*Untuk yang merindu dalam cemas#
Telah aku dapati resah di pelupuk matamu
ingin sekali kudekap tubuh penuh peluh itu
erat
tubuh yang sempat bermekaran rindu
namun kembali jatuh dan rapuh
karena kehilangan yang merampas waktu
terhempas tanpa sedikit pun kau kemas
ada cemas
pada bibir yang selalu candu
ada canda menjelma rindu yang merintih-titik gaduh-menggelitik
di sana ada senyum yang menghilangkan ragu
itu yang harus kau tunggu
Kekasih, resah di pelupuk matamu harus kau jamu. Segera.
Seluruhnya saja.
Ruang Sunyi, Feb 24
*#Simple Notes:
@*Saya beri judul puisi ini "Resah di Pelupuk Matamu"(ada beberapa frasa yang saya tempel saja, tapi tidak menghilangkan keaslian karya ini). RdPM ini  sebenarnya judul  tentatif, Entahlah. Puisi sederhana ini menginsprasi saya(mungkin kalian juga), meski saya hanya bisa menduga2 dan menerka2 apa maksud terisirat di dalamnya. Ya, tentu puisi ini sarat makna bagi yang merasa berguna. Saja. Semoga menginsprasi sampai ke hati, Salam Literasi.
@*RdPM ini disalin(copas) dengan izinan  dari penulis alsinya; Nonha Aff Jenita(Catatan di Unjung Pena{CUP}). Danke#.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H