Kita sebagai orang Indonesia sudah pasti tahu hari besar Kemerdekaan Indonesia. Sejak dari sekolah dasar (SD) kita telah diajarkan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah hingga mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pada hari tersebut ProklamasiKemerdekaan dibacakan oleh Soekarno-Hatta. Seiring itu gema lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Pencapaian perjuangan bangsa Indonesia telah sampai kepada pintu gerbang kemerdekaan.
Tiap-tiap tahun selalu diperingati dengan serangkaian upacara baik di instansi pemerintah maupun swasta serta rakyat biasa. Dari level petinggi-petinggi Negara sampai ke pelosok-pelosok kampung. Tidak lupa dengan berbagai perlombaan dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia.
Ya, bangsa kita akan merayakannya kembali hari kemerdekaan yang ke 72. Seiring itu pula ada moment lain yang special yang akan dan sedang dihadapi oleh punggawa olahraga kita di ajang Sea Games 2017 di Malaysia. Salah satunya dari cabang sepak bola.
Timnas Indonesia U-22 akan bertanding melawan Timnas Philipina pada ajang Sea Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor Malasia, tepat pada tanggal 17 Agustus 2017. Ini suatu hal yang tentu sedikit unik kalau bukan dikatakan "aneh".
Tak salah laga itu menjadi hal yang special bagi Timnas. Hal itu tentu saja pertandingan tersebut harus dimenangkan. Tidak sekedar menang saja tapi momentum kebangkitan sepak bola Indonesia.Â
Artinya, kebangkitan sepakbola kita lebih ditingkatkan lagi (performance). Tidak sekedar menahan imbang raksasa Asean, Thailand dengan skor 1-1. Timnas Garuda harus bisa memperlihatkan terbebasdari belenggu gagal selama ini mencapai puncak juara sejak Sea Games, Manila 1991 silam (26 tahun).
Sesuai dengan tema HUT RI yang ke 72 oleh pemerintah yaitu Indonesia Kerja Bersama. Maka, kerja sama dalam bangun skema serangan jelas dapat diperlihatkan dengan baik. Bermain bola dari kaki ke kaki lebih dimatangkan lagi mengingat tim lawan memiliki postur tubuh tinggi rata-rata.
Jangan membiasakan bermain dengan 'potong kompas' alias longpass ke jantung pertahanan lawan. Harus bisa lebih jeli lagi dalam memanfaatkan kelengahan dan kekosongan area lawan. Dengan demikian, sudah pasti peluang bisa dimanfaatkan untuk menyarangkan bola ke dalam gawang lawan.
Seperti para pejuang kita dahulu, mereka sangat pandai membaca situasi keadaan lawan. Sehingga terjadi kevakuman pemerintah (penjajah) saat itu. Hal itu pulalah dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh para pemuda kita lewat Bung Karno dan Bung Hatta untuk mengumandangkan kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 (goal and idea).
Tak heran rasanya Menteri Pemuda dan Olahraga menyampaikan tanggapan khusus kepada punggawa Timnas U-22 yang akan berlaga dengan Timnas Philipina pada tanggal keramat tersebut.