Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tidak Sekedar Halal Tapi Juga Thayyib

7 November 2017   09:29 Diperbarui: 7 November 2017   20:39 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena contoh lainnya di Sumut juga ditemukan pada tiap-tiap rumah makan yang membuat pamfletnya "rumah makan muslim" atau "rumah makan B2". Yang selama ini tidak ada masalah dengan pamflet tersebut bagi antar umat beragama.

Tidak salah juga bila BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) menghimbau kepada penjual daging yang muslim untuk membuat spanduk /pamflet bahwa alat dan pengadaan dagingnya dijamin aman tanpa tercampur dengan daging lain. Dan tak kalah pentingnya para penjual daging yang muslim di pasar itu mengurus sertifikat halal dan meletakkan di dekat lapaknya atau ditempelkan di dinding.

kemenag.go.id
kemenag.go.id
Kenapa pula perlu demikian? Padahal daging ayam, sapi, dan kambing bukankah sudah termasuk kategori halal menurut Islam?

Ya, secara syarak sudah sesuai. Tapi di sini kita melihat situasional penjual daging antara muslim dan non-muslim. Tujuan lainnya adalah untuk memberi rasa aman, nyaman tanpa hambatan kepada pelanggan muslim.

Sertifikasi halal itu sudah merupakan suatu keharusan bagi pengusaha / perusahaan dalam mengeluarkan produknya. Bagi penulis dalam memilih suatu produk kemasan sudah tentu label halal yang utama diperhatikan.

Aneka produk berupa makanan dan minuman dalam bentuk kemasan, tidak saja sekedar halal tapi juga thayyib bagi tubuh. Begitu juga dalam hal membawa oleh-oleh buat saudara dan karib kerabat, perlu memperhatikan unsur kesehatan.

Kenapa penting untuk kesehatan? Sesuatu yang halal memang identik dengan thayyib /baik. Tapi, baik disini tiap orang berbeda dalam tingkat kesehatan dan usia.

Apakah dalam anggota keluarga kita ada mengidap penyakit katakanlah seperti asam urat, kolesterol, diabetes atau kencing manis? Penyakit tersebut tentu tidak cocok kalau kita memberikan makanan yang kadar lemak dan gulanya tinggi, misalnya seperti pada kue bolu, meskipun ada label halalnya.

Orang yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi, misalnya - tentu tidak cocok pula terhadap makanan yang banyak mengandung kadar lemak. Atau orang yang mengidap penyakit asam urat tentu tidak cocok dengan makanan yang banyak mengandung zat purin atau minuman kaleng yang kadar gulanya tinggi.

Bagi penulis ini adalah hal yang terpenting. Jangan sampai pula makanan dan minuman meskipun sudah ada label halalnya tetapi di sisi lain akan berdampak pada kesehatan. Disinilah letak makna dari thayyib (baik) itu.

slideshare.net
slideshare.net
Pernah suatu ketika penulis pulang kampung dari Medan ke Padang sekitar tahun 2011. Seperti biasa tentu membawa oleh-oleh untuk saudara dan karib kerabat. Bika Ambon Zulaikha adalah salah satu buah tangan yang penulis bawa ke Padang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun