Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gema "Kerukunan & Toleransi" Lewat Buka Puasa Bersama Antar Umat Beragama di Pelosok Desa

20 Juni 2017   02:09 Diperbarui: 1 Juli 2017   16:36 1949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sholat maghrib berjamaah komunitas muslim Ahmadiya di Masjid Mubarak Namo Rambe. Sementara tamu undangan dari Umat Kristiani menunggu di teras masjid. [dok. pribadi]

"Beliau Saw pernah mengundang dialog orang-orang Nasrani dari suku Najran di Arab untuk masuk ke dalam masjid. Bahkan Rasulullah Saw mempersilahkan kelompok Nasrani itu beribadah menurut cara mereka di masjid".

Buka Puasa Bersama Antar Umat Beragama.

Buka puasa bersama di bulan suci Ramadhan merupakan hal biasa yang sering diadakan oleh pelbagai segmen warga. Baik itu dengan keluarga, teman kerja, kelompok organisasi atau komunitas maupun ikatan-ikatan alumni sekolah.

Biasanya diadakan di rumah makan / restorant, kafe, maupun bisa juga di rumah atau di masjid-masjid.

Tujuan dari buka bersama atau istilah yang lazim disebut BUKBER ini yaitu menjalin kekompakan dan semangat persatuan dan kesatuan. Atau dalam istilah lainnya memperkuat tali silaturahmi.

Kegiatan bukber ini lazimnya lebih terasa suasananya di perkotaan. Tidak sebatas umat muslim saja yang hadir tapi ada juga mengundang dari kelompok agama lainnya.Tetapi, bagaimana acara bukber tersebut diadakan di masjid dan mengundang kelompok agama lain seperti umat Kristiani ?

Buka Puasa Bersama di Masjid dengan Umat Kristiani.

Yaa ..., acara buka bersama yang dimaksudkan di atas bertujuan untuk memperkuat semangat toleransi antar umat beragama.  Memupuk rasa ukhuwah antar umat beragama dalam kebhinekaan.

Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, di pelosok desa itu, terjalin semangat toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam merekat persatuan dan kesatuan.

Kerukunan antar umat beragama di desa ini patut jadi percontohan dalam situasi kekinian bangsa kita. Warga desa di sini telah lama menjalin rasa persatuan dalam kebhinekaan.

Komunitas Muslim Ahmadiyah di Desa Gunung Kelawas, Kec. Namo Rambe, Kab. Deli Serdang, Sumut, mengadakan acara buka puasa bersama di Masjid Mubarak dengan komunitas dari Agama Kristen dan Katholik (18/06/17). Turut juga hadir dari aparat pemerintahan Desa Gunung Kelawas, Bapak Kepala Desa Reno Ginting beserta staf.

Untuk mencapai lokasi ini memang sedikit butuh perjuangan berat, karena akses jalan menuju ke sini mengalami rusak berat. Jalannya boleh dikatakan hancur alias berbatu-batu. Saya pun sungguh kaget dan miris menyaksikan kondisi jalan yang rusak yang diperkirakan hamper 4-5 km dari simpang jalan besar.

Lokasi desa tersebut memang lebih dekat ke Kota Medan, berkisar lebih kurang 17 km. Dengan kata lain desa yang berada di Kecamatan Namo Rambe itu berbatasan langsung dengan Kotamadya Medan. Memiliki hasil komoditi berupa karet, sawit, dan tanaman palawija lainnya. Terletak di perbukitan yang menghubungkan Berastagi serta objek wisata seperti pemandian Si Biru-biru dan Sembahe.

Sebelum berbuka, diadakan sedikit acara seremonial berupa sepatah dua kata dari pengurus masjid serta para undangan. Mubaligh Ahmadiyah Cabang Namo Rambe, Bapak Mln. Nasrun memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara serta menyampaikan tausyiah kepada jamaah atau undangan yang hadir.

"Saya mewakili dari pengurus Ahmadiyah menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran Kepala Desa beserta stafnya, juga tokoh-tokoh agama Islam dan agama Kristen dan Katholik dalam acara buka puasa bersama ini. Berbeda keyakinan tidak boleh jadi penghalang dalam menjalin hubungan baik sesama masyarakat", demikian kata sambutan dari Mubaligh Ahmadiyah Mln. Nasrun Aminullah Muchtar.

Mubaligh Ahmadiyah, Bpk. Mln. Nasrun Aminullah Muchtar memberikan kata sambutan dan tausyiah dalam acara buka puasa bersama dengan komunitas agama Kristiani di Desa Gunung Kelawas, Namo Rambe - Kab. Deli Serdang. [dok. pribadi]
Mubaligh Ahmadiyah, Bpk. Mln. Nasrun Aminullah Muchtar memberikan kata sambutan dan tausyiah dalam acara buka puasa bersama dengan komunitas agama Kristiani di Desa Gunung Kelawas, Namo Rambe - Kab. Deli Serdang. [dok. pribadi]
Lebih lanjut beliau menjelaskan, Islam sangat mengajarkan kedamaian. Hal ini bisa dilihat dari arti Islam itu sendiri yakni membawa kedamaian.

"Baginda Yang Mulia Nabi Besar Muhammad Saw sendiri sebagai pendiri Islam sangat toleran terhadap penganut agama lain. Beliau Saw pernah mengundang dialog orang-orang Nasrani dari suku Najran di Arab untuk masuk ke dalam masjid. Bahkan Rasulullah Saw mempersilahkan kelompok Nasrani itu beribadah menurut cara mereka di masjid".

Mln. (Maulana) Nasrun juga menekankan bahwa yang menjadi musuh kita bukanlah orang yang berbeda keyakinan dengan kita. Tetapi adalah orang yang justru membuat kerusakkan moral di masyarakat seperti peredaran narkoba, perjudian, perampokkan, korupsi, dan lain-lain ... itulah yang harus jadi common enemies (musuh bersama).

Kemudian pidato sambutan dilanjutkan oleh Kepala Desa Gunung Kelawas. Beliau mengucapkan terima kasih kepada pengurus dan anggota jamaah Ahmadiyah yang telah mengundang dalam acara buka bersama ini. Hal ini dengan sendirinya membuktikan bahwa masyarakat di Desa Gunung Kelawas ini sudah terjalin dengan baik hubungan kerukunan antar umat beragama dalam berbeda keyakinan.

Kepala Desa Gunung Kelawas, Bpk Reno Ginting dalam suatu sambutan acara buka puasa bersama di Masjid Mubarak. [dok. pribadi]
Kepala Desa Gunung Kelawas, Bpk Reno Ginting dalam suatu sambutan acara buka puasa bersama di Masjid Mubarak. [dok. pribadi]
Sementara dari tokoh Pemuda Katholik -- Ketua OMK Paroki Deli Tua,  Bapak FransiskusBarus dalam sambutannya juga sangat mengapresiasi acara seperti ini.

"Saya senang bertukar pikiran dengan pemuda Ahmadiyah di sini. Saya sangat mngharapkan hubungan ini menciptakan sikap toleransi yang tinggi antar umat beragama dan dapat mencegah munculnya tindakan-tindakan intoleransi di masyarakat", demikian beliau menyampaikan dalam sambutannya.

Perwakilan Katholik, Bpk Fransiscus Barus Ketua OMK Paroki Deli Tua, Namo Rambe dalam sambutan kata acara bukber. [dok. pribadi]
Perwakilan Katholik, Bpk Fransiscus Barus Ketua OMK Paroki Deli Tua, Namo Rambe dalam sambutan kata acara bukber. [dok. pribadi]
Bapak Fransiscus Barus ini, turut juga menyumbangkan takjil berbuka puasa berupa kue bolu dan minuman syrup. Meski tidak seberapa, tapi nilainya sungguh suatu perbuatan baik dalam menciptakan semangat persatuan dalam perbedaan keyakinan.

Selanjutnya tokoh Pemuda dari agama Kristen Protestan, Bapak  Daniel Barus -- tokoh agama GBKP Immanuel, Deli Tua Namo Rambe juga sangat senang dan mengapresiasi acara ini. Beliau sangat bangga karena Islam dari Ahmadiyah sangat menghormati keyakinan agama lain. Jemaah Ahmadiyah juga suka tolong menolong di dalam masyarakat.

Bpk Daniel Barus, Tokoh agama dari GBKP Protestan, Deli Tua dalam acara kata sambutan pada acara buka bersama di masjid Mubarak. [dok. pribadi]
Bpk Daniel Barus, Tokoh agama dari GBKP Protestan, Deli Tua dalam acara kata sambutan pada acara buka bersama di masjid Mubarak. [dok. pribadi]
Dalam paparan lainnya, Bapak Daniel Barus juga menekankan akan bahaya dari informasi-informasi yang tidak jelas yang banyak beredar di media-media social. Penting kiranya kita berhati-hati dalam menyikapi berita-berita Hoax di media internet.

Setelah berbagai kata sambutan  dari perwakilan, tiba saatnya berbuka puasa. Para tamu pun terutama dari Kristen / Katholik tidak sungkan menyantap hidangan pembuka puasa. Suasana akrab sangat terasa sekali dalam berbeda keyakinan ini.

Setelah itu dilanjutkan sholat Maghrib berjamaah yang diimami Bapak Mln. Nasrun. Sementara tamu dari non-muslim menunggu di teras masjid. Selesai sholat dilanjutkan sedikit lanjutan dari acara pembukaan tadi, berupa darasy (ceramah singkat) oleh Bapak Mln. Nasrun.

Sholat maghrib berjamaah komunitas muslim Ahmadiya di Masjid Mubarak Namo Rambe. Sementara tamu undangan dari Umat Kristiani menunggu di teras masjid. [dok. pribadi]
Sholat maghrib berjamaah komunitas muslim Ahmadiya di Masjid Mubarak Namo Rambe. Sementara tamu undangan dari Umat Kristiani menunggu di teras masjid. [dok. pribadi]
"Semua agama mengajarkan kedamaian dan cinta kasih terhadap sesama. Hanya orang-orangnya saja sebagai oknum tertentu yang terkadang salah dalam memahami ayat-ayat agama, sehingga bertindak di luar dari ajaran agama tersebut seperti tindakkan radikal, teroris, dan intoleran di tengah masyarakat. Islam sendiri mengajarkan Laa ikhrahaa fid diin (tidak ada paksaan dalam agama)".

Islam juga mengajarkan hablum minallah dan hablum minannas (Hubungan kepada Allah dan hubungan sesama manusia). Tidak mungkin seseorang itu mempunyai hubungan baik dengan Allah Swt kalau dia-nya tidak mempunyai hubungan baik dengan sesama manusia.

Rasulullah Saw bersabda ; " Yang dikatakan seorang Muslim itu adalah apabila orang lain selamat dari kejahilan lidah dan tangannya (tidak mengganggu orang lain)". Demikian tambahan ceramah singkat dari Mln. Nasrun sesudah sholat Maghrib.

Kemudian acara dilanjutkan makan bersama di teras masjid. Adapun jumlah peserta yang hadir berkisar 70 orang yang terdiri dari tamu undangan dan anggota jamaah Ahmadiyah di Desa Gunung Kelawas.

Sesudah sholat maghrib foto bersama pengurus masjid dengan tamu undangan. Kemudian dilanjutkan makan bersama. [dok. pribadi ]
Sesudah sholat maghrib foto bersama pengurus masjid dengan tamu undangan. Kemudian dilanjutkan makan bersama. [dok. pribadi ]
Mengambil makanan yangtelah dihidangkan. Dari kiri-kanan ; Mln. Nasrun, Bpk Fransiscus Barus, Bpk Sekdes, dan Bpk Kepala Desa Reno Ginting. [dok. pribadi ]
Mengambil makanan yangtelah dihidangkan. Dari kiri-kanan ; Mln. Nasrun, Bpk Fransiscus Barus, Bpk Sekdes, dan Bpk Kepala Desa Reno Ginting. [dok. pribadi ]
Suasana berbuka puasa kaum ibu-ibu. [ dok. pribadi ]
Suasana berbuka puasa kaum ibu-ibu. [ dok. pribadi ]
Wassalam
(25 Ramadhan 1438 H / 20 Juni 2017 M)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun