Menjelang injury time, lagi-lagi petaka datang. Umpan crossing lambung yang dikirmkan pemain tengah Vietnam berhasil disundul dengan baik. Bola bergulir di kiri penjaga gawang Timnas Garuda. Dan sekaligus menutup babak pertama dengan skor 2-0 untuk Vietnam. Ke dua gol ini diciptakan oleh pemain Le Van Nam pada menit 40' dn 44'.
Kelihatan pemain Timnas Garuda kesulitan dalam menerobos barisan pertahanan lawan. Meski umpan yang dikirim dari tengah ke jantung pertahanan lawan sempat merepotkan bek-bek lawan, tapi tetap juga tidak bisa membobol gawang lawan.
Pergerakkan tanpa bola boleh dikatakan jarang terlihat oleh pemain Garuda Muda. Berbeda dengan saat melawan Myanmar dan Philipina, Timnas Garuda ada melakukan hal demikian.
Jika saja pergerakkan tanpa bola yang diskemakan di kedua sisi sayap, penulis yakin barisan pertahanan lawan bisa diterobos. Memang timnas Garuda ada membuat through-pass, namun tetap tidak bisa di drible lagi untuk menusuk lebih ke dalam, karena pressing lawan yang sangat ketat.
Kekurangan lainnya umpan-umpan dengan bola lambung ke belakang bek-bek lawan tidak bisa dimaksimalkan. Padahal ini adalah salah satu jurus "membelah ombak" (meminjam istilah V. Simanjuntak) yang jitu. Praktis juga komentator Valentino Simanjuntak tidak ada mengeluarkan istilah tersebut.
Amatan penulis, pemain Timnas Garuda tetap memperlihatkan fighting dan tidak menyerah. Skema bangun serangan yang mulai bergelombang tetap diperlihatkan. Hanya saja tidak membuahkan hasil. Banyak kandas oleh barisan pertahanan lawan dengan pressing-pressing ketat. Meski beberapa peluang itu ada tapi dukungan tambahan dari tengah tidak bisa memanfaatkan dengan jeli.
Selepas jeda 30 menit babak ke dua lagi-lagi gawang Timnas Garuda di bobol lagi yang ke tiga kalinya oleh Bul Hoang Viet pada menit 86.
Lagi-lagi umpan crossing lambung yang membuat gawang M. Aqil kebobolan. Skor 3-0 bertahan hingga wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir. Dengan demikian Vietnam sementara berada di puncak group dengan perolehan point 9.
Melihat pertandingan itu, jelas terlihat kelemahan mencolok Timnas Garuda yakni barisan pertahanan sangat rapuh. Ini jelas suatu pe-er yang besar oleh Coach Indra Sjafrie untuk membenahi sektor barisan pertahanan Garuda.
Set-piece bola terbukti mudah dimanfaatkan oleh Vietnam yang membuahkan gol lewat heading kepala.