Sate adalah salah satu dari sekian banyak makanan khas Indonesia yang enak dan mudah didapat.
Sate pada umumnya disajikan dengan cara memotong daging menjadi kecil dan ditusuk menggunakan batang kayu.
Jenis sate yang terdapat di Indonesia sendiri pun sangat beragam, mulai dari sate ayam, kambing, kelinci, kuda, hingga sate taichan.
Bumbu yang digunakan dalam satu porsi sate juga beragam, umumnya ada bumbu kacang, bumbu kecap, dan sambal.
Ngomong-ngomong soal sate, saya kepinginan sekali makan sate sebelum puasa yang akan mulai minggu depan. Biasanya kita mengenal sate ayam itu hanya sate ayam khas madura, kan?Â
Tapi, saat saya masih jadi mahasiswa rantau dan berkesempatan main ke Ponorogo, saya diajak menyicipi sate khas Ponorogo ini.
Walau sama-sama sate ayam, terdapat perbedaan yang lumayan mencolok antara sate ayam khas Madura dan Ponorogo ini. Perbedaan pertama itu terlihat dari cara memotong daging ayamnya.
Pada sate ayam khas Madura daging ayam biasanya dipotong dadu dan di antara tusukan daging itu disisipi kulit dan gajih, sementara pada sate khas Ponorogo umumnya daging ayam dipotong tipis dan memanjang menyerupai fillet dan biasanya dalam satu tusuk sate Ponorogo tak ada gajih tapi tetap ada kulit.
Perbedaan kedua itu terlihat dari sausnya. Jika bumbu kacang yang digunakan pada sate khas Madura itu biasanya dibuat dari campuran kacang, kemiri, dan petis sebagai ciri utama, sedangkan pada saus sate khas Ponorogo tidak menggunakan petis.
Nah biasanya ketika kita selesai memakan sate kita akan menyisakan sampah yang berbahaya bagi orang lain jika kita tak benar dalam membuangnya, yaitu tusuk sate.
Beberapa tahun lalu, ada seorang petugas sampah yang diberitakan tewas karena tak sengaja menginjak tusuk sate ketika bertugas.