Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sederhananya Ayah Membuat, Tapi "Mewah" Nuansanya dengan Bakmi Mewah

27 Desember 2016   21:55 Diperbarui: 29 Desember 2016   14:08 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil sajian Bakmi Mewah buatan sendiri di rumah (dokpri)

Setiap orang, pasti pernah merasakan aneka produk mi. Baik itu mi siap saji atau buatan sendiri. Biasanya mi siap saji bisa kita temukan di kafe, mall, dan restoran. Ada juga yang menjualnya memakai gerobak di pinggir jalan.

Terkadang waktu yang mungkin sibuk atau tidak sempat membuatnya, orang akan mencari hidangan mi itu ke tempat tersebut. Mungkin harganya lumayan mahal kalau dibandingkan dibuat sendiri di rumah.

Bagi yang kelebihan uang tentu tidak ada masalah makan di mall atau restoran. Disamping suasana yang mewah dan berkelas, tentu ada kesan kebanggaan berada di dalamnya. 

Anak-anak saya bila diajak makan ke mall atau kafe, pilihannya suka pada mi. Seperti di Kota Medan yang dijuluki sebagai kota kuliner, aneka mi siap saji banyak kita jumpai di kafe maupun restoran serta kedai biasa.

Rasanya memang nikmat. Mungkin juga tidak lepas dari bumbu penyedap atau dikenal dengan nama MSG (monosodium glutamate). Penyedap rasa ini banyak ditemukan pada makanan instan lainnya. 

Bila sering mengkonsumsi makanan yang ada bumbu penyedap (MSG), akan bisa menimbulkan efek samping pada tubuh. Terutama kepada wanita hamil dan anak-anak, seperti sakit kepala berlebihan, jantung berdebar dan kerusakkan pada otak janin bayi.

Untuk mensiasati agar anak-anak tidak kecanduan terus makan di luar, istri saya berusaha membuat makanan mi tersebut di rumah. Biasanya istri membuatnya dari mi mentah biasa yang banyak dijual di toko-toko kelontong. Sekali-kali memasak mi instan juga, dengan tambahan telur dan sayuran.

Saya mengenal Bakmi Mewah ini, berawal dari kebiasaan membuka kompasiana. Ternyata ada lomba penulisan atau yang dikenal dengan blog competition tentang salah satu produk mi yaitu Bakmi Mewah-rasa. Dari sini saya mengetahui tentang mi baru tersebut.  

Rasa yang ingin tahu, saya mencarinya ke supermarket yang tak jauh dari rumah. Setelah bertanya kepada salah satu karyawan supermarket, ternyata Bakmi Mewah ini ada dijual dalam bentuk kemasan kotak.

Dilihat dari harga, Bakmi Mewah ini memang lebih mahal dari produk mi instan lainnya. Mungkin sasarannya ditujukan bagi kalangan menengah ke atas. Itu kesan pertama saya sewaktu melihat harganya. Saya pun membeli sebanyak 2 kotak saja.

Warna tulisan kuning keemasan pada kotaknya yang berlatar hitam, saya menangkap nuansa nilai dari “kemewahan emas”. Bisa dikatakan sajiannya memiliki cita rasa yang high class ala restoran.

Bakmi Mewah ini dilengkapi dengan topping ayam dan jamur asli. Bakmi Mewah juga bebas tanpa bahan pengawet, tanpa pewarna, dan tanpa MSG. Bisa dikatakan makanan mi instan yang higienis dan bergizi.

Mungkin kita masih ingat dengan bahasa iklan “Satu Lagi Dari Mayora”. Ternyata produksi Bakmi Mewah ini dikeluarkan oleh PT. Mayora Indah Tbk.

Sebagai produk inovasi yang baru dan pertama di Indonesia, Bakmi Mewah  aman untuk dikonsumsi terutama bagi yang Muslim. Karena sudah ada label halal pada kemasan kotaknya.

Mengolah masakan Bakmi Mewah ini, sederhananya tetap sama dengan produk mi instan lainnya. Perlu juga ditambah aksesori makanan lain, seperti telur, daging bakso, sosis dan sayuran.

Biasanya kalau di rumah, isteri saya yang memasak mi instan. Tapi untuk kali ini saya sengaja membuat Bakmi Mewah ini buat isteri dan anak-anak.

Ketika masa lajang dulu, boleh dikatakan sering mengkonsumsi mi instan. Terlebih hobi saya berpetualang di alam bebas, seperti kemping dan mendaki gunung, makanan mi instan adalah salah satu makanan pokok yang wajib di bawa bagi para petualang. Membuat mi instan saat kemping di gunung lain pula seninya. 

Hal itu pula yang coba saya praktekkan di rumah. Ada nuansa lain yang dirasakan. Saat memasak Bakmi Mewah ini, saya terbawa membayangkan dengan suasana kemping di gunung dulunya.

Aneka bumbu Bakmi Mewah dengan bumbu tambahan lainnya (dokpri)
Aneka bumbu Bakmi Mewah dengan bumbu tambahan lainnya (dokpri)
Sepasang anak saya yang masih kecil pun ikut memperhatikan. Heran melihat ayahnya sibuk di dapur. Jika selama ini yang memasak adalah ibunya, sekarang sang ayah yang menggantikan. Sang ibu hanya membantu persiapan.

Sambil persiapan memasak, saya pun bercerita kepada anak-anak dan isteri sewaktu pergi kemping dan mendaki gunung di Sumatera Barat. Ayah selalu jadi juru masaknya.

Suasana masak mi instan di Gunung Marapi Sumbar (16/08/2008) bersama teman-teman. (dokpri)
Suasana masak mi instan di Gunung Marapi Sumbar (16/08/2008) bersama teman-teman. (dokpri)
Mi instan yang telah direbus ditambah dengan sambal  cabe (sambal lado) kacang dan teri yang telah dimasak sebelum berangkat. Para pendaki gunung ketika itu memberi istilah pada sambal tersebut  “teri main bola”. Jadinya, anak-anak dan isteri pun tertawa mendengar cerita kisah masa lalu saya.

Tak terasa, air yang direbus dalam panci kecil telah mendidih. Bakmi Mewah dan daun bawang dimasukkan ke dalam air mendidih tadi. Sekitar 3 menit kemudian bakmi diangkat, lalu tiriskan.

Selanjutnya diletakkan ke dalam piring mangkok. Setelah itu minyak sayur dan kecap asin dimasukkan ke dalam mangkok berisi bakmi tadi. Lalu diaduk rata. Langkah berikutnya taburi daging ayam dan jamur. Tak lupa bumbu saus dimasukkan ke dalam bakmi.

Sederhana sekali dalam membuatnya. Sama seperti membuat mi instan lain. Sederhana tapi berbeda nuansa hasilnya.

Paling menariknya itu, Bakmi Mewah menyediakan daun bawang (yang dikeringkan), daging ayam asli serta jamur dalam kemasannya. Menunjukkan ada varian baru dalam rasa produk dari Mayora ini.

Pada kecap asin kemasannya tidak terlalu kental. Setelah diaduk, warna mi tidak hitam kecoklatan. Tetap memperlihatkan warna mi kuning yang lembut dan cerah. Berbeda pada kecap kemasan dalam produk mi instan lainnya (mi goreng).

Setelah semuanya berada dalam mangkok, saya tambahkan daun selada, bakso, telur dan sosis serta tomat yang telah dipersiapkan. Bahan-bahan tersebut memang selalu sedia di dalam lemari pendingin. Kebiasaan anak laki-laki saya bila makan mi harus ditambahkan daging bakso serta telur rebus. Sedangkan anak perempuan menyukai daging sosis.

Beberapa daging bakso dan sosis tadi sudah di goreng lebih dulu sebelum bakmi dibuat. Begitu juga dengan telur sudah direbus. Sedangkan tomat dan daun selada (sayuran favorit saya) sudah dicuci dengan air bersih.

Akhirnya masakan telah rampung. Bakmi Mewah dengan rasa daging ayam asli tanpa kuah siap disantap. Menariknya dari tekstur bakmi ini, pipih setelah dimasak. Menandakan Bakmi Mewah bergaya selera tinggi ala restoran.

Dua mangkok Bakmi Mewah di meja makan yang juga sebagai ruang belajar anak-anak (dokpri)
Dua mangkok Bakmi Mewah di meja makan yang juga sebagai ruang belajar anak-anak (dokpri)
Seterusnya dihidangkan di meja makan yang juga berfungsi sebagai ruang belajar anak-anak. Tak lupa sebelum makan berdoa dulu. Saya dan isteri bersama dua orang anak menikmati makan Bakmi Mewah. 

Rasa yang enak dan renyah, membuat makan jadi lahap. Dua mangkok Bakmi Mewah yang tersaji di meja makan ternyata bisa mencukupi porsi makan kami berempat. Saya pun puas melihat hasil sajian istimewa ini buat keluarga. 

Dua mangkok Bakmi Mewah bisa mengenyangkan buat kami berempat (dokpri)
Dua mangkok Bakmi Mewah bisa mengenyangkan buat kami berempat (dokpri)
Sebagai orang Sumatera yang suka pedas, sambal balado kacang dan teri tak lupa saya tambahkan. Karena di lemari makan masih ada tersimpan. Terasa lebih nikmat lagi tentunya. Mengingatkan lagi kenangan bersama teman-teman ketika di gunung saat makan mi instan. 

Jika jenuh atau bosan dengan masakan sehari-hari di rumah atau di luar, Bakmi Mewah bisa sebagai menu penggantinya. Disamping cara membuatnya mudah dan sederhana, porsinya juga mengenyangkan buat perut.

Bagi yang biasa makan pagi, Bakmi Mewah bisa bertahan lama sampai siang. Adanya daging ayam asli dan jamur yang segar dalam Bakmi Mewah ini, sudah tentu melengkapi unsur sehat dan bergizi yang dibutuhkan tubuh dalam akitivitas kita. 

*****

Facebook : https://www.facebook.com/firdaus.tanjung1/posts/10202705516436962?notif_t=like¬if_id=1482851278653510

Twitter : https://twitter.com/Taplaupadang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun