Luis Milla tentu tidak mungkin menerapkan pola 4-3-3. Kemungkinan pola yang dimainkan menjadi 4-2-3-1 dan bermetamorfosa dengan 4-4-2. Tergantung nanti kondisi dilapangan.
Negeri Paman Ho sejauh ini memang unggul dalam produktivitas gol. Tiap laga memasukkan rata-rata 4 gol. Jauh berbeda dengan Timnas Indonesia dan Timnas Thailand.
Meski begitu, jangan dikira Vietnam tidak was-was nantinya. Ujian terberat justru hadir pada laga melawan Garuda dan Gajah Perang.
Permainan ngotot dan pola menyerang Vietnam memang patut di waspadai. Timnas Vietnam pun memang sudah terbangun selama ini. Apa lagi mereka akan menurunkan kekuatan penuh, termasuk jebolan alumni U-19.
Tapi, Vietnam tidak begitu mudah mengalahkan Indonesia. Malah sangat sulit. Timnas Garuda akan tampil habis-habisan dengan semangat juang tinggi yang telah diperlihatkan.
Ezra Walian kemungkinan besarakan turun sebagai striker. Ia sudah harys mmperlihatkan skill bermainnya sebagai pemain Eropa. Disokong dengan dua gelandang sayap cepat kemungkinan, Saddil dan Osvaldo yang akan diturunkan.
Dua pemain sayap ini sudah terbukti bisa menerobos pertahanan lawan. Skil individu mereka tidak diragukan lagi. Ada indikasi kemungkinan (skill individu) salah satu dari dua pemain ini mencetak gol ke gawang Vietnam.
Timnas U-22 akan tampil ngotot. Terlihat saat melawan Timor Leste walau hanya unggul 1-0 saja. Meski banyak peluang yang tidak bisa dikonversi jadi gol.
Nah, mungkin saja pola skema serangan mirip-mirip saat meladeni Timor Leste akan dimainkan (4-3-3). Tapi ini beresiko besar, karena akan terjadi pola permainan terbuka.
Apakah Timnas Garuda siap bermain terbuka seperti ini...??
Ya, jelas harus siap. Justru ini yang dinantikan. Justru ini permainan tersaji sangat menarik. Jual beli serangan akan diperlihatkan. Itu kalau Coach Luis Milla menginginkan bermain menyerang, tanpa jenderal lapangan, Evan Dimas. Â