Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Bumi Sikerei Menuju "Mentawai Smart Island" bersama Satelit 3S

25 Februari 2017   15:56 Diperbarui: 1 Maret 2017   00:00 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila bicara tentang Mentawai, bagi yang hobi traveling akan ingat satu kata, yakni surfing. Kepulauan Mentawai memang salah satu syurga bagi para peselancar dunia. Tidak sedikit event berskala nasional dan internasional diadakan di sini.

Dari 10 ombak terbaik dunia, Mentawai termasuk di dalamnya. Ada sekitar 73 titik spot ombak di bagian Barat Mentawai yang dijadikan sebagai lokasi peselancar (surfer). Lebih separuhnya sekitar 50 spot merupakan kawasan eksklusif bagi peselancar.

Kegiatan surfing ini bisa diadakan sampai 3 kali setahun. Bulan April dan Agustus merupakan jadwal kegiatan yang sering diadakan. Ada dua lokasi favorit surfing di Mentawai ini yaitu, kawasan Maccaroni  di Pagai Utara dan Lance’s Right di Pulau Sioban.

Ombak Mentawai merupkan syurga bagi peselancar dunia. Terlihat aksi peselancar tengah 'menaklukkan' ombak [sumber; group fb Pitstop Hill Mentawai]
Ombak Mentawai merupkan syurga bagi peselancar dunia. Terlihat aksi peselancar tengah 'menaklukkan' ombak [sumber; group fb Pitstop Hill Mentawai]
Bumi Sikerei julukkan lain Mentawai terletak di sebelah barat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Dikelilingi lautan dan berhadapan langsung dengan samudera Atlantik. Dengan kata lain bisa dikatakan sebagai kawasan kepulauan terluar, terdepan, dan terpencil (3T) di belahan Barat Indonesia.

Resort Macaroni di P. Pagai Utara, Mentawai. Salah satu tempat surfer luar negeri [sumber; fb Mentawaians]
Resort Macaroni di P. Pagai Utara, Mentawai. Salah satu tempat surfer luar negeri [sumber; fb Mentawaians]
Sebagai kabupaten termuda di Sumbar, Mentawai kaya dengan hasil bumi berupa cengkeh, kulit manis, kopra, ikan, dan kelapa. Tidak sekedar itu, juga menghasilkan kerajinan tangan dari suku asli pedalaman Mentawai.

Hasil bumi mereka selama ini biasanya dijual kepada para pengepul. Tentu dengan harga jual yang murah. Kebanyakan para pengepul ini datang dari Padang, Sibolga dan Bengkulu. Tidak sedikit juga dari daerah lain.

Menurut informasi cerita dari saudara saya yang kebetulan sebagai pedagang di Mentawai (lima tahun terakhir) ini tepatnya di Kecamatan Pagai Utara, bisa dikatakan jarang dari warga lokal yang menjual langsung ke pasar atau sebagai distributor. Hanya bisa dihitung jari saja.

Akses jaringan telekomunikasi merupakan salah satu kendala utama. Begitu juga jarak tempuh yang jauh antar satu pulau ke pulau lainnya dalam mengumpulkan hasil rempah-rempah.

Selain dunia selancar, Mentawai juga memiliki daya tarik lain seperti taman bawah laut, hutan mangrove, pantai pasir putih, cagar biosfer dunia, flora dan fauna endemik, tato tertua di dunia dan keunikan budaya.

Bumi Mentawai juga dikenal dengan tradisi pengobatanperdukunan” (Sikerei). Suatu cara tradisi yang unik dalam pengobatan dan memimpin dalam upacara adat. Tetapi ini bukan semacam pelet /santet.

Rimata - sebutan raja dalam satu kaum di suku pedalaman Mentawai. Rimata biasanya memimpin tradisi upacara adat dan dipercaya dapat berkomunikasi dengan alam dan roh leluhur [sumber; fb Mentawaians]
Rimata - sebutan raja dalam satu kaum di suku pedalaman Mentawai. Rimata biasanya memimpin tradisi upacara adat dan dipercaya dapat berkomunikasi dengan alam dan roh leluhur [sumber; fb Mentawaians]
Mereka juga dengan senang hati mengizinkan para pemerhati dan fotografer untuk mengabadikan alam budaya mereka. Kebanyakan adalah para pemerhati sosial kebudayaan dari kalangan akademis baik dari dalam negeri maupun luar negeri serta NGO /LSM.

Kehadiran mereka diakui sangat membantu dari segi publikasi. Banyak turis asing terutama yang berjiwa petualang datang ke sana. Namun, publikasi itu memang tidak bisa berlangsung seketika.

Akses internet tidak tercover dengan menyeluruh. Mereka bisa share dokumentasinya tatkala sudah berada di ibu kota kabupaten, yakni Tua Pejat. Itu pun juga terbatas dalam hal bandwith yang berkisar 400 Mbps quoata untuk Mentawai saat itu yang disediakan oleh Telkom.

Informasi dari teman saya yang kebetulan pelaku usaha di bidang wisata di Padang (Bapak Iwan) baru-baru ini lewat media sosial FB menyampaikan, turis mancanegara yang berdatangan sejak 5 tahun terakhir ini sudah mulai meningkat.

Lebih lanjut dikatakan, khusus di bidang surfing, biro perjalanan wisata ke sana lebih dominan dikelola oleh pihak asing. Mereka umumnya berkantor di Padang. Alasannya hanya satu, yakni ketersediaan jaringan internet dan telekomunikasi yang lebih lengkap dan handal, terutama yang disediakan oleh Telkom.

Suatu hal yang sedikit ironi dan sekaligus tantangan dan peluang bagi warga lokal setempat. Namun setelah ditelisik lebih dalam, kenapa warga asing yang lebih dominan dalam pengelolaan surfing itu, dikarenakan ombak di Mentawai tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

Untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni. Tidak sembarang orang yang bisa menjelaskan tentang berselancar ini. Memang diakui disamping olah raga ini berasal dari negara mereka, para turis asing inilah yang lebih memiliki ilmu tentang surfing.

Transformasi ilmu tetap diberikan oleh mereka kepada warga setempat, meskipun dibutuhkan waktu yang lama. Beberapa warga lokal setempat (Mentawai dan Padang) banyak juga bergabung dengan biro-biro travel yang dikelola pihak asing. Tidak sedikit pula dari warga lokal yang telah mandiri membuka usaha travel perjalanan wisata ke Mentawai.

Hal ini mengingatkan saya sekitar tahun 2008 yang lalu di Padang, tatkala memasang tambahan jaringan kabel dari internet (Speedy ketika itu) di rumah kontrakannya sekaligus kantor biro travel wisata yang dikelola oleh warga asing berkewarganegaraan Perancis.

Sambil bekerja memasang jaringan, saya juga bertanya kepada bule tersebut. Namanya Marco seorang surfer, dan bisa berbahasa Indonesia. Ia mengenal serta mengerti dengan alam dan ombak di Mentawai.

Mereka mengelola perjalanan wisata lebih khususnya kepada kegiatan surfing. Untuk tour / menjelajah lainnya diserahkan kepada warga lokal Mentawai. Bahkan beliau tidak sungkan memperlihatkan data kelompok para turis asing yang akan bersiap berselancar ke Mentawai.

Rata-rata mereka adalah para peselancar dunia yang sudah memiliki nama. Promosinya disamping ke negara asalnya , Perancis juga ke negara Italy serta beberapa negara Eropa lainnya.

Jadi bisa disimpulkan terjadi simbiosis mutualisme antara penduduk lokal dengan warga asing sebagai pengelola. Artinya mereka juga sadar mencari nafkah di negeri orang dengan tidak meninggalkan penduduk setempat.

Peningkatan kapasitas jaringan oleh Telkom.

Seperti uraian yang disampaikan oleh saudara saya di Pagai Utara, untuk berkomunikasi ke dunia luar lewat telpon seluler (hp) memang sangat susah. Akses sinyal sangat terbatas. Apa lagi kalau menggunakan internet, sinyalnya sering putus-putus.

Bila ingin berkomunikasi, harus pergi ke arah dermaga atau ke bukit. Hal yang sama juga dirasakan oleh para wisatawan di beberapa spot wisata lainnya. Mereka tidak bisa mempublikasikan dokumentasinya ke medsos pada saat itu.

Seiring dengan peningkatan laju kunjungan wisatawan ke Mentawai, PT. Telkom Indonesia, Tbk (Telkom) lewat perwakilan kantor Wilayah Telekomunikasi (Witel) Sumbar mulai meningkatkan kapasitas bandwith dari 400 mbps menjadi 800 mbps.

Pada April 2016 yang lalu, Telkom telah mulai melakukan upgrade jaringan dari kabel tembaga ke jaringan fiber optic (FO). Sekaligus mencanangkan kawasan Mentawai Smart Island serta memperkenalkan produk baru Telkom yakni Triple Play Indihome (telpon, internet, dan usee tv), dan dilengkapi dengan fasilitas wifi.id.

GM Witel Telkom Sumbar (kanan) tengah menandatangani MoU | indotelko.com
GM Witel Telkom Sumbar (kanan) tengah menandatangani MoU | indotelko.com
Tujuan utamanya untuk membuka “keterisoliran” akses internet dan komunikasi. Sehingga wisatawan tidak perlu lagi terkoneksi di Padang saja, tapi sudah bisa langsung ke Mentawai. Misalnya, mencari tempat penginapan, lokasi wisata, informasi cuaca dan sebagainya.

Bagi warga setempat tentu diharapkan sudah bisa melakukan transaksi /bisnis online untuk menjual hasil buminya (e-commerce). Kerja sama dengan pihak Pemda serta pelaku pasar baik di Padang maupun daerah lainnya sudah bisa terinterkoneksi langsung ke Mentawai.

Sesuai dengan pencanangan Mentawai Smart Island, maka diperlukan juga pelatihan dan edukasi tentang penggunaan internet yang  bermanfaat bagi warga setempat. Hal ini sangat urgens, mengingat laju pertumbuhan ekonomi Mentawai masih dikatakan lambat. Sehingga nantinya peredaran uang tidak sebatas lagi di Padang.

Kehadiran Satelit Telkom 3S.

Satelit Telkom 3S milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) telah meluncur dengan sukses, Rabu (15/2/2017) pukul 04.39 WIB. Peluncuran dilakukan di Guiana Space Center, Kourou, Guyana Perancis.

Satelit Telkom 3S, milik PT. Telkom Indonesia, Tbk, meluncur dari Guiana Space Center, Guyana, Perancis pada Rabu (15/2) dini hari WIB [sumber; www.tekno.kompas.com]
Satelit Telkom 3S, milik PT. Telkom Indonesia, Tbk, meluncur dari Guiana Space Center, Guyana, Perancis pada Rabu (15/2) dini hari WIB [sumber; www.tekno.kompas.com]
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan bentang geografis yang luas. memiliki  ribuan pulau dan pegunungan. Hal itu sulit dijangkau oleh sistem komunikasi secara terrestrial serta fiber optik. Melihat faktor itu, Telkom Indonesia menjadikan sistem komunikasi satelit sebagai solusi untuk menjangkau segala area di Nusantara.

Sumber gbr; www.bumn.go.id
Sumber gbr; www.bumn.go.id
Timbul pertanyaan, kenapa satelit itu diberi nama 3S dan apa arti singkatannya ? Menurut pengamatan dan analisa saya, bisa dijabarkan sebagai berikut :

Telkom satu sisi mempunyai semacam “salam” penyemangat kerja yakni Salam 3-S, singkatan dari Solid-Speed-Smart. Salam ini biasanya disampaikan pada waktu apel pagi serta dalam suasana rapat. Selanjutnya bisa ditafsirkan seperti ini ;

Solid, menurut KBBI artinya; kuat, kokoh, dan padu. Jadi suatu pekerjaan itu harus bersifat team yang saling sinergi dan solid.

Speed, berasal dari bahasa Inggeris artinya cepat. Bermakna setiap pekerjaan itu harus diselesaikan dengan skala prioritas dan cepat. Bila ada gangguan kepada pelanggan harus diselesaikan dengan segera. Begitu juga dengan pemasangan jaringan baru kepada pelanggan harus diselesaikan dengan cepat dan tuntas.

Smart, juga berasal dari bahasa Inggeris artinya pintar /cerdas. Sebagai karyawan / pekerja di Telkom tidak sekedar pintar dalam pengetahuan tapi juga cerdas dalam mengatur dan menangani setiap pekerjaan secara efektif dan efisien.

Ucapan salam atau yel-yel itu untuk kemudian harinya tidak sekedar lagi terbatas di internal Telkom tapi akan “dipancarkan” dari angkasa ke seluruh Nusantara bahkan Asean serta Asia Timur lewat Satelit Telkom 3S.

Untuk itu dipilihlah posisi satelitnya ditengah-tengah Negara Indonesia, yakni sejajar di garis Equator pada posisi 118 derajat Bujur Timur. Atau posisinya berada di atas Kalimantan atau dekat Selat Makassar. Satelit ini berada di orbit geostasioner pada ketinggian 35.786 kilometer.

Sumber; www.bumn.go.id
Sumber; www.bumn.go.id
Kedepannya nanti kawasan terpencil, terluar , dan terdepan (3T) akan bisa menikmati dan  mengakases jaringan komunikasi dan internet tanpa hambatan.

Sumber; www.bumn.go.id
Sumber; www.bumn.go.id
Bagi pedagang tidak perlu repot lagi bolak-balik ke Mentawai. Cukup dengan lewat aplikasi group seperti WA, Telegram, atau Bbm, mereka bisa berinteraksi dan transaksi dengan nilai harga jual yang disepakati. Tidak lagi kepada pengepul.

Mereka bisa melihat daftar harga yang telah disediakan oleh Pemda setempat. Begitu juga mereka bisa memperkirakan kapan musim tanam karena sudah ada aplikasi cuaca di internet.

Para pelaku usaha wisata atau biro agen perjalanan, tidak lagi menumpuk di Kota Padang. Mereka sudah bisa membuka kantornya di Mentawai. Para wisatawan pun sudah bisa mempublikasikan aktivitas wisatanya langsung di medsos, baik foto-foto maupun rekaman videonya.

Hingga suatu saat nanti, tidak tertutup kemungkinan dari suku asli pedalaman Mentawai itu bisa menjadi youtubers. Tidak lagi sekedar objek tapi menjadi subjek dalam memperkenalkan Bumi Sikerei, menjadi Mentawai Smart Island.

Anak suku pedalamanMentawai. DIharapkan suatu saat nanti menjadi youtubers dari suku pedalaman Mentawai [sumber gbr; www.triptrus.com]
Anak suku pedalamanMentawai. DIharapkan suatu saat nanti menjadi youtubers dari suku pedalaman Mentawai [sumber gbr; www.triptrus.com]
*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun