian 900 mdpl (meter dari permukaan laut). Sudah terbayang bukan, bagaimana luas dan besarnya danau ini?
Berbicara tentang Danau Toba memang tidak saja sekedar alam dan budayanya. Justru dari sini akan banyak melahirkan ide-ide atau gagasan lain yang tentu dapat meningkatkan visit turis dan ekonomi masyarakat.
Danau Toba merupakan kebanggan warga Sumut khususnya dan Indonesia umumnya telah ditetapkan sebagai Global Geopark Kaldera Toba oleh UNESCOÂ (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) pada 7 Juli 2020 lalu.
Dalil-dalil yang disampaikan Pemerintah Indonesia sangat logis, yaitu Kaldera Toba memiliki kaitan kuat antara geologis dan warisan tradisi budaya lokal. Termasuk keanekaragaman hayati dan hubungan ekologi sosiologinya.
Bisa jadi hasil itu ada korelasi kuat secara tidak langsung dengan ditetapkannya Danau Toba sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas Nasional. Yang telah diwacanakan pada November 2017 lalu.
Hasilnya dari 10 destinasi tersebut, ada 4 yang lebih diprioritaskan, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. Oleh karenanya, disebut dengan Destinasi Super Prioritas (DSP) Pariwisata Indonesia.