*Untuk Maria yang sesungguhnya#
Saat paling sunyi
sekalipun
Engkau menatap teguh
bening air matamu jatuh
bersetubuh utuh
dengan dukamu yang ranum seluruh
mengalir berkecamuk
di antara darah-darah, tercecer karena cambuk
Ahhh,,cinta-Mu tidak sedang mabuk
Sungguh, hati dan segenap jiwamu benar-benar ditikam sebilah pedang seperti yang telah dikatakan kepadamu
kenangan membias bersama cinta yang berpulang
setelah Ia berteriak dengan suara nyaring
rindu berpaling;
"Sudah Selesai"
pukul tiga baru saja usai        Â
bumi dan langit tercerai berai
harapmu gugur
hasratmu gugup melebur
bibirmu bergetar
dukacitamu luas melebar
Ia kau kecup, tanpa kata terucap
sedikitpun
Tuhan jatuh dalam sunyi
dengan luka demi cinta sejati
mati
tangismu tak bertepi
Engkau tinggal lagi dalam sepi
berkali-kali
Maria, tenanglah cinta-Mu akan segera kembali.
Ruang Sunyi, Maret(Jumat Agung), 24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H