Hal kedua yang saya rasa sangat menolong saya adalah tekad. Saya membulatkan tekad untuk memprioritaskan apa yang saya cita citakan itu. Saya menyadari bahwa mengambil kursus bersertifikat dalam masa kuliah saya yang sedang berjalan sangat tidak gampang, butuh strategi dan strategi yang sudah dirancang harus didasari dengan tekad yang kuat, baru bisa berhasil. Saya mencari informasi tempat kursus yang mengeluarkan sertifikat itu dan meng-email mereka satu demi satu, dan saya lihat balasan balasan mereka, akhirnya pilihan saya jatuh pada satu instansi yang menawarkan kursus disaat saya liburan musim panas (Summer Holiday).Â
Pertemuan sebanyak 7 kali pertemuan, setiap hari Sabtu, dari pukul 8 pagi sampai 4 sore. Kursus ini sangat berat, banyak tugas tugas dan evaluasi evaluasi karena mereka mempertaruhkan nama baik instansi mereka karena sertifikatnya bisa berlaku secara internasional. Â Saya harus meninggalkan anak dan suami saya sebanyak 7 kali setiap hari sabtunya atau sekitar satu setengah bulan. Bangun pagi pagi, sepulang kursus harus menyiapkan tugas tugas yang akan di presentasekan di hadapan team pengajar, sangat berat dan cukup stress.Â
Selama mengikuti kursus ini praktis saya tidak bisa menikmati liburan musim panas. Summer holiday yang biasanya akan sangat kami pakai bersama sama dengan mahasiswa internasional lain untuk explore negeri ini, karena liburan panjang sangat jarang, cuma sekali setahun, tapi kali itu tidak bisa saya pakai. Saya akui saya sangat lelah setelah kuliah regular saya butuh liburan, tapi saya rela menggunakan waktu liburan untuk mengambil kursus bersertifikat. Dengan tekad yang kuat, hati yang bulat, membuat saya bisa memprioritaskan first thing first. Â Dengan jelas saya melihat kombinasi Tekad dan mendahulukan kebutuhan sangat menjadi sebuah harmoni yang memampukan saya untuk bisa mengelola keuangan dan memprirotaskan apa yang saya cita citakan.
Sebenarnya zaman sudah canggih, dengan smart phone ditangan, aplikasi aplikasi yang ditawarkan seperti di Jenius, tinggal permainan jari saja maka apa Pilihan Jenius tentang financial planning dengan pertolongan yang ditawarkan aplikasi ini bisa kita dapatkan dengan mudah. Masalahnya adalah apakah kita serius dengan cita cita kita? Apakah kita bertekad untuk mewujudkannya? Apabila kita bertekad maka kita akan seleksi apa apa saja keinginan kita dan mengurutkan yang menjadi kebutuhan di financial planning atau Pengelolaan keuangan kita, niscaya kita akan meraih cita cita kita.
Sekali lagi saya katakan, rasa tidak puas adalah natural kita miliki sebagai manusia. Positifnya hidup kita akan berkembang dan memang harus berkembang, karena Tuhan sudah titipkan hal hal baik dalam diri kita yang harus kita kembangkan. Tapi kita harus awas, rasa tidak puas itu juga bisa jadi bom waktu yang meluluhlantakkan cita cita kita, karena tidak bisa membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan. Rasa tidak puas harus dikendalikan. Pengelolaan Keuangan harus dilakukan. Mari raih cita cita dengan tekad yang bulat dengan memprioritaskan kebutuhan. First thing first! Semoga bermanfaat.
==
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H