Suasana Kampus Universitas Negeri Medan (Unimed) siang itu cerah dan berawan. Seperti biasa selalu ramai oleh mahasiswa. Baik itu yang datang maupun yang pergi atau sekedar duduk-duduk di taman-taman kampus yang asri. Terletak dipinggiran Kota Medan, kampus yang lumayan luas ini telah banyak melahirkan intelektual muda. Kampus ini juga dilengkapi dengan perpustaakan digital (digital library). Dengan bangunan yang menampilkan estetika yang indah dan nyaman. Memiliki 5 lantai dengan warna putih yang dominan.
Gedung Perpustakaan Unimed Medan yang megah
(dok. pribadi)
Di kampus inilah pada tanggal 27 Mei 2015 tepatnya di Gedung Digital Library Universitas Negeri Medan (Unimed), Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mengadakan roadshow acara Nangkring bersama kompasianers dan mahasiswa Unimed. Suatu pilihan lokasi yang sesuai menurut penulis acara tersebut diadakan. Mengambil tema "Inovasi Strategi Bisnis Online" kerjasama JNE dengan Kompasiana serta Pihak Kampus Unimed dalam hal ini Fakultas Ekonomi.
Adapun pembicaranya adalah, Bapak Ridhatullah Hambalillah (Head Corpore Communication Division JNE), Bapak Wahyu Aditya (Founder Helemotion Inc), dan Bapak Iskandar Zulkarnain (Assistant Manager Kompasiana). Untuk moderator di dapuk Bapak Derry Fadillah (Divisi Bisnis Kompasiana).
(dok. pribadi)
1) Iskandar Zulkarnain ; "Bisnis Online itu mudah.....?"
(Memiliki wajah yang familiar dan ramah beliau terkesan supel)
Mengetengahkan paparannya tentang bisnis online. Bisnis online tentunya banyak dijumpai di dunia maya. Dengan memanfaatkan website pengguna internet sudah bisa memanfaatkannya. Dari media sosial seperti facebook bisnis online juga bisa dijalankan. Disamping dari media-media sosial lainnya seperti twitter serta blog.
Tetapi kenyataannya masyarakat Indonesia masih banyak belum menyadari akan manfaat untuk bisa bertransaksi bisnis lewat media-media online. Dari 78 % masyarakat Indonesia menggunakan internet, 85 % menggunakan alat smartphone canggih seperti tablet dan gadget. Sekalipun data ini belum mutlak secara keseluruhannya. Sekitar 87,4 % lebih tertuju dengan jejaringan sosial dan 68,7 % memanfaatkan sebagai mesin pencari. Hanya sekitar 7 % masyarakat Indonesia yang betul-betul memanfaatkan bisnisnya lewat media online.
Suatu hal yang sedikit miris kalau bukan dikatakan masyarakat pengguna internet di Indonesia belum banyak yang serius menggarapnya. Padahal memanfaatkannya tidak susah. Asal ada kemauan yang kuat dan belajar, pasti bisa melaksanakannya. Bagi penulis, ini mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia itu masih bersifat konsumtif. Belum terbiasa mengasah keterampilan dengan memanfaatkan fasilitas internet.
Selanjutnya beliau menyorot tentang pengguna internet (netizen) yang mempunyai blog. Ada 5 hirarki, yakni :
1- Have fun, yakni sebatas untuk kesenangan. Orang seperti ini hanya sekedar berbagi kesenangan baik cerita maupun gambar-gambar foto. Ini banyak dijumpai diblog-blog atau medsos seperti facebook.
2- Connect with people, yakni sebatas ingin berbagi dengan orang-orang di media sosial. Hampir sama dengan point satu di atas. Cuma pada point dua ini lebih tertuju sekedar berbagi cerita.
3- Make Money, yakni netizen berusaha untuk bisa menghasilkan uang. Pada posisi ini sudah jelas netizen ini betul-betul memanfaatkan internet sebagai sarana penghasil uang. Biasanya rajin ngeblog disamping aktif memasang iklan di medsos. Jelas type netizen ini sudah tahu dan paham betul manfaat internet.
4. Establish your expertise, yakni netizen yang hanya tertuju untuk mengembangkan keahlian. Sudah jelas ditujukankepada para orang-orang IT serta pebisnis disamping peneliti.
5- To help people, yakni untuk membantu orang-orang yang ingin bertanya dan mengetahui seputar pengetahuan. Pada group-group media sosial seperti facebook banyak dijumpai seperti group tentang kesehatan.
(dok. pribadi)
Jadi intinya para netizen itu bila ingin memiliki blog harus memperhatikan kemandiriannya dengan memperhatikan :
a) Original, yaitu ulasan yang bukan bersifat plagiator. Harus asli dari pemikiran dan analisa yang bersangkutan. Tidak mau asal-asalan dalam menyampaikan sesuatu dalam blognya.
b) Patience, yaitu harus bersabar. Jelas untuk mendapatkan hasil dari dunia blog, para bloger harus bisa sabar. Misal tentu para bloger ingin mendapatkan dollar dari google bukan. Nah, selalu ada tulisan yang membahas tentang apa saja. Yang tentunya ulasan yang dirasa banyak dicari di mesin pencari google. Makin banyak kunjungan tentu akan semakin diperhitungkan oleh google untuk mendatangkan dollar.
c) Timely, yaitu berita-berita atau ulasan yang tidak bersifat usang. Artinya bisa ter-update atau up to date. Ulasan yang beritanya terbaru, kira-kira begitulah.
d) Flexible, yaitu sudah jelas berita atau ulasan itu tidak membuat bosan si pembaca. Artinya tidak kaku, serta mudah dipahami.
Itulah inti yang disampaikan oleh pembicara pertama (Iskandar Zulkaranain).
2) Wahyu Aditya (founder helomotion)
(Dengan tampilan memakai topi dan baju kemeja bermotif kotak-kotak, sedikit funny beliau memulai dengan enjoy)
Meriwayatkan sejarah tentang dirinya berawal dari menulis buku. Dari menulis inilah banyak melahirkan ide-ide yang menurutnya bahwa masih belum banyaknya penulis-penulis muda yang kreatif dan inovatif. Beliau menjadi tenar berkat blognya yang berisi konten-konten yang unik dan menarik (lucu).
Seperti, motion, kartun, dan logo. Beliau juga menceritakan sewaktu berkunjung ke Australia dengan memakai baju korpri (pns). Dengan pe-de nya beliau ingin menjelaskan bahwa inilah Indonesia. Artinya tetap menampilkan jati diri sebagai orang Indonesia. Uniknya, banyak warga Australia yang melihat tampilan pakaiannya itu yang tidak biasa dilihat oleh warga ini.
(hadirin yang hadir;...koooorrr ...riuh tepuk tangan).
Beliau juga pernah sampai merenung lama arti dari logo hari kemerdekaan Republik Indonesia. Yang mana selama ini logo kemerdekaan itu hanya masih berkarakter itu-itu saja. Artinya, dalam logo merah putih itu hanya dipadukan saja dengan angka-angka dengan sedikit atributnya. Menurutnya lagi bila kita lebih jeli lagi bisa dikembangkan dengan menambahkan sedikit motion. Yang terpenting ide-ide yang cerdas dan inovatif itu harus berani ditampilkan dan jangan ragu.
Dalam paparan selanjutnya beliau banyak menampilkan gambar-gambar yang kreatif dan juga lucu. Menarik sekali apa yang dipaparkannya. Sudah jelas akan menambah daya kreatif terutama bagi mahasiswa Unimed. Ini bisa dilihat dengan banyaknya senyum serta tawa para hadirin.
3) Ridhatullah Hambalillah (Head Corpore Communication Division JNE)
Kita mungkin pernah mendengar dengan istilah tongkat keberuntungan atau hockey stick ?? Ternyata istilah itu tetap berlaku bagi kalangan pebisnis. Demikian diungkapkan oleh Bapak Ridhatullah Hambalillah. Dengan kepala yang sedikit plontos dan memiliki wajah yang tenang beliau memulai memamparkan tentang pertumbuhan komersil elektronik di Indonesia (e-commerce).
Inti dari memulai wira usaha memulai dari hal-hal yang kecil. Jangan pernah terjebak dalam teori pemikiran bila tidak ada aksi yang nyata. Dan bagaimana menjalankan produk via online sebenarnya tidaklah ribet. Lanjutnya, bila bisnis online yang dikelola tidak ada peraturan baku (undang-undang IT) maka google memprediksi bahwa hockey stick di negara seperti China dan India tidak menjadi baik. Sebaliknya di Indonesia akan menunjukkan pertumbuhan e-commerce tersebut. Meskipun pelakunya masih sedikit, tapi indikasi kenaikkan persentasenya sudah mulai bergerak. Meskipun masih lambat. DIprediksis lagi akan bisa meningkat beberapa tahun kedepan.
(dok. pribadi)
Makanya, beliau juga menekankan setiap pelaku usaha bisnis online harus berusaha melirik sektor-sektor lainnya. Meskipun hasil olahan dari kampung-kampung, tapi dengan pengelolaan yang baik maka industri kampung itu akan bisa menghasilkan keuntungan yang besar.
Beliau mencontohkan juga dengan bisnis yang dibangun JNE. Dalam 1 minggu transaksi ekspedisi di JNE itu beratnya bisa mencapai 10 ton rata-rata. Tentu bilangan yang tidak sedikit. Maka dibutuhkan armada yang ulet, tangguh, dan terpercaya. Bahkan tidak hanya itu saja tapi selalu mengenalkan produk lainnya serta Brand kita. Yang seterusnya mencari segmen pasar yang potensial.
Penyampaian yang santai dan enjoy dari pembicara membuat peserta yang kebanyakan kalangan mahasiswa merasakan sekali bahwa bisnis online ini bila dikelola secara nyata dan sungguh-sungguh tentu akan mendatangkan untung yang tidak sedikit. Yang jelas roda perekonomian mulai berputar cepat. Kalau penulis prediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini 5,2 % lebih kurang, mungkin akan bisa mendekati angka 6 dalam satu tahun ke depan. Luar biasa juga hasil pertumbuhan demikian bila kenyataan demikian.
Selesai pemateri menyampaikan wacananya, acara dilanjutkan sessi tanya jawab dengan peserta. Dari sekian penanya, penulis merangkumkan pertanyaan dari seorang mahasiswa pasca sarjana ekonomi Unimed bermarga Sinaga, bhawa :
"Akses internet yang lemah saat ini di Indonesia rasanya memulai bisnis online akan terasa riskan dibangun. Terlebih bagaimana cara mempromosikan industri pariwisata di Danau Toba yang sudah dikenal bial jaringan internet masih lelet".
Pertanyaan beliau sepertianya sudah mewakili dari penanya-penanya lainnya.
Dalam jawaban yang diberikan oleh pemateri, misal Bapak Zulkarnain tentang jaringan internet itu bisa mencari solusi lain. Seperti memakai jaringan Bolt yang baru hadir dalam kurang setahun terakhir. Solusi lainnya juga bisa memanfaatkan time /waktu untuk online itu baiknya diwaktu tengah malam. Sebab di waktu itu traffik jaringan tidak lagi sibuk. Meskipun ini tidak mutlak juga. Untuk Video yang biasanya berukuran rata-rata 20 Mb bisa di compress menjadi 1 Mb. Yang terpenting jangan takut bereksperimen.
Bila penulis tambahkan untuk hal jaringan "lelet" internet di daerah kawasan Danau Toba, bisa menggunakan provider lainnya. Meskipun begitu, salah satu perusahaan BUMN tengah menjalankan jaringan fiber optik. Begitu juga dari provider swasta. Jadi dalam waktu dekat ini kawasan Danau Toba dan sekitarnya akan mendapatkan fasilitas jaringan high speed mulai dari 10 Mbps sampai 20 Mbps. Jadi kepada Pak Sinaga tidak perlu khawatir lagi akan akses lelet di kampung halamannya.
Nah, jadi salah satu penunjang untuk menjalankan bisnis on line itu memang akses internet dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya bisnis apa yang akan di kelola. Seperti soal promosi kawasan wisata Danau Toba yang sangat terkenal ke seluruh dunia. Dari sana hadirkan juga kuliner-kuliner atau cinderamata lainnya seperti ulos.
Dari uraian para pemateri di atas, penulis menarik garis besarnya saja bahwa bila kita sudah terbiasa dan sedikit melek teknologi, mulailah dari hal-hal yang kecil. Bis lewat FB atau blog. Pastikan terdaftar usaha kita di pemerintahan. Bagaimanapun juga konsumen pun sudah mulai jeli akan banyaknya bisnis on line di internet yang abal-abal.
Selanjutnya acara, dilanjutkan dengan penyerahan plakat kepada perwakilan kampus FE Unimed dari JNE dan Kompsiana. Yang kemudian dilanjutkan dengan stand up komedi. pada acara ini pembawa stand up komedi ini mampu membawa hadirin tertawa terpinkal-pingkal.
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Terkhir, ditutup foto bersama yang mana pada sessi terakhir ini menampakkan antusiasnya peserta foto bareng dengan para pemateri. Demikian ekspose penulis dalam menghadiri acara nangkring bersama JNE dan Kompasiana di Kampus Unimed.
Semoga ada manfaatnya buat pembaca kompasiana.
Wassalam.
Firdaus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H