Mohon tunggu...
Fridrik Makanlehi
Fridrik Makanlehi Mohon Tunggu... Jurnalis - Alumini, STTA, UGM, UT

Penulis dan Olah Raga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Renungan Harian: Terima Cinta Apa Adanya

13 Desember 2024   18:54 Diperbarui: 13 Desember 2024   19:33 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis oleh : Fritz Alor Boy

Kisah Para Rasul 9:15 (TB)

Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.

Kisah Para Rasul 9:15 (BIS)

Akan tetapi, Tuhan berkata kepadanya, "Pergilah karena orang ini adalah alat yang Kupilih untuk membawa nama-Ku ke hadapan bangsa-bangsa lain, dan raja-raja, serta bangsa Israel.

Kisah Cinta yang Menegangkan

Ketika saya membaca ayat ini, saya teringat sebuah kisah cinta-- kisah nyata yang terjadi antara seoarang Hamba Tuhan-penginjil antar negara sekaligus mahasiswa S2 Teologia di salah satu universitas (Nona Name) dengan salah satu aktivis tukang demo (digelar: Singa podium: ayam Jantan dari timur). Dimana, menurut kesaksiannya, Wanita cantik ini belum pernah pacaran dan tidak ada niat untuk pacaran (sebab, ia mau focus melayani saja). Di lain satu sisi, Wanita ini tidak menyukai si tukang demo ini. Mengapa? Rekam jejak si tukang demo (mantan pemabuk, mantan anak nakal-mantan suka berkelahi, mantan suka ribut-ribut) ini tidak masuk dalam kriterianya. Di lain sisi, si tukang demo juga tidak menyukai atau tidak tertarik pacaran dengan Hamba Tuhan-penginjil atau vikaris-Pendeta. Bagi tukang demo, Pendeta atau Hamba Tuhan memiliki banyak aturan yang harus dipenuhi atau dituruti. Lanjut, baginya, aturan tersebut akan membuat si tukang demo ini tidak bebas (alias terlalu terikat); sudah terbukti, sudah banyak cinta calon pendeta atau Hamba Tuhan yang telah ditolak. Bagi Tuhan tiada yang mustahil-tak mungkin. Artinya, manusia boleh merencanakan TUHAN yang mengabulkannya. (Amsal 16:1 versi AYT: Manusia berencana dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari TUHAN).

Melalui Firman Kisah 9:15

Menurut kesaksian si Hamba Tuhan cantik ini; ia menerima cintanya, si tukang demo ini apa adaya dan dari kekurangannya. Ia mengatakan, ada sebuah suara (katanya; suara roh kudus) yang membisikkannya untuk membacakan dan merenungkan Kisah 9:15 itu sebanyak 3 kali. Dimana, suara pertama datang membisikkan telinganya untuk segera membacakan ayat itu, namun ia menolak dan jutek saja; suara kedua tetap muncul dan Kembali membisikkan telinganya, itu pun ia bersikeras dan tetap menolak untuk tidak membacanya; dating lagi suara ketiga yang memintanya untuk membaca ayat itu. Tak salah, hampir 3 kali suara itu terus membisikan telinganya untuk membacakan ayat itu. Tak salah, suara ketiga atau keempat datang lagi. Akhirnya, ia luluh dan mencoba membaca dan merenungkan ayat Alkitab itu. Setelah ia membaca dan merenungkan, ia terharu dan lalu menangis. Ia menangis karena ayat ini menceritakan tentang Tuhan pakai Ananias untuk mengubahkan Saulus (Paulus). Ia menyadari bahwa, ia ibarat Ananias yang akan membawa si tukang demo (ibarat Saulus) untuk segera bertobat dan melayani TUHAN YESUS.

Menurut saya, si Hamba TUHAN ini merupakan orang yang hebat dan terbaik. Selain itu, ia benar-benar memahami dan memaknai isi Alkitab dan mengerti perasaan TUHAN YESUS secara dalam. Ia nekat menerima cinta si Singa Podium itu apa adanya dan dari kekuarangannya. Meskipun hatinya masih bertanya-tanya dan menolak, tetapi ia mampu menuruti apa yang TUHAN penrintahkan untuk dilakukannya. Lantas, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita mengikuti perintah TUHAN untuk menerima orang lain apa adanya dan dari kekurangannya (tanpa melihat latar belakang masa lalunya)?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun