GoDok – Hayo, siapa yang tahu mengenai glositis? Istilah ini mungkin jarang didengar oleh telinga Anda, tidak seperti sariawan, lubang gigi ataupun bau mulut yang lebih dikenal masyarakat luas. Karena itulah, seringnya Anda menjadi kurang tanggap terhadap penyakit gigi dan mulut yang satu ini. Padahal, jika tidak cepat ditangani, glositis dapat menurunkan kemampuan Anda dalam berbicara dan menelan makanan, lho. Nah, agar Anda tidak “buta” terhadap bahaya glositis, yuk simak penjelasannya berikut ini!
Mengenal glositis
Glositis termasuk salah satu penyakit jaringan lunak rongga mulut yaitu peradangan lidah. Istilah glossitis sendiri berasal dari kata glossus yang berarti lidah dan itis yang berarti radang dalam bahasa Yunani Kuno.
Secara medis, glositis dapat dibedakan menjadi beberapa tipe dengan mempertimbangkan tingkat keparahannya. Berikut adalah penjelasan mengenai empat tipe glositis :
1. Glositis akut
Glositis akut adalah peradangan pada lidah yang muncul secara tiba-tiba dan biasanya gejala yang timbul lebih parah. Glositis tipe ini pada umumnya disebabkan karena alergi.
2. Glositis kronik
Peradangan lidah pada tipe ini mempunyai gejala yang hilang timbul, biasanya merupakan salah satu gejala dari penyakit tertentu.
3. Glositis idiopatik
Glositis Idiopatik, yang juga dikenal dengan Hunter’s glossitis, mengenai otot dari lidah. Pada kondisi ini sejumlah papil di lidah menghilang. Penyebabnya sampai saat ini tidak diketahui.
4. Glositis atrofi
Glositis tipe ini terjadi ketika hampir seluruh papil di lidah menghilang, sehingga warna dan tektur dari lidah akan berubah, biasanya lidah akan berubah menjadi merah gelap.
Gejala
Jika Anda menderita glositis, maka akan muncul tanda-tanda seperti :
- Pembesaran lidah,
- Nyeri pada lidah,
- Penurunan kemampuan untuk berbicara, makan, dan menelan,
- Perubahan warna permukaan lidah menjadi kemerah-merahan,
- Permukaan lidah menjadi licin dan halus
Permukaan lidah menjadi licin dan halus akibat papilla-papilla lidah mengecil atau menghilang. Papilla adalah tonjolan-tonjolan kecil yang tersebar pada permukaan lidah. Papilla berisi syaraf-syaraf yang sangat penting untuk merasakan rasa manis, asam, pedas dan pahit makanan dan minuman yang kita makan sehari-hari, sehingga apabila kita menderita glositis maka terjadi penurunan kemampuan untuk merasakan rasa makanan atau minuman. Radang pada lidah yang sudah parah menyebabkan rasa sakit atau nyeri dan dapat mengubah cara makan atau berbicara.
Apa penyebabnya?
Penyebab glositis antara lain adalah infeksi bakteri atau virus (termasuk oral Herpes simpleks), iritasi mekanis seperti tergigit, cedera akibat luka bakar akibat makanan dan minuman yang terlalu panas dan tepian gigi yang kasar (akibat fraktur/patah karena karies gigi). Selain itu, glositis dapat pula disebabkan oleh paparan zat iritan seperti :
- Asap rokok,
- Alkohol,
- Pasta gigi,
- Obat kumur,
- Penyegar nafas,
- Pewarna buatan dalam permen warna warni,dan
- Obat tekanan darah tertentu.
Lebih lanjut, glositis juga dapat disebabkan oleh penyakit sistemik seperti anemia, defisiensi vitamin B, lichen planus oral, eritema multiforme, sariawan (ulkus aphthous), sifilis, dan lain-lain.
Pemeriksaan
Untuk memastikan apakah Anda menderita glositis atau tidak, maka dokter gigi akan melakukan pemeriksaan secara langsung pada lidah Anda. Mereka akan memeriksa mulut Anda untuk melihat apakah terdapat benjolan yang sifatnya abnormal atau luka di lidah, gusi, dan jaringan lunak mulut Anda. Lebih lanjut sampel air liur dan darah juga dapat diambil dan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pengobatan
Sejatinya, kondisi glositis dapat diredakan dengan cara memberikan obat anti radang pada lidah Anda. Selain itu, tentunya glositis juga dapat disembuhkan jika penyebab radang itu sendiri dihilangkan. Nah, demi menghilangkan penyebab radang itu sendiri, akan lebih baik jika Anda menghentikan kebiasaan-kebiasaan tertentu, seperti :
– Merokok,
– Mengonsumsi minuman beralkohol,
– Memakan permen warna warni, dan
– Meghaluskan permukaan gigi yang tajam.
Jika kebiasan-kebiasaan tersebut dihentikan, glositis tentu akan sembuh dengan sendirinya. Malahan, jika kondisi tubuh Anda optimal, tidak akan diperlukan pengobatan lebih lanjut. Meskipun begitu, dalam beberapa kasus, glositis dapat menyebabkan pembengkakan lidah yang parah sehingga menghalangi jalan napas. Keadaan darurat medis tersebut membutuhkan tindakan medis dengan cepat dan segera. Fasilitas pelayanan kesehatan harus dihubungi jika gejala glositis masih dirasakan selama lebih dari 10 hari.
Nah, untuk mencegah glositis datang, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut Anda, ya! Sebab, kondisi mulut dan gigi yang higienis juga dapat mencegah infeksi kuman dan bakteri. Selain itu Anda dapat gunakan 'Tanya Dokter' untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda. Semoga bermanfaat, ya!
Ingin baca tulisan saya seputar artikel kesehatan gigi lainnya? Kunjungi www.go-dok.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H