Itulah sebabnya kita perlu membuka hati dan melihat bahwa memang masih banyak yang perlu diperbaiki dari bangsa ini dan salah satunya adalah cara pandang setiap insan yang bernaung dibawah panji Merah Putih yang besar itu.
 Bukankah masih ada ruang di relung hatimu yang terdalam masih menyimpan perbendaharaan kalimat positif yang dapat disumbangkan sebagai penyemangat kepada negeri ini yang tak henti-hentinya diterpa oleh angin sakal yang maha dahsyat namun sampai pada detik ini masih tetap berdiri kokoh dibawah sayap Garuda? Mengapa tidak dikumandangkan?Â
Setidaknya itu dapat menjadi penyemangat yang dapat memberi sedikit kesegaran bagi jiwa yang dahaga yang tidak sabar melihat sebuah perwujudan dari negara yang adil dan makmur yang merupakan cita-cita dari para pendiri bangsa ini.Â
"Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat" merupakan salah satu bagian yang disampaikan, pastilah masih ada segudang kalimat penguatan yang tidak terbilang jumlahnya, sampaikan itu! Lakukan itu!
Indonesia baru melewati sebuah tantangan besar karena wabah covid-19 yang melanda dunia. Sendi-sendi yang beku perlu digerakkan kembali. Cukup rumit dan menantang namun itu perlu dan harus dilakukan. Tidak ada kata menyerah, kita pasti dan harus bisa.Â
Buanglah jauh-jauh celaan, bangunlah terus pemikiran dan sikap yang jelas dengan arah yang positif.Â
Kita tidak harus berhenti di persimpangan tanpa melangkah. Era tidak akan menunggumu, itulah sebabnya kita perlu bangun dari tidur ketika era sudah berganti, ketika era sudah baru. Ir. Soekarno pernah berkata "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah kaca benggala dari pada masa yang akan datang".
 Selanjutnya Sang Proklamator mengatakan "Jika engkau tidak dapat mengikuti jalannya sejarah, maka engkau akan digilas oleh sejarah itu itu sendiri". Hibernasi cukuplah! Majulah dengan semangat dan penuh harapan bagi Indonesiaku.
Merdeka !
Merdeka !
Merdeka !