Inilah sepenggal kisah dari saksi hidup yang melihat dengan mata kepala sendiri detik-detik meletusnya kawah Gunung Marapi. Semoga cerita ini bermanfaat buat generasi pendaki berikutnya.Â
Tulisan ini juga sebagai rasa hormat saya kepada teman-teman penggiat di alam bebas terkhusus buat para pendaki gunung saat kejadian tragedy tersebut, terutama kepada Wing Hing Ing, Eri incek, Rum Razi, Us, Pak Jhon, Sulastri, Zal, Martha, Yanti, Jon Pieter, dan lain-lain serta kepada Petugas SAR yang datang membantu evakuasi korban Abel Tasman.
Dan saya juga berpesan kepada para pendaki gunung yang bertujuan naik ke Gunung Marapi, harap berhati-hati serta tetap mawas diri. Mengingat kapan gunung batuk / meletus kita tidak pernah tahu.Â
Diminta juga untuk bisa menjaga dan memelihara Tugu Abel dari aksi perusakkan atau corat-coret. Karena TuguAbelsudah menjadi salah satu ikon di Gunung Marapiselain Puncak Merpati dan Kawah Utama.
Wassalam.
Notes :
Dokumentasi untuk pemasangan Tugu Abel Tasman, tidak bisa saya publikasikan karena masih tersimpan di rumah saya di Padang. Suatu saat nanti akan saya ceritakan kembali tentang kisah pemasangan Tugu tersebut, Insyaa Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H