Judul Buku      : The Psychology Of Money
Penulis          : Morgan Housel
Penerjemah    :  Zia Anshor
Penerbit        : Baca (Bentang Aksara Cahaya)
Tahun terbit    : Juni 2022  (cetakan ke-29)
No. ISBN Â Â Â Â Â Â Â : 9786026486578
Suka 'emosian' saat  berbelanja? Saya juga sih. Hehehe. Apalagi kalau lagi ada yang diskonan atau promo, pasti insting 'berburu' saya langsung menyala. Yang tadinya nggak  ada niat membeli, malah jadi membeli bahkan nyaris lupa diri. Akibatnya, pendapatan  pun menyusut, sementara pengeluaran semakin membengkak.
Ketemu buku ini sebenarnya tahun lalu, tetapi saya belum kepikran membeli apalagi membacanya saat itu. Sejak awal terbit yaitu  Mei 2021, buku ini  memang selalu berada di jejeran buku best seller dan sudah 29 kali dicetak ulang.
Bagi yang suka emosian saat menggunakan uang seperti saya, buku ini pas sekali karena buku ini membahas tentang uang dilihat dari sisi psikologis. Kadang-kadang suasana hati mempengaruhi pola perilaku kita terutama saat menggunakan uang.
Mengelola uang dengan baik tidak ada hubungannya dengan kecerdasan anda dan lebih banyak berhubungan dengan perilaku anda (Morgan Housel)
Buku ini terdiri dari dua puluh bab dan dilengkapi oleh tabel dan grafik untuk memudahkan pembaca memahami bacaan. Bagi yang tidak tertarik dengan investasi dan istilah-istilah ekonomi yang bikin pusing, Â mungkin beberapa bagian dari buku ini terasa agak membosankan, tetapi tidak mengurangi nilai lebih dari buku ini.
Ada beberapa poin  penting yang sangat menarik dan menjadi pembelajaran buat saya. Beberapa di antaranya adalah :
Harus bisa membedakan kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan adalah hal utama yang harus dipenuhi untuk bertahan hidup, sedangkan keinginan adalah bukan sesuatu yang sifatnya mendesak dan tidak masalah jika tidak dipenuhi.
Morgan mengingatkan pada pembacanya untuk menyesuaikan kemampuan dengan keinginan. Ada orang yang menginginkan sesuatu tetapi sebenarnya tak sangup memilikinya. Kita tidak mesti memaksakan diri untuk  sesuatu di luar kemampuan kita.
" Jika anda mempertaruhkan sesuatu yang penting bagi anda untuk sesuatu yang tak penting bagi anda, itu tidak masuk akal" (Warren Buffet)
Mengetahui kapan harus berhenti
Kita harus mengetahui kapan harus 'cukup', karena dengan mengetahui kapan harus berhenti kita bisa mengendalikan diri dari untuk melakukan sesuatu yang berlebihan, berbelanja misalnya.
Kekayaan bukanlah segalanya
Kekayaan tidak satu-satunya cara untuk mendapatkan pengakuan. Yang lebih penting dari semua itu adalah attitude. Buat apa membangun kesan 'wah' tetapi sebenarnya yang di'wah'-kan itu merupakan hasil utang sana-sini dan menipu orang lain?
"Jika rasa hormat dan kagum adalah tujuan anda, hati-hati dengan cara mencarinya. Kerendahan hati, kebaikan, dan empati akan mendatangkan lebih banyak hormat daripada  harga mobil" (hal 83)
Pentingnya menabung
Sedari kecil kita sudah diingatkan oleh orang tua tentang pentingnya menabung. Saking pentingnya, sampai-sampai dibuatkan lagu, Morgan menulis bahwa menabung itu tidak hanya berguna untuk membeli hal-hal seperti mobil, rumah, atau persiapan pensiun. Menabung juga berguna untuk sesuatu yang tidak dapat diprediksi atau direncanakan.
Selain beberapa poin di atas, buku ini juga dilengkapi oleh kisah inspiratif dari orang-orang yang  mengelola uangnya dengan baik, mulai dari tokoh terkenal seperti Warren Buffet hingga seorang petugas kebersihan yang menjadi miliarder.
Pada sebuah bab, Â Morgan bercerita tentang cara-cara keluarganya dalam mengatur anggaran rumah tangga. Jadi, ini semacam tips untuk mengelola keuangan dalam keluarga.
Buku ini, bagi saya, bukan hanya sekedar buku keuangan biasa, tetapi juga buku pengembangan diri untuk ke arah yang lebih baik. Selamat Membaca. Salam Literasi.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H