Ku tutup tema pembicaraan yang aku buat sendiri dengan mengajak Rhey pergi dari kampus, aku tidak berniat mengambil kelas Bahasa siang ini. Sebenarnya aku hanya tidak ingin Rhey mengendus bau-bau lain, yang mungkin sebenarnya berasal dariku, aku takut dari kejadian ini, Rhey justru mengira aku benar-benar mengharapkan Tabi. ”Tidak, aku tidak mungkin menyukainya” gumamku.
Aku memasuki mobil Rhey dan sekilas ku lihat Tabi juga memasuki sebuah mobil BMW merah. Tiba-tiba aku penasaran, kerjaan seperti apa yang membuat Tabi meninggalkan bangku kuliahnya.
-to be continue-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H