Ditulis oleh : Fritz Alor Boy
Kisah Para Rasul 9:15 (TB)
Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
Kisah Para Rasul 9:15 (BIS)
Akan tetapi, Tuhan berkata kepadanya, "Pergilah karena orang ini adalah alat yang Kupilih untuk membawa nama-Ku ke hadapan bangsa-bangsa lain, dan raja-raja, serta bangsa Israel.
Kisah Cinta yang Menegangkan
Ketika saya membaca ayat ini, saya teringat sebuah kisah cinta-- kisah nyata yang terjadi antara seoarang Hamba Tuhan-penginjil antar negara sekaligus mahasiswa S2 Teologia di salah satu universitas (Nona Name) dengan salah satu aktivis tukang demo (digelar: Singa podium: ayam Jantan dari timur). Dimana, menurut kesaksiannya, Wanita cantik ini belum pernah pacaran dan tidak ada niat untuk pacaran (sebab, ia mau focus melayani saja). Di lain satu sisi, Wanita ini tidak menyukai si tukang demo ini. Mengapa? Rekam jejak si tukang demo (mantan pemabuk, mantan anak nakal-mantan suka berkelahi, mantan suka ribut-ribut) ini tidak masuk dalam kriterianya. Di lain sisi, si tukang demo juga tidak menyukai atau tidak tertarik pacaran dengan Hamba Tuhan-penginjil atau vikaris-Pendeta. Bagi tukang demo, Pendeta atau Hamba Tuhan memiliki banyak aturan yang harus dipenuhi atau dituruti. Lanjut, baginya, aturan tersebut akan membuat si tukang demo ini tidak bebas (alias terlalu terikat); sudah terbukti, sudah banyak cinta calon pendeta atau Hamba Tuhan yang telah ditolak. Bagi Tuhan tiada yang mustahil-tak mungkin. Artinya, manusia boleh merencanakan TUHAN yang mengabulkannya. (Amsal 16:1 versi AYT: Manusia berencana dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari TUHAN).
Melalui Firman Kisah 9:15
Menurut kesaksian si Hamba Tuhan cantik ini; ia menerima cintanya, si tukang demo ini apa adaya dan dari kekurangannya. Ia mengatakan, ada sebuah suara (katanya; suara roh kudus) yang membisikkannya untuk membacakan dan merenungkan Kisah 9:15 itu sebanyak 3 kali. Dimana, suara pertama datang membisikkan telinganya untuk segera membacakan ayat itu, namun ia menolak dan jutek saja; suara kedua tetap muncul dan Kembali membisikkan telinganya, itu pun ia bersikeras dan tetap menolak untuk tidak membacanya; dating lagi suara ketiga yang memintanya untuk membaca ayat itu. Tak salah, hampir 3 kali suara itu terus membisikan telinganya untuk membacakan ayat itu. Tak salah, suara ketiga atau keempat datang lagi. Akhirnya, ia luluh dan mencoba membaca dan merenungkan ayat Alkitab itu. Setelah ia membaca dan merenungkan, ia terharu dan lalu menangis. Ia menangis karena ayat ini menceritakan tentang Tuhan pakai Ananias untuk mengubahkan Saulus (Paulus). Ia menyadari bahwa, ia ibarat Ananias yang akan membawa si tukang demo (ibarat Saulus) untuk segera bertobat dan melayani TUHAN YESUS.
Menurut saya, si Hamba TUHAN ini merupakan orang yang hebat dan terbaik. Selain itu, ia benar-benar memahami dan memaknai isi Alkitab dan mengerti perasaan TUHAN YESUS secara dalam. Ia nekat menerima cinta si Singa Podium itu apa adanya dan dari kekuarangannya. Meskipun hatinya masih bertanya-tanya dan menolak, tetapi ia mampu menuruti apa yang TUHAN penrintahkan untuk dilakukannya. Lantas, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita mengikuti perintah TUHAN untuk menerima orang lain apa adanya dan dari kekurangannya (tanpa melihat latar belakang masa lalunya)?.
Keluarga Menolak
Mendapatkan kabar bahwa sebagian keluarga si Hambah TUHAN ini tak setuju hubungannya dengan si Singa Podium itu. Mereka tak setuju si Hamba TUHAN ini menjalani hubungan dengan si Singa Podium ini. Namun, si Hambah TUHAN ini tetap bersikeras menjalani hubungan dengan si Singa Podium itu. Mengapa? bagi si Hambah TUHAN, hubungan mereka bukan datang dari manusia tetapi datangnya dari TUHAN (dijodohkan langsung dari TUHAN). Sehingga, ia tak berani melawan perintah TUHAN YESUS yang telah mempercayakan si Singa Podium itu untuknya.
Luluh juga
Dalam ayat ini menceritakan tentang 'Sauluas bertobat'. Dimomen ini, TUHAN membutakan mata Saulus, saat dalam perjalanannya ke Damsyik. Dimomen ini juga, TUHAN mengubahkan Saulus (silakan baca kisah hidup Saulus) untuk melayani (menjadi alat-Nya) melalui Ananias. TUHAN meminta atau memerintah Ananias untuk bertemu dengan Saulus. Sebagaimana yang disebutkan "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku". TUHAN YESUS mengakui bahwa Saulus adalah alat (TUHAN akan memakainya untuk menjadi alat dalam memberitakan Injil ke seluruh bangsa-bangsa), yang sangat berharga untuk diakomodir menjadi Hamba Tuhan kelak. Bagi TUHAN, melalui Saulus, orang banyak akan bertobat dan menerima TUHAN YESUS sebagai Juru Selamat (terbukti, loh).
Meskipun sifat atau karakter seseorang yang tegar tengkuk-keras kepala; jahat seperti Singa atau Serigala, tetapi apabila TUHAN YESUS yang bergerak dan memilihnya maka semuanya bisa berubah-luluh juga (tak satu orang pun yang dapat menggagalkannya); Hati yang jahat-nakal serta keras seperti batu bisa berubah atau luluh juga dalam sekejap oleh karena campur tangan TUHAN YESUS. Silakan baca Lukas 5:32 'Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”. Benar, TUHAN datang memilih orang yang berdosa seperti Saulus dan si Tukang demo itu, bukan untuk Hamba TUHAN atau para pendeta. Artinya mata TUHAN selalu tertuju pada orang-orang yang berdosa'.
TUHAN YESUS memerintah si Hamba TUHAN cantik itu untuk menjalani hubungan percintaan dengan si Singa Podium. TUHAN mempunyai tujuan besar untuk hubungan mereka. TUHAN menaruh atau menitipkan si Singa Podium atau Ayam Jantan dari Timur untuk si Hamba TUHAN itu ada maksud dan tujuan tertentu. Bisa jadi. TUHAN akan menjadikan si Singa Podium untuk menjadi alat dan untuk melayani orang banyak di luar sana-yang belum bertobat (tukang mabuk, tukang kelahi, tukang judi, tukang mencuri, tukang nakal-preman, dan lainnya) untuk bertobat. Siapa tau, melalui si Singa Podium itu (berubah menjadi si Singa Mimbar Rohani) orang banyak bisa bertobat. Bisa lihat kisah perjalanan masa lalu dan masa kininya Pdt Mell Atock dan Ps. Daud Toni
Apabila TUHAN memakai Ananias, maka TUHAN juga bisa memakai siapa saja, tanpa terkecuali untuk memberitakan kebenaran injil-pekerjaan Nya di seluruh dunia. TUHAN saja tidak melihat latar belakang seseorang, maka kita pun tak perlu melihat-mengkoreksi-menilai jelek latar belakang seseorang. (baca Yer 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan).
Maukah?
Firman TUHAN ini mengajak kita untuk 'berbuat, berbuat, berbuat' dalam menjangkau orang berdosa-jahat, untuk Bersama-sama melayani pekerjaan TUHAN. Maukah kita melakukannya? Atau kita massih memilih-milih pelayanan?. Firman TUHAN ini mengajak kita untuk ‘berbuat, berbuat, berbuat’ dalam menjangkau orang berdosa-jahat, untuk bersama-sama melayani pekerjaan TUHAN. Maukah kita melakukannya? Atau kita massih memilih-milih pelayanan?. Berbuat memang tidaklah gampang, tidaklah mudah. Namun, berbuat merupakan sebuah kalimat perintah yang disampaikan-diinginkan oleh TUHAN YESUS kepada kita untuk melaksanakannya. Melaksanakannya tidak mesti dilalukan diatas mimbar melainkan bisa juga dilakukan di lingkungan keberadaan, baik di lingkungan pekerjaan, lingkungan organisasi, lingkungan masyarakat dan lainnya. Hanya orang berani, nekat dan bernyali (mau saja) yang bisa berbuat-melakukan pekerjaan yang dititipkan atau diperintahkan oleh TUHAN YESUS. Terima apa kekurangan orang lain memanglah tak mudah atau tak gampang, namun TUHAN YESUS memaksakan kita wajib menerima apa adanya setiap orang. Mau lawankah? atau maukah lakukan? silakan!.
Kesimpulan
Jangan salah menilai terlebih dulu dan jangan lihat seseorang di hari ini nya tetapi lihatlah kedepannya. Orang yang kita banggakan hari ini belum tentu bisa membanggakan kita, kelak. Demikian juga, orang kita tidak banggakan hari ini, bisa jadi ia dapat mendatangkan murka-jahat, kelak. Ingat! Segala sesuatu bisa berubah drastis sepanjang seseorang tersebut memiliki semangat, niat dan ada kemauan dari dalam hati.
Tugas kita, berdoalah agar hubungan mereka (Hamba TUHAN ini dengan si Singa Podium) langgeng-mesra terus dan segera menikah. Agar, setelah menikah, mereka berdua bisa melayani TUHAN secara bersama-sama di seluruh dunia serta mereka berdua bisa bersaksi dan menjadi berkat bagi orang banyak diluar sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H