Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Sang Napoleon" Ini Memberikan Warna Baru Kuliner Kota Medan

20 Oktober 2017   21:36 Diperbarui: 20 Oktober 2017   21:36 2836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar nama Medan bagi yang hobi traveling pasti teringat dengan durian dan bolu. Suatu kuliner khas alternatif yang terkenal di kota terbesar ke tiga di Indonesia.

Berpenduduk 2,2 juta lebih yang terdiri berbagai lintas etnis suku dan agama, menjadikan Kota Medan kaya akan aneka kuliner. Aneka ragam dan rasa kue bolu yang di padu dengan durian boleh dikatakan suatu iconik yang sudah terkenal di Indonesia bahkan ke mancanegara.

Salah satunya adalah kue bolu Medan Napoleon. Kue bolu ini boleh dikatakan sebagai pendatang baru tapi sudah memiliki brand nama terkenal dan tentu saja banyak peminatnya. 

Seorang konsumen belanja bolu medan napoleon (dok. pribadi)
Seorang konsumen belanja bolu medan napoleon (dok. pribadi)
Penulis merasa penasaran, dan mencoba mendatangi lokasinya pada Selasa, 17 Oktober yang lalu di Jalan KH. Wahid Hasyim No. 35, kelurahan Sei Babura, Medan Baru--Medan. Atau bersebelahan dengan kantor Tribun Medan dan Kompas.

Namun sayangnya owner Medan Napoleon ini tidak ada di tempat alias sedang di luar daerah. Oleh security saya dipertemukan dengan bagian dalam untuk keperluan wawancara saya.

Kartika Dwi, nama orang yang saya jumpai. Beliau menjabat sebagai Sales Development di Medan Napoleon.

Setelah memperkenalkan diri sebagai penulis /bloger di kompasiana dan tujuan saya dalam wawancara tentang usaha kue Medan Napoleon ini, Mbak Tika panggilan akrabnya di tengah kesibukan bersedia untuk diwawancarai.

Memang sebelumnya saya melihat beliau sedang sibuk dengan urusan pekerjaan tempat dia bekerja. Surat menyurat dan hal lainnya yang menyangkut dengan usaha kuliner ini harus melewati di mejanya.

Wanita berjilbab berkulit putih ini dalam pengakuannya ternyata juga sebagai seorang member di Kompasiana, tapi sudah lama tidak aktif dikarenakan faktor kesibukan kerja.

Terakhir dia mengikuti acara nangkring bersama Kompasiana di Hotel Madani, Medan setahun yang lalu, dalam bincang-bincang awal perkenalan saya dengannya.

"Mbak Tika, Kuliner Medan Napoleon ini kapan berdirinya ?", pertanyaan awal saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun