Mohon tunggu...
Frisya Putri Aulia
Frisya Putri Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus! Siapa yang Lebih Membutuhkan Konseling?

28 Desember 2023   05:02 Diperbarui: 28 Desember 2023   05:04 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran anak dalam sebuah keluarga adalah karunia terindah yang membawa kebahagian tiada tara. Namun, anak juga bisa menghadirkan tantangan tersendiri bagi keluarga, khusunya orang tua pilihan yang diberikan anugerah anak berkebutuhan khusus (ABK). Memiliki anak berkebutuhan khusus merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua. Selain membutuhkan perhatian dan biaya lebih, orang tua anak berkebutuhan khusus juga harus menghadapi berbagai emosi dan perasaan yang kompleks, seperti rasa khawatir, stress, bahkan, depresi.

Akhir-akhir ini mucul berita yang kurang menyenangkan, keluarga dengan anak berkebutuhan khusus di Tasikmalaya harus kehilangan nyawa anakanya akibat penganiayaan yang dilakukan oleh orang tuanya. Penganiayaan terjadi akibat rasa kesal orang tuanya kepada korban yang sering menangis ketika melakukan aktivitas. Korbannya adalah seorang anak berkebutuhan khusus yang tidak mampu melakukan fungsi tubuh bagian kirinya. Dimana kehidupan sehari-harinya harus menggunakan kursi roda.

Dari kasus diatas dapat di simpulkan bahwa konseling sangat diperlukan bagi keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk membantu orang tua memahami kondisi anak, mengembangkan strategi pengasuhan yang tepat, mengelola emosi dan stress, serta membangun hubungan yang positif dengan anak. Dalam perjalanan mengasuh dan mendukung anak berkebutuhan khusus, pertanyaan sering muncul: Siapa yang lebih memerlukan konseling, orang tua atau anak?

Secara umum, baik orang tua maupun anak berkebutuhan khusus dapat memperoleh manfaat dari konseling. Namun, faktor-faktor yang mungkin menyebabkan orang tua lebih memerlukan konseling adalah karena orang tua sebagai garda terdepan dalam mendampingi anak, sering kali mengalami tekanan emosional dan fisik yang signifikan. Dalam konteks ini, konseling dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi orang tua untuk mengelola stres, kecemasan, dan merancang strategi pendekatan terbaik untuk anak mereka.

Namun, kita tidak boleh mengabaikan bahwa anak berkebutuhan khusus juga dapat mengalami tantangan emosional yang kompleks. Proses pertumbuhan dan perkembangan mereka mungkin memerlukan dukungan tambahan untuk mengatasi hambatan yang mereka hadapi. Konseling dapat menjadi alat yang efektif untuk membantu anak memahami dan mengelola emosinya, meningkatkan keterampilan sosial, dan membangun rasa percaya diri.

Beberapa konseling yang dapat diberikan kepada keluarga anak berkebutuhan khusus yaitu; Konseling individual dapat membantu orang tua untuk mengeksplorasi emosi dan perasaannya secara lebih mendalam. Konseling kelompok dapat memberikan kesempatan bagi orang tua untuk berbagi pengalaman dan dukungan dengan orang tua lain yang memiliki anak ABK. Konseling keluarga dapat membantu meningkatkan komunikasi dan hubungan antaranggota keluarga.

Penting untuk diingat bahwa penerimaan peran sebagai orang tua anak berkebutuhan khusus adalah langkah awal menuju pemulihan. Konseling dapat membantu orang tua membentuk persepsi yang lebih sehat terkait dengan keadaan anak mereka, mengurangi stigmatisasi, dan merangsang perkembangan positif dalam keluarga.

Dalam menghadapi tantangan memiliki anak berkebutuhan khusus, konseling bukanlah hak istimewa satu pihak saja. Baik orang tua maupun anak perlu mendapatkan dukungan emosional dan psikologis untuk memastikan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Melalui pendekatan keluarga dapat membangun fondasi kuat untuk mendukung anak berkebutuhan khusus mereka menuju masa depan yang penuh potensi dan kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun