Mohon tunggu...
Fritz Colyn Lumban Raja
Fritz Colyn Lumban Raja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyongsong Era Indonesia Emas 2045

21 November 2023   14:38 Diperbarui: 21 November 2023   14:40 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2045, Indonesia akan merayakan momen bersejarah seiring dengan genapnya usia negara ini mencapai 100 tahun atau satu abad. Momentum ini telah menginspirasi munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045, menandakan tekad untuk mencapai puncak prestasi dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi. 

Dalam transformasi ekonomi, Indonesia telah mencapai pertumbuhan sebesar 5%, namun, kesadaran akan kebutuhan peningkatan menjadi dorongan untuk merancang skenario-skenario ambisius. Dalam skenario transformatif, target rata-rata pertumbuhan sebesar 6% ditetapkan dengan harapan Indonesia dapat keluar dari Middle-Income Trap (MIT) pada tahun 2041. Skenario sangat optimis menargetkan pertumbuhan sebesar 7%, dengan ambisi keluar dari MIT pada tahun 2038.

Optimisme dalam mencapai cita-cita tersebut didukung oleh sejumlah kekuatan yang menjadi landasan strategis. Pertama-tama, Indonesia bangga menjadi negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia. Proyeksi menunjukkan bahwa 70% dari penduduknya berada pada rentang usia produktif (15-64 tahun), dengan angkatan kerja mencapai 146,6 juta. Fokus utama pada perluasan lapangan kerja menjadi langkah kunci untuk memajukan pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, bonus demografi menjadi peluang emas yang harus dioptimalkan. Indonesia saat ini berada pada periode Rasio Ketergantungan Penduduk yang paling rendah, atau Puncak Bonus Demografi, yang hanya terjadi sekali dalam sejarah peradaban negara. Pemanfaatan optimal pada periode ini dianggap sebagai kunci sukses.

Keuntungan letak geografis Indonesia yang strategis dalam perdagangan internasional menjadi faktor pendukung lainnya. Pengaruh musim yang memengaruhi negara ini menjadikannya negara agraris, sementara melimpahnya sumber daya alam, terutama cadangan mineral seperti nikel, bauksit, tembaga, dan timah, menempatkan Indonesia sebagai pemimpin di pasar global. Dengan segala potensi dan kekuatan ini, Indonesia bersiap untuk merayakan Centennial Year 2045 dengan prestasi ekonomi yang mengesankan. Generasi Emas 2045 menjadi tonggak sejarah yang memandu negara ini menuju masa depan yang gemilang dan berkelanjutan.

Adapun Sasaran Visi yang dirancang oleh pemerintah dalam RPJPN sebagai berikut:

  • Pendapatan per kapita setara negara maju
  • Pendapatan per kapita Indonesia menjadi ke-5 terbesar dunia sekitar USD 30.300. kontribusi PDB maritim mencapai 15,0 persen dan kontribusi PDB industry pengelolahan 28,0 persen
  • Kemiskinan menuju 0% dan ketimpangan berkurang
  • Tingkat kemiskinan pada kisaran 0,5-0,8 persen, ketimpangan pendapatan antar penduduk menurun dengan rasio gini 0,337-0,320 dan ketimpangan antar wilayah menurun dengan peningkatan kontribusi PDRB KTI menjadi 28,5 persen
  • kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkatPenguatan diplomasi internasional dan kepemimpinan global,pengaruh budaya, peran aktif dalam organisasi internasional, serta berkontribusi terhadap penyelesaian isu-isu global. Global Power Index masuk ke dalam 15 besar dunia
  • Daya Saing Sumber Daya manusia meningkat
  • Peningkatan kualitas sdm secara merata melalui Pendidikan, pelatihan dan pengembangan, sikap dan etos kerha, penguasaan teknologi inovasi dan kreativitas, dan Kesehatan diukur dengan HcI. Skor indeks modal manusia menjadi 0,37
  • intensititas Emisi GRK menurun menuju Net Zero Emission
  • Tingkat penurunan intensititas emisi gas rumah kaca ( GRK) mencapai 93,5 persen.

Kemudian arah Misi Pembangunan transformasi ekonomi seperti berikut:

  • Pengembangan Iptek, inovasi, dan produktivitas ekonomi
  • Penerapan Ekonomi hijau
  • Meningkatkan Transformasi digital
  • Menerapkan Integrasi ekonomi domestik dan global
  • Mewujudkan Perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi

Dengan hal itu, Indonesia Harus memiliki jiwwa Kepemimpinan yang lebih kuat, komitmen, implementasi regulasi dan kelembagaan yang baik, serta kapasitas teknis tingkat nasional dan regional, diperlukan untuk mempercepat penyediaan akses pelayanan dasar yang layak bagi seluruh penduduk.

Kolaborasi multipihak dan pemanfaatan pendanaan inovatif menjadi solusi yang krusial untuk mempercepat pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Melalui kerjasama aktif dengan berbagai pihak dan penggunaan pendanaan yang inovatif, diharapkan Indonesia dapat memperkuat dasar untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 yang terwujud dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Hal ini menjadi kunci agar Indonesia dapat mencapai status sebagai negara maju sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan untuk tahun 2045 mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun