Disaat semua orang mencela dan memaki ku. Hanya kamu, yang selalu ada disetiap langkah ku. Hanya dirimu yang mengerti keluh kesah dan resah hati ku.. kamu begitu indah, hingga keindahan mu membuat semua yang terlihat indah Dimata ku hanya lah angan angan belaka. Jiwa ku raga dan pikiran ku.. selalu tertuju kepada mu .. bisakah? kamu menjelaskan mengapa orang yang aku anggap menjadi penyembuh luka disegala sakit ku justru menjadi racun yang amat membuat aku tersiksa..
Jika bukan karena dirimu aku tidak akan mampu lagi menopang beban pikiran yang selalu menghantuiku. Tapi semua harapan ku terhadap dirimu telah sirna. Kamu justru menjadi luka paling hebat dan paling menyakitkan untuk diriku. Mengapa manusia yang aku anggap manis seperti mu justru malah menoreh luka yang paling dalam. Mengapa tutur kata lembut mu membuat aku terperdaya akan hal kecil yang membuat ku terkesima.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H