Mohon tunggu...
Fridrik Makanlehi
Fridrik Makanlehi Mohon Tunggu... Jurnalis - Alumini, STTA, UGM, UT

Penulis dan Olah Raga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lockdown Vs Social Distance

18 Maret 2020   12:00 Diperbarui: 18 Maret 2020   12:54 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dampak penyerangan Virus corona : system perekonomian bisa melemah/lumpuh, system perdagangan bisa terhenti, aktivitas pekerjaan akan terhenti sementara waktu.

Dampak tersebut berpengaruh pada perang politik kekuasaan antar kepemimpinan, kini sedang terjadi di negeri sendiri (Indonesia) yakni ada dualisme keputusan yang dilakukan oleh Pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang tidak sejalan.

Kebijakan Presiden vs Gubernur DKI Jakarta

Maraknya penyebaran virus corona di pusat Ibukota menyebabkan pro dan kontra antar pendapat, antar komunitas, antar Partai, antar individual, bahkan antar Pemerintah dengan pemerintah yakni Pemerintah Provinsi tidak sejalan dengan keputusannya Pemerintah Pusat. 

Paranya Presiden Republik Indonesia membuat keputusan tidak diikuti oleh bawahannya. Inikah yang dinamakan penciteraan perang politik antar kekuasaan?

Untuk mencegah dampak masalnya penyebaran virus corona di Indonesia, Presiden Republik Indonesia memutuskan bahwa seluruh pekerjaan, kuliah, sekolah, dilakukan secara social distance (work for distance). 

Presiden Jokowi mengambil keputusan ini demi menghindari kontak fisisk, jarak komunikasi/sentuhan face to face, perkumpulan dan lain sebagainya. Ada beberapa negara telah menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.

Jokowi mengatakan "Tidak ada kita berpikir ke arah kebijakan lockdown," Pemerintah pusat belum berpikir tentang lockdown namun pemerintah lebih berpikir tentang social distance. lanjutnya, pemerintah berupaya mengurangi mobilitas perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain, mengurangi kerumunan/pertemuan perkumpulan yang membawa risiko besar penyebaran COVID-19.

Sedangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengambil keputusan "lockdown" artinya mengunci, lockdown covid -- 19 ialah suatu bentuk tindakan penanganan untuk pencegah penyebaran wabah virus corona.  covid -- 19  tujuannya untuk mengunci seluruh akses keluar maupun masuknya rotasinya manusia dari/asal dan mau ke tujuan begitupun sebaliknya.

Walaupun pro dan kontra kebijakan, indahnya kedua kebijakan ini disatukan dengan kebijakan work from home atau bekerja dirumah. Lalu, Pertanyaannya : sampai kapan kita akan terus bertahan di work from home, lockdown dan social distance? Lalu, apa yang terjadi jika kita tetap bertahan di kebijakan Lockdown?

1.Bisa jadi, Indonesia akan menjadi negara lumpuh/mati karena tidak ada aktivitas pekerjaan manusia secara fisik, secara langsung atau tidak ada pergerakan manusia secara terlihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun