[caption caption="203 ABK WNI Korban Perdagangan Orang"][/caption]
Sebuah kata satu rasa...
Rasa di mana kita pernah sama mengalaminya...
Derita...
Derita sang perantau di alam tak bertanah...
Perantau yang putus bicara dengan sanak saudaranya...
Hanya siang dan malam yang diketahuinya...
Hanya keringat bercucur yang dialaminya...
Miris...
Bagaimana bisa menyembah yang kuasa, jika untuk sekedar istirahat santai pun tak bisa?
Bagaimana bisa membantah dan melawan perintahnya, jika perut konsekwuensinya?
Hhmmm... teringat...
Untuk bisa makan satu biji buah Apel dan Permen saja, harus bongkar berton-ton muatan...
Terbayang saat melilit teh dengan kertas koran, hanya sekedar untuk mendapatkan rindunya sebatang Rokok...
Terkenang saat makan sepiring berlima...
Minum air dari bekas ac...
Hidup 1 Mil dari daratan yang terlihat tapi tak terjangkau... Berbula-bulan tanpa listrik dan makanan...
Â
Pacitan, 14 Maret 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H