Mohon tunggu...
Fri Yanti
Fri Yanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pengajar

suka hujan, kopi, sejarah, dan buku

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

28: Kisah Anjing dan Mata Merah

9 Desember 2023   07:00 Diperbarui: 4 Januari 2024   21:52 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Bertahun-tahun kemudian. Jae-Hyeong kembali ke Korea dan tinggal di Hwayang. Dia menjadi dokter hewan dan sekaligus pemilik Dreamland, pusat penitipan anjing terlantar. Jae-Hyeong mungkin sama sekali tidak menduga akan terjadi tragedi besar di Hwayang. 

Ini adalah novel ketiga Jeong You-Jeong yang saya baca. Dua novel sebelumnya, Seven Years of Darkness dan Good Son, juga bergenre misteri. Penulis  terinspirasi  menulis novel ini dari sebuah tayangan video. Dalam video tersebut, ratusan ekor babi dikubur hidup-hidup. Mereka dimasukkan ke liang dan berlarian dengan ketakutan.

Seperti dalam dua novel sebelumnya,  Penulis menggunakan gaya bahasa hiperbolis. Yang menarik dari novel ini adalah digunakannya tokoh binatang seperti Ringo, Star, dan Cookie. Hal itu membuat pembaca seakan digiring untuk melihat sebuah peristiwa dari sudut pandang seekor anjing.

Selain Jae-Hyeong, juga ada beberapa tokoh lain seperti Ki Joon si ketua tim tanggap darurat, Repoter Yun-Ju, Dong-Hae, dan perawat Su-Jin. Masing-masing tokoh mempunyai peranan penting yang membuat cerita dalam novel ini menarik.

 Ada beberapa isu yang disampaikan penulis dalam novel ini. Pertama, penyiksaan dan pembiakan anjing. Dulunya anjing bernama Ringo adalah anjing peliharaan. Setelah besar, Ringo  lebih mirip serigala. Hal itu  sangat menakutkan bagi majikannya sehingga Ringo pun dijual dan dijadikan anjing pertarung. 

 Ada pula anjing bernama Cookie yang diselamatkan Jae-Hyeong dari para pemuda gila yang menyiksanya. Rupanya Cookie sering dijadikan sasaran kemarahan dari anak majikannya yang dulu. Lalu ada anjing bernama Star yang takut ketika bertemu dengan manusia. Selain penyiksaan,  ada pula hal-hal mengerikan tentang pembiakan anjing.

 Kau belum pernah melihat anjing pembiak? Anjing-anjing yang hanya bertugas melahirkan anak-anak anjing dan akan dibuang setelah sekarat. Ini adalah gudang pembiakan anjing. Sebagian besar anjing yang dijual di toko hewan peliharaan berasal dari gudang-gudang seperti ini.  (hal 75)

Kedua, pola asuh orang tua yang diskriminatif. Tokoh Dong-Hae sedari kecil selalu menerima perlakuan buruk dari orang tuanya.  Dong-Hae dianggap tidak memenuhi harapan orang tuanya karena tidak bisa menjadi mahasiswa kedokteran seperti kakak laki-lakinya dan tidak bisa belajar di Perancis seperti adik perempuannya.  Dong- Hae berusaha mendapatkan perhatian dari orang tuanya, namun mereka tidak pernah menganggap eksistensi dirinya di rumah.

 Tuhan tahu betapa keras Dong Hae berusaha membuktikan keberadaan 9dirinya ketika masih kecil. Walaupun terus menerus diabaikan, ia tidak pernah berhenti berusaha mendapatkan kasih sayang orang tuanya. (hal 91)

Hal inilah yang menyebabkan Dong-Hae tumbuh dengan kebencian juga amarah pada orang tuanya terutama pada ayahnya. Sejak itu, Dong Hae membenci anjing karena ayahnya lebih menyayangi anjing-anjingnya ketimbang dirinya. 

Ketika tidak ada orang di rumah, ia akan mengikat anjing itu di sudut gudang dan menendang moncongnya. Pada awalnya, dia hanya menendang sekali dua kali, tetapi perlahan-lahan tendangannya semakin liar. ( hal 92)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun