Mohon tunggu...
Firda Eka Novia F
Firda Eka Novia F Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro

be urself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelaah Mata Kuliah Praktikum Pelestarian dan Perawatan Bahan Pustaka

12 Juni 2023   03:58 Diperbarui: 12 Juni 2023   07:14 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada umumnya, perpustakaan dikenal sebagai tempat yang berfungsi menyimpan, melestarikan dan menyebarluaskan informasi dari masa ke masa. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, perpustakaan merupakan suatu institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Informasi-informasi yang tersedia di perpustakaan sejatinya akan terus bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan, maka dari itu diperlukan upaya untuk merawat dan melestarikan bahan pustaka guna menjamin ketersediaan akses yang berkelanjutan (Walker, 2013).

Pembahasan rinci mengenai bagaimana preservasi perpustakaan yang dapat dilakukan sudah dimuat menjadi salah satu mata kuliah di Universitas Diponegoro, khususnya pada Fakultas Ilmu Budaya program studi Ilmu Perpustakaan. Mata kuliah dengan judul "Praktikum Pelestarian dan Perawatan Bahan Pustaka" dapat menjadi bekal dalam menjaga bahan pustaka untuk menghindari adanya kerusakan fisik dan isi didalamnya.

Untuk dapat melakukan pelestarian dan perawatan bahan pustaka, perlu dikenali terlebih dahulu faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kerusakan pada bahan pustaka untuk mengetahui tindak lanjut yang akan diambil secara tepat. Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab kerusakan bahan pustaka diantaranya yaitu faktor alam yang didalamnya termasuk temperatur atau suhu, air, sinar matahari, musim, bahkan bencana alam. Faktor selanjutnya yaitu faktor kimia dimana bahan pustaka akan sensitif apabila beberapa hal ini hadir secara berlebih, yaitu asam, polusi udara, partikel debu serta gangguan magnetis. Faktor yang paling banyak terjadi yaitu faktor biologi yang berupa banyaknya jamur, lumut, serangga, dan hewan pengerat yang dapat merusak koleksi bahan pustaka. Dan faktor terakhir yaitu berkaitan dengan bagaimana Pustakawan atau staf perpustakaan dalam menyimpan koleksi bahan pustaka yang kurang tepat sehingga menimbulkan kerusakan.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam merawat dan melestarikan bahan pustaka, yaitu:

  • Fumigasi

Menurut Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (1975: 75), menyatakan bahwa fumigasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengasapi bahan pustaka dengan menggunakan uap atau peracun untuk membasmi serangga atau jamur yang menyerang bahan pustaka. Kegiatan fumigasi ampuh dilakukan untuk mencegah dan membasmi wabah akibat serangga dan jamur agar bahan pustaka tetap terjaga lama sehingga dapat mengurangi proses pelapukan koleksi. Fumigasi dapat dilakukan apabila perpustakaan sedang tidak memberikan layanan, sehingga pemustaka yang hadir tidak merasa terganggu akan kegiatan pelestarian dan perawatan bahan pustaka tersebut karena mengandung gas-gas yang mungkin berbahaya.

  • Penjilidan Koleksi

Penjilidan koleksi dilakukan dengan tujuan utama yaitu mencegah dan memperbaiki koleksi yang rusak agar dapat menyerupai bentuk aslinya kembali.Bukan hal yang jarang ditemukan koleksi bahan pustaka yang sudah usang bahkan banyak halaman yang terlepas karena beberapa faktor. Untuk memperbaiki koleksi yang sudah terlanjur rusak dapat mengandalkan teknik penjilidan. Penjilidan koleksi bahan pustaka dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:

- Menjilid dengan benang (thread binding)

- Menjilid dengan lem (perfect binding)

- Menjilid dengan kawat (wire binding)

  • Penyampulan

Penyampulan koleksi bahan pustaka sudah banyak diterapkan di perpustakaan-perpustakaan Indonesia.Dengan melakukan penyampulan koleksi, bahan pustaka yang disampul akan terlindungi dari faktor-faktor yang berpotensi merusak. Sampul yang biasa digunakan pada koleksi bahan pustaka yaitu sampul plastik yang banyak digunakan karena beberapa alasan, salah satunya yaitu karena sampul plastik sendiri tahan akan air dan tidak mudah robek seperti sampul kertas. Selain untuk melindungi koleksi, penyampulan juga dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kesan rapi pada koleksi.

  • Perencanaan Bencana

Seperti yang diketahui, bencana alam kadang memang tidak dapat diprediksi kehadirannya sehingga perpustakaan memerlukan rencana yang dapat dilakukan apabila terjadi bencana untuk meminimalisir adanya kerusakan bahan pustaka. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari bencana yang membuat perpustakaan menjadi terdampak adalah dengan mempersiapkan kesiapan infrastruktur dan lokasi perpustakaan yang strategis untuk menghindari adanya bencana alam yang dapat merusak, pemeriksaan perlindungan terhadap bencana alam seperti alat pendeteksi bencana alam dan alat pendeteksi pencurian, pembuatan back-up atau salinan data perpustakaan, serta mengasuransikan perpustakaan beserta koleksinya.

Kegiatan pelestarian dan perawatan bahan pustaka sudah sepatutnya untuk selalu diperhatikan bagi seluruh perpustakaan untuk meminimalisir adanya kerusakan-kerusakan bahan pustaka yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun