Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Mesin EDC Motor Penggerak Transaksi Non Tunai

23 November 2016   17:19 Diperbarui: 23 November 2016   17:31 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar ; sumber www.kominfo.go.id

Saya pun juga kembali teringat setahun yang lalu ketika memperbaiki jaringan internet di rumah pelanggan, di salah satu komplek perumahan di Medan. Setelah di cek jaringan kabel telponnya tidak ditemukan masalah /kerusakan. Lampu indikator pada modem juga hidup. Hanya satu lampu yang berwarna merah (lampu internet pada modem). Kemudian saya cek tagihan internetnya lewat aplikasi yang ada di gadget, ternyata ada tagihan internet yang belum di bayar.

Lalu saya sampaikan kepada pelanggan, bahwa rekening internetnya menunggak. Kepada pelanggan saya arahkan awalnya bisa membayar di mini market (indo maret / alfa mart) atau kantor pos terdekat dan juga lewat ATM.

Sang pelanggan seorang perempuan yang dilihat dari stylenya mencirikan sebagai orang pebisnis. Sepertinya seorang wanita karirlah. Terlihat setelah saya menyampaikan hal tersebut, pelanggan langsung meraih tabletnya dan langsung membuka situs internet banking salah satu bank swasta.

“ Iya Pak, saya sampai kelupaan jadinya membayar tagihan internet. Maklumlah, saya orang sibuk”, alasan pelanggan kepada saya.

“Ini saya akan membayarnya lewat internet banking saja …, berapa nomor ID internet saya Pak ?”, ujarnya ketika sewaktu proses close pembayaran meminta nomor internetnya.

Lalu saya menyebutkan nomor internetnya. Tak lama proses pembayaran berhasil. Beberapa menit kemudian lampu internet yang warna merah di modem sudah kembali menyala normal. Dan internetnya mulai aktif kembali.

Pelanggan itu juga menyampaikan bahwa dia lebih suka menggunakan transaksi on line dari pada harus datang ke ATM / bank. Alasannya malas nunggu antrian. Menurutnya, akan lebih hemat waktu dan tenaga. 

“Juga…., hitung-hitung mengurangi kemacetan  jalan raya lah Pak”, ujarnya dengan tertawa.

Saya pikir memang ada benarnya. Menghindari antrian, menghemat waktu dan tenaga serta mengurangi kepadatan lalu lintas. Ini dapat terlihat di kantor pelayanan salah satu perusahaan BUMN Indonesia yaitu Telkom, di Medan.

Di lahan parkir tidak banyak kendaraan yang memadati. Begitu juga di dalam ruangan pelayanan. Orang-orang yang berada di kantor pelayanan kebanyakan  untuk urusan gangguan jaringan internet dan pelayanan pasang baru serta cabutan berlangganan. Dan memang faktanya mengatakan dengan mulai meningkatnya masyarakat dalam hal transaksi non tunai ini telah dapat mengurangi antrian di kantor-kantor pelayanan Telkom (plasa). 

Saya pun juga begitu dalam hal melakukan pembayaran rekening internet. Begitu juga jika belanja ke supermarket /mall. Terkadang menggunakan kartu kredit yang dimiliki oleh istri. Dan menurut saya penggunaan demikian itu harus pula sesuai dengan skala kebutuhan. Terutama bagi yang berkeluarga dengan penghasilan UMP….hehehe….. “Bukan untuk suatu life style dalam penampilan lahh”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun