Terhampar dalam kesunyian
diri dalam tirai malam
laut pun mengusap pilu pijakan insan yang tertawan
pada layar-layar tersiram desahan
Kemanakah Dikau...?
tikaman aksara berserakan di berbagai altar
menepikan mekar yang tercakar celoteh-celoteh
tercabik sayatan dalam lipatan jubah
Betapa bintang-bintang telah berjatuhan .... Engkau nubuatkan
gunung-gunung mulai berdentum kesana kemari...
berserakan dalam mimbar-mimbar
mencari celah sejumput nafsu dalam keresahan makhluk lain
Rintihan ku .....
semaikan cakrawala dalam tangan
tuk membalut pelangi Mu
di pertengahan lintasan bulan Mu
Butir demi butiran ku cerna diam-diam
ku basuh dalam rintikan ditepian rimba
bersimpuh daku di dalam sela gemuruh yang Kau datangkan
Melantunkan setangkup untuk ampunan
pada titian hati dalam pelukkan doa
di penghujung tepian malam.
(Medan, aksara mencari dipojok beranda)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H