Mohon tunggu...
Muhamad FaisalNurhakim
Muhamad FaisalNurhakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender di Dalam Ruang Lingkup Komunitas Motor

7 Februari 2024   10:55 Diperbarui: 15 Maret 2024   21:51 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi sepeda motor tidak hanya menjadi hobi semata. Pengemudi sepeda motor sekarang sudah memliki identitas dengan mendirikan komunitas yang sama dengan merek motornya. komunitas motor tidak asing lagi didengar oleh masyarakat umum. Sebab,  komunitas motor ini  sudah terbentuk pada sebelum tahun 2000 yaitu pada tahun 1997  silam. 

Komunitas motor di tanah air juga hadir dalam berbagai keunikan mereka masing - masing, mulai dari motor yang berukuran mini hingga motor gede yang kita kenal dengan sebutan moge. Tak hanya perkumpulan biasa komunitas motor juga memiliki beberapa agenda yang rutin mereka lakukan di setiap bulannya seperti mengadakan bakti sosial, melakukan touring, bahkan hanya sekedar kumpul biasa yang mereka sebut dengan kopdar.

Komunitas motor dikenal dengan kumpulan para pria yang mencintai sepeda motor yang mereka gunakan atau hobi yang mereka salurkan dalam dunia otomotif. Namun saat ini tak jarang perempuan pun ikut serta dalam perkumpulan tersebut, meski mereka sering di pandang sebelah mata oleh beberapa pihak. Hal ini terjadi karena kesetaran gender didalam komunitas motor tergolong sangat kecil. Karena, mereka masih meanggap bahwa perempuan adalah makhluk lemah yang hanya membutuhkan perlindungan dari kaum maskulitas atau laki laki itu sendiri.

Konsep kesetaraan gender sendiri memang lebih berfokus pada kaum feminisme (feminity) atau maskulitas (masculinity)  seseorang. Peran gender berkaitan dengan karakteristik dan identitas gender yang diartikan masyarakat baik perempuan maupun laki - laki  lebih dari sekedar perbedaan fisiologis saja. Perbedaan gender telah melahirkan bermacam-macam ketidakadilan. hal ini juga mencakup kesegala nilai sosial budaya yang hidup dalam masyarakat turut memberikan andil.

Dalam kesetaraan gender dalam lingkup komunitas motor ini. Penulis mewawancarai anggota perempuan yang berada pada komunitas motor, mereka bergabung kedalam komunitas motor karena ajakan teman ataupun orang  sudah mereka kenal. Menurut narasumber,  mereka sudah bergabung dalam komunitas tersebut kurang lebih 1 tahun lamanya. Namun mereka berkata, mereka tidak selalu mengikuti kegiatan yang diadakan oleh komunitas motor yang mereka ikuti karena kegiatan dan prioritas lainnya yang mereka jalani.

Komunitas motor yang di ikuti narasumber tidak hanya di ikuti oleh pria saja tetapi ada perempuan juga yang mengikti komunitas tersebut. Tidak ada perlakuan yang di beda bedakan dalam komunitas tersebut, baik itu kaum feminisme maupun kaum maskulinitas . Meskipun di awal bergabungnya narasumber dengan komunitas tersebut ada ketidaknyamanan dengan beberapa anggota dikarenakan belum adanya pengenalan lebih lanjut dari proses adaptasi yang mereka jalani. Perbedaan didalam komunitas motor tidak di jadikan bahan hambatan untuk terus maju mencapai tujuan utama dalam komunitas motor tersebut.

Padangan negative terhadap perempuan yang mengikuti komunitas motor sudah menjadi makanan masyarakat. Akan tetapi, menurut narasumber ia tidak memperdulikan persfektif tersebut. Justru ia lebih termotivasi dan ingin menunjukan bahwa persfektif itu hanya sebuah pemikiran kolot zaman dahulu. Karena yang narasumber alami sebagai perempuan yang mengikuti komunitas motor berbanding terbalik dari persfektif khalayak pada umumnya. Seperti yang sudah di sebutkan di atas bahwa tidak ada perbedaan pada perempuan dan laki-laki namun perempuan dalam komunitas motor yang di ikuti narasumber tersebut berhak untuk mendapatkan hak dan perlakuan yang adil di dalam di komunitas motor, dan itu sudah terealisasikan dengan baik oleh komunitas motor yang narasumber ikuti.

pada era sekarang komunitas motor memang sangat berbeda dengan zaman dahulu. Dahulu, masyrakat meanggap komunitas motor hanya sekumpulan orang orang yang tidak mempunyai tujuan dan hanya mementingkan hobi saja, terlebih lagi komunitas motor zaman dahulu hanya di ikuti oleh kaum maskulitas saja, yang menjadikan pandangan masyrakat kepada komunitas motor menjadi buruk.

Namun sekarang komunitas motor jauh mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Dengan mengadakan kegiatan - kegiatan yang positive dan tak jarang komunitas motor sekarang di ikuti oleh para perempuan yang menjadi member dalam komunitas motor itu sendiri. Kesetaraan gender dalam komunitas motor juga terbentuk pada era zaman sekarang dengan menghargai hak dan kewajiban masing - masing kesetaraan tersebut terbentuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun