Setelah kupetik cahaya matamu
di beranda senja
kau bernaung dalam puisi rindang indah
di taman
di kebun
bulir-bulir sajak subur merimbun
lebat tertimbun
pada sajakku dan rona senja yang melonjak kegirangan
kau merdu berbisik;
Kekasih, berhentilah merangkai sajak
aku amat sering tersesat dalam hutan sajak
yang telah kau cipta
pintamu dalam hening sejenak
"Entahlah Cinta"
jawabku singkat
Kamar Sunyi, Feb,24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H