Mohon tunggu...
Firman
Firman Mohon Tunggu... Freelancer - biasalah

Hanya akan menulis jika ingin. Lebih sering resah karena mendapati ukuran celana dan bajunya bertambah.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Pernah Kandas Menjalani LDR, Ternyata Ini Kuncinya!

27 Februari 2021   08:00 Diperbarui: 19 November 2023   10:45 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjalin komunikasi berkualitas saat LDR. Sumber: istockphoto via haibunda.com

Ketika kami sudah berpisah pun, kami masih menjalin hubungan baik, bahkan mungkin bisa dibilang lebih baik jika dibandingkan ketika masih pacaran. Mungkin durasi kita dalam mengenal dan dekat dengan seseorang bisa jadi faktor utama kami tidak begitu terganggu ketika jarang berkomunikasi walau sedang LDR-an.

Hikmah menjalani LDR

1. Menjalin komunikasi yang berkualitas dalam LDR adalah kunci

Ilustrasi menjalin komunikasi berkualitas saat LDR. Sumber: istockphoto via haibunda.com
Ilustrasi menjalin komunikasi berkualitas saat LDR. Sumber: istockphoto via haibunda.com
Poin pertama ini nampaknya yang paling saya sadari betul ketika kembali LDR-an. Betul, berkomunikasi dengan pasangan ketika LDR itu penting dan sangat disarankan. Tapi, jangan sampai kita terus menghubunginya dan malah membuatnya terganggu.

Selain merasa terganggu, menghubungi pasangan terlalu sering juga bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya prasangka yang tidak-tidak. Kenapa dia ngehubungin aku terus ya, padahal kan aku sudah bilang aku sedang di sini, bersama si itu, dan lagi melakukan ini. Masa dia nggak percaya sih sama aku?

Nah lho, padahal maksud kita menghubunginya itu baik. Tapi kalau sampai menimbulkan kesan seperti itu bisa-bisa jadi penyebab berakhirnya hubungan kita. Intinya, menjalin komunikasi saat LDR-an itu bukan soal kuantitas, tapi soal kualitas komunikasinya. Percuma kita sering berkomunikasi kalau hanya tanya sudah makan belum? lagi ngapain? pergi sama siapa? dll.

2. Pasangan LDR butuh waktu untuk bisa saling percaya

Ilustrasi rasa saling percaya pasangan LDR via unsplash.com
Ilustrasi rasa saling percaya pasangan LDR via unsplash.com
Rasa curiga dan was-was ketika LDR-an itu wajar dan lumrah bagi yang sedang menjalani.Tapi, curiga berlebihan terhadap pasangan pun tentu tidak baik. Bisa-bisa kamu dicap oleh pasanganmu sebagai seorang yang toxic.

Rasa curiga yang berlebihan pun bisa mengakibatkan kamu menjadi over-protective ke pasanganmu. Pasanganmu akan merasa kalau dia seperti sedang dikekang karena banyak aturan-aturan yang membuatmu tidak bisa bebas lagi.

Ketika kamu merasakan hal ini, itu mungkin tanda kalau kamu harus segera mengakhiri hubungan itu. Karena pasangan yang baik, alih-alih jadi over-protective ia akan memberikan rasa percayanya kepadamu.

Menanamkan rasa percaya memang tidak mudah, butuh waktu untuk bisa akhirnya saling percaya satu sama lain. Durasi lamanya kita dalam mengenal dan memahami seseorang itu menjadi faktor penting untuk bisa menimbulkan rasa percaya kepada seseorang.

Saya percaya tidak ada yang lebih nikmat bagi pejuang LDR selain ketika mereka sudah saling percaya satu sama lain. Ingat, rasa percaya itu ditanamkan dalam hati, bukan hanya diucapkan di bibir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun