Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Meski Diguyur Hujan, Aksi Solidaritas untuk Ahok di Medan Bergema

12 Mei 2017   02:03 Diperbarui: 12 Mei 2017   11:45 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pol. PP Medan dalam mengatur lalu lintas yang merayap di titik Nol Km - Medan [dokpri]

Aksi solidaritas Seribu Lilin untuk dukungan bebaskan Ahok di Medan berlangsung lancar dan damai. Meski sempat diguyur hujan aksi tetap berjalan dengan tertib.

suasana aksi damai untuk solidaritas bebaskan Ahok di Medan [dokpri]
suasana aksi damai untuk solidaritas bebaskan Ahok di Medan [dokpri]
Lebih dari 10.000 warga ikut aksi damai solidaritas ini di samping Lapangan Merdeka,  Medan atau titik Nol Km. Dengan symbol pakaian hitam peserta aksi ikut berduka atas vonis pengadilan hukuman Ahok. Tidak saja warga Kota Medan, juga warga dari luar kota ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. 

Lebih dari 10.000 warga ikut aksi damai solidaritas untuk ahok di titik Nol Km - Medan [ dokpri via group WAG]
Lebih dari 10.000 warga ikut aksi damai solidaritas untuk ahok di titik Nol Km - Medan [ dokpri via group WAG]
Dalam aksi damai ini warga juga menyanyikan lagu-lagu kebangsaan seperti; Indonesia Raya, Indonesia Pusaka, Garuda Pancasila, dan Maju Tak Gentar. Mereka juga meneriakkan yel-yel “Bebaskan Ahok “ yang juga diiringi dengan lagu.

Awalnya persiapan acara aksi damai ini juga sedikit “mendadak”. Berawal dari seorang bernama Benny Saragih (Siantar) merasa prihatin kenapa Medan belum juga mengadakan aksi hal yang serupa seperti di Kota-kota lain. Beliau lalu membuat pengumuman lewat pamflet /banner dan disebarkan di medsos.

Pamflet yang dibuat oleh Benny Saragih yang disebar ke medsos [dok. Benny S]
Pamflet yang dibuat oleh Benny Saragih yang disebar ke medsos [dok. Benny S]
Benny Saragih (baju hitam) yang memprakarsai aksi damai lewat medsos [dokpri]
Benny Saragih (baju hitam) yang memprakarsai aksi damai lewat medsos [dokpri]
Informasi tersebut langsung viral. Bersamaan dengan itu, satu sisi lain, teman-teman dan tokoh-tokoh masyarakat Medan dari lintas suku dan agama juga akan merencanakan aksi yang serupa. Saya pun juga diundang dalam persiapan acara. Setelah mendapat info tersebut teman-teman tadi mencoba menghubugi Benny Saragih yang menyampaikan info pamflet di medsos tersebut.

Suasana rapat untuk acara di salah satu kafe di Medan siang hari (11/5/17) [dokpri]
Suasana rapat untuk acara di salah satu kafe di Medan siang hari (11/5/17) [dokpri]
Pada awalnya tidak bisa dihubungi. Pas saat membentuk ketua panitia pelaksana, beliau akhirnya bisa datang dan hadir pada pertemuan rapat kepanitiaan dari kami. Berkat dari teman kami (Budiarto) yang akhirnya berhasil menghubungi lewat sms. Singkatnya acara ini di merger dan tetap dilaksanakan pada hari ini (Kamis-11/5/2017).

Sebelumnya rapat panitia aksi solidaritas ini diminta undur dulu oleh tokoh masyarakat Medan ( Pak Benyamin), tapi karena informasi itu telah tersebar di medsos, maka akhirnya diputuskan tetap dilanjutkan.

Kemudian, proses surat pemberitahuan kepada kepolisian juga sudah di urus sebelumnya oleh Benny. Namun lagi-lagi mendapat halangan dari institusi baju coklat ini. Yakni aksi ini hendaknya  di undur dulu karena bersamaan pula ada acara di lapangan Merdeka oleh Pemprov. Sumut.

Diskusi alot dengan Kapolsek Medan Barat agar acara aksi damai ini bisa mendapatkan izin [dokpri via group WAG]
Diskusi alot dengan Kapolsek Medan Barat agar acara aksi damai ini bisa mendapatkan izin [dokpri via group WAG]
Waktu terus merangkak sore. Diskusi alot pun terjadi dengan Kapolsek Medan Barat untuk proses izin aksi. Sementara warga telah mulai banyak berdatangan ke arah lapangan Merdeka. Dalam beberapa saat saja keramaian warga telah mulai membludak ke lokasi.

Warga sejak sore sudah mulai berdatangan ke lokasi dekat Lapangan Merdeka, Medan [dokpri via group WAG]
Warga sejak sore sudah mulai berdatangan ke lokasi dekat Lapangan Merdeka, Medan [dokpri via group WAG]
Oleh pihak kepolisian tetap tidak member izin untuk aksi damai ini. Dengan alasan pada waktu bersamaan sedang ada acara lain di lapangan Merdeka. Lagi menurut Kapolsek Medan Barat , aksi damai ini bisa saja akan menimbulkan perspektif negative oleh masyarakat lain karena diadakan dalam hari libur Waisak.

Suasana peserta aksi damai yang mulai membludak di titik Nol Km - Medan [dokpri via group WAG]
Suasana peserta aksi damai yang mulai membludak di titik Nol Km - Medan [dokpri via group WAG]
Lantas…??
 Yaah…karena taat dan patuh pada hukum, secara kepanitiaan acara dibatalkan. Tapi…bagaimana dengan warga yang sudah terlanjur datang ??

Menjelang senja warga telah ramai berdatangan di titik Nol Km - Medan [dokpri via WAG]
Menjelang senja warga telah ramai berdatangan di titik Nol Km - Medan [dokpri via WAG]
Nah, kenyataannya dengan semakin membludaknya warga yang datang, akhirnya aksi damai solidaritas untuk Ahok tetap berjalan. Kehadiran spontanitas warga tidak bisa dibendung lagi. Yang akhirnya pihak kepolisian membiarkan dengan tetap melakukan pengawalan keamanan.

Memang aksi damai ini sedikit menimbulkan kemacetan di seputaran jalan Balikota dekat Lapangan Merdeka. Kemacetan ini dikarenakan kendaraan yang melintas dengan lambat ikut mengabadikan aksi tersebut dari balik kaca jendela mobilnya. Untuk sepeda motor yang lewat pun ahirnya berhenti untuk mengambil foto / video. Bahkan ada yang ikut bergabung.

Kemacetan pun akhirnya bisa diurai oleh pihak kepolisian yang dibantu oleh Dinas perhubungan Kota Medan serta Pol. PP Kota Medan dengan menutup bergantian dari simpang jalan yang menuju kea rah Lapangan Merdeka.

Pol. PP Medan dalam mengatur lalu lintas yang merayap di titik Nol Km - Medan [dokpri]
Pol. PP Medan dalam mengatur lalu lintas yang merayap di titik Nol Km - Medan [dokpri]
Aksi solidaritas 1000 lilin untuk Ahok berlangsung tertib dan damai. Sekaligus juga pengumpulan KTP. Meski hujan turun semangat warga tetap terlihat. Tidak ada keributan sama sekali. Sepertinya ini memperlihatkan semangat dan murni dari warga untuk memberikan dukungan moral kepada Ahok.

Warga juga sadar akan hal itu. Mereka tetap tertib dan menjaga kekompakkan. Lintas suku dan agama berbaur menjadi satu dalam kebhinekaan.  Ini lah Medan atau dengan istilah “Ini Medan Bung …”
 Boleh dimaknai bahwasanya “apa pun suku dan agama kau….asal bagus dan baik untuk masyarakat, kami dukung…!! ”


Semoga dengan aksi damai yang digemakan dari berbagai kota-kota lainnya di Indonesia termasuk Kota Medan ikut membawa andil dalam  membawa perubahan keputusan hakim di Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta untuk pembebasan Ahok minimal menjadi tahanan kota. Tidak sekedar itu saja, hal yang penting juga untuk merawat dan menjaga kebhinekaan kita di NKRI ini dari rongrongan radikalisme / makar yang ingin merobah tatanan kenegaraan kita.

Barakallah.

Medan, 11 Mei 2017

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun