Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Sewindu Komikus Hasmi "Gundala"
Asa dan Dilema Guru Madrasah Swasta
Tip "Survive" bagi Guru Baru
Hari Guru Nasional, Apresiasi Tulus dan Formalitas
Mirisnya Nasib Guru Honorer di Indonesia
Tanda-Tanda Masih Ada Trauma dalam Dirimu
Kamu pasti suka!
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Takziah Menjadi Ajang "Sharing and Connecting"

29 November 2017   00:56 Diperbarui: 30 November 2017   02:31 3068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Takziah yang dilakukan oleh Jemaah Ahmadiyah Medan ke rumah Bpk Irwansyah, Dosen UINSU (16/11/17). Paling kiri, Ustadz M. Idris memberikan ulasan pengalamannya berdakwah di Tuvalu. Paling kanan, yang berpeci hitam Bpk Irwansyah. (dok. Ustad M. Idris)
Acara Takziah yang dilakukan oleh Jemaah Ahmadiyah Medan ke rumah Bpk Irwansyah, Dosen UINSU (16/11/17). Paling kiri, Ustadz M. Idris memberikan ulasan pengalamannya berdakwah di Tuvalu. Paling kanan, yang berpeci hitam Bpk Irwansyah. (dok. Ustad M. Idris)
Acara Takziah yang dilakukan oleh Jemaah Ahmadiyah Medan ke rumah Bpk Irwansyah, Dosen UINSU (16/11/17). Paling kiri, Ustadz M. Idris memberikan ulasan pengalamannya berdakwah di Tuvalu. Paling kanan, yang berpeci hitam Bpk Irwansyah. (dok. Ustad M. Idris)
Negeri Tuvalu di tengah samudera Pasifik (eldeber.com.bo)
Masjid Ahmadiyah di Tuvalu. (dok. Uztadz M. Idris)
Pemuka agama dari Kristen (kiri) dalam suatu acara membangun kebersamaan bersama Jemaah Ahmadiyah di Tuvalu.
Mubaligh Ahmadiyah, Muhammad Idris bersama dengan Pendeta dan tokoh agama Kristen dalam rangka muhibah di rumah misi Jemaah Ahmadiyah di Tuvalu. (dok. M. Idris)
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

==========

"Sesungguhnya milik Allah-lah apa yang telah Dia ambil dan milik-Nya jua apa yang Dia berikan; dan segala sesuatu di sisi-Nya
sudah ditetapkan ajalnya. Maka hendaklah kamu bersabar dan mengharap pahala dari-Nya" (HR. Muttafaq 'alaih).

Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
  4. 3
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

humaniora

takziah

silaturahmidirumahdosenuinsu

ajangsharingandconnecting

ahmadiyahbertakziah

dakwahahmadiyahdituvalu
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.