3. Berikan Pemahaman tentang Etika Berkomunikasi: Ajarkan siswa SD tentang pentingnya berbicara dengan sopan dan menghormati orang lain. Berikan penjelasan tentang efek negatif yang mungkin timbul dari berbicara kasar, seperti melukai perasaan orang lain dan merusak hubungan sosial. Berikan contoh konkret tentang cara mengungkapkan diri dengan kata-kata yang membangun dan bagaimana menyelesaikan konflik secara konstruktif.
4. Berikan Umpan Balik yang Jelas: Ketika siswa SD berbicara kasar, berikan umpan balik yang jelas dan langsung tentang perilaku mereka. Tunjukkan bahwa bahasa mereka tidak diterima dan jelaskan mengapa. Berikan alternatif kata-kata atau ungkapan yang lebih sopan yang bisa mereka gunakan. Penting untuk memberikan umpan balik dengan penuh kesabaran dan tanpa menggunakan bahasa kasar.
5. Berlakukan Aturan yang Konsisten: Tetapkan aturan yang jelas tentang berbicara sopan di sekolah dan di rumah, dan pastikan aturan tersebut diterapkan secara konsisten. Berikan konsekuensi yang sesuai ketika siswa melanggar aturan tersebut. Konsekuensi bisa berupa hukuman yang proporsional, seperti penarikan hak istimewa atau waktu istirahat tambahan untuk merenungkan perilaku mereka.
6. Libatkan Orang Tua: Kerja sama dengan orang tua sangat penting dalam menangani kebiasaan berbicara kasar siswa SD. Berkomunikasilah secara teratur dengan orang tua untuk memberi tahu mereka tentang perilaku anak mereka. Bersama-sama, buatlah rencana untuk mengatasi masalah tersebut dan mintalah dukungan mereka dalam memberikan pengawasan dan pembinaan yang konsisten di rumah.
7. Dorong Keterlibatan Positif: Libatkan siswa SD dalam kegiatan yang mempromosikan sikap saling menghormati dan kerjasama. Aktivitas seperti permainan kelompok, proyek kolaboratif, atau program pembinaan karakter dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang positif dan memperkuat pola komunikasi yang baik.
