Sesosok tubuh ringkih muncul dari kegelapan
Berbalut kain lusuh, berjalan terseok ...
Nafasnya terengah ...
Gurat sendu menghias wajahnya
Matanya sayu, lekat menatap riuh suka para pelahap itu
Senangin, butir-butir beras bertanak
Renyah perutnya mengidung lapar, dahaganya ...
Tak jua tangan menyambung
Gemetar kakinya, tanah terhentak
Ini ... untukmu
Ia menggeleng ...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!