Mohon tunggu...
Froland Pangajow
Froland Pangajow Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Kredit Semester Program 2 Tahun di SMA, SLA Tompaso untuk Angkatan Ke-3

11 Agustus 2022   20:10 Diperbarui: 28 Agustus 2022   11:28 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kilas balik di tahun 2020 dan 2021 dimana kita didera oleh panasnya gelombang virus corona yang mengamuk bagaikan api yang menghanguskan seolah-olah tidak dapat dipadamkan. Sekolah-sekolah ditutup, pembelajaran secara online seolah-olah dipaksakan demi terselenggaranya kontinuitas sebuah pendidikan. 

Awal tahun 2022 ditengarai bahwa pandemi ini sudah mulai terkendali, namun sistem pembelajaran yang sudah lama vakum itu harus dipaksa bangkit dari tidur panjangnya. 

Kendatipun pola hybrid masih menjadi alternatif utama dalam pelaksanaannya di awal namun secara berangsur-angsur sistem pembelajaran secara online diarahkan kepada sistem tatap muka secara keseluruhan.

Hari ini kegiatan pembelajaran di SLA Tompaso sudah berjalan secara tatap muka penuh dengan kaidah aktifitas disesuaikan dengan aturan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Kegiatan pembelajaran yang sudah dimulaikan sejak 16 Agustus 1948 sejak sekolah ini berdiri seolah-olah dimulaikan kembali karena sempat beku pada saat wabah covid-19 melanda seluruh dunia. 

Walaupun bayang-bayang trauma psikis dari sebagian besar tenaga kependidikan maupun peserta didik masih jelas tergambar di wajah mereka, namun tuntutan kemanusiaan telah mendorong setiap insan pendidikan untuk mengaktifkan kembali setiap sendi-sendi pengajaran yang telah lama tidak digerakkan. 

Sebagaimana natz Alkitab dalam II Timotius 4 : 2 " beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran" mungkin saja bisa dikatakan waktu saat ini kurang baik atau tidak memungkinkan untuk bergerak bebas, namun tuntutan pelayanan dalam dunia pendidikan haruslah dikerjakan tanpa menunda.

Ketika para peserta didik datang, maka kembali sikap hormat kepada orang tua dan guru ditanamkan, karena selama pandemi seolah-olah hal itu hilang karena kurangnya interaksi langsung. 

Cara bersikap maupun berpakaian yang sopan kembali diajarkan dan diingatkan kembali, bahkan tidak sedikit waktu yang dihabiskan dalam MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) hanya untuk mengingatkan kembali tentang hak dan kewajiban sebagai peserta didik. Tanggal 12-14 Juli 2022 merupakan tanggal bersejarah bagi SLA Tompaso dalam melaksanakan kembali program seperti yang disebutkan di atas.

Sebagai sekolah yang berasrama atau dikenal dengan boarding school maka SLA Tompaso kembali menekankan tentang pentingnya disiplin dan kerohanian yang merupakan pokok utama dalam pengembangan peserta didik. 

Mereka kembali diajarkan bagaimana antri di dinning room ketika makan, bangun pagi untuk beribadah kepada Tuhan sebelum memulaikan aktifitas bahkan melakukan tugas sederhana berdasarkan prinsip kemandirian dalam hidup.

Dalam memasuki tahun ajaran baru yang dikenal dengan awal penerapan kurikulum merdeka, SLA Tompaso tidak terlalu kaget dengan sistem ini. 

Mengapa? Sistem pendidikan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang menerapkan pendidikan secara holistik meliputi pendidikan mental, spiritual, fisik dan sosial sudah diterapkan sejak dulu. Sebut saja adanya sistem projek di kurikulum merdeka. Sudah sejak dulu SLA Tompaso menekankan tentang perlunya life skill bagi setiap peserta didik. 

Mereka bukan saja hanya diajarkan bagaimana tentang pengetahuan atau teori-teori keilmuan namuan diajarkan pula bagaimana perlunya memiliki keterampilan yang dapat menunjang keberlangsungan hidup di masyarakat, seperti mengajarkan tentang cara bertani, cara mengatur listrik atau bengkel, cara menata lingkungan, bahkan bagaimana mengoperasikan perangkat multimedia yang sangat dominan dalam kegiatan digital saat ini. 

Pendidikan budi pekerti? Jauh sebelum sekolah ini berdiri, Gereja Advent sudah mengajarkannya dan hal itu yang diadopsi oleh SLA Tompaso yang mengedepankan sikap hormat kepada sesama dan terlebih kepada Tuhan.

Melangkah lebih jauh ke depan, khususnya dalam sistem pembelajaran saat ini SLA Tompaso sedang memberikan pendidikan khusus untuk peserta didik dalam program SKS (Sistem Kredit Semester) dua tahun. 

Saat ini sudah memasuki angkatan yang ketiga yang dalam waktu dekat sejak naskah ini ditulis akan diadakan tes untuk memastikan siapa saja yang dapat mengikuti program istimewa ini. Puji Tuhan untuk pencapaian ini. Ya dengan program ini maka siswa dapat menyelesaikan pendidikan di tingkat SMA hanya 2 (dua) tahun, itupun langsung ke perguruan tinggi tanpa menunggu satu tahun lagi.

Di awal semester ini juga secara berangsur-angsur SLA Tompaso kembali membuat terobosan baru dimana sistem absensi saat ini dibuat secara digital menggunakan sebuah sistem yang diaplikasikan lewat ID card yang memungkinkan setiap guru yang mengajar di kelas maupun siswa yang mengikuti pembelajaran dapat terabsensi secara akurat. 

Bahkan sistem absens ini terus dikembangkan sehingga dalam waktu dekat dapat terkoneksi dengan orang tua, sehingga orang tua dapat secara bersama-sama mengontrol kehadiran anak-anak mereka di kelas dari rumah mereka atau di tempat mereka bekerja.

Menjadi sekolah unggul memang tidaklah mudah, namun dasar-dasar pendidikan yang sudah ditanamkan oleh para pendahulu telah banyak menginspirasi para generasi penerus khususnya yang pernah mengenyam pendidikan di SLA Tompaso. 

Sebuah penggalan kalimat dalam lagu marz SLA Tompaso "...dimana Tuhan disembah, dimana otak dilatih, dimana tangan bekerja SLA itualah namanya..." seolah-olah menjadi spirit dalam setiap ingatan yang dituangkan dalam narasi-narasi ilmiah yang terus dijadikan sebagai prespektif utama dari setiap pemerhati SLA Tompaso yang diharapkan dapat menjadi sumbangsih yang besar bagi dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun