*#Jalan Salib 3
Pelupuh matamu bergerimis, mencipta tangis
Tatapnmu nanar
Sesekali dadamu bergetar, Â risau berdebar
Pintamu seluruh  pada rasa dan sudimu  segala pada peduli
utuh dan  suci murni tak terkecuali
Riak di kedalaman jiwamu tersiksa, merembes tak tersisa
Kau menatap
Menahan ratap
Tuhan bergantung di salib
Menutup segala aib
Semesta memeluk luka, sementara lara hati menembus duka
Seperti paku yang menembus tangan dan kaki Tuhan
Teluka, terbuka, Â lebar menganga (Dia Tahan)
Tangismu, akhirnya memecah sunyi
Kau mengingat dengan sangat pesan Tuhan pagi tadi;
"Janganlah kau tangisi Aku, tangisilah dirimu dan anak-anakmu sendiri"
Kau setia menyendiri, merawat diri
tapi tangismu semakin menjadi-jadi
dua jam terlewat setelah Tuhan mati dalam sunyi
aku baru menyadari;
kau hanya bisa menangisi dirimu sendiri
ya,, benar...kau belum mempunyai anak, meski kau telah bersuami
Jangan kau salahkan Tuhan, Dia sudah mati
Siapa yang kau salahkan nanti??
Ruang Sunyi, Feb 24.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H