Sepanjang kita berbicara mengenai kasih, kita juga harus memasukkan unsur tak bersyarat di dalamnya. Oleh karenanya, cinta hanya bisa terjadi ketika kita sudah terluka. Terluka karena sudah mau masuk dan memberi terlalu dalam hingga ke aku-an yang kita miliki melebur dalam kekosongan seperti yang dikatakan Rumi. Meski memang yang dimaksud 'Dia' oleh Rumi adalah Tuhan, bukan 'dia' sebagai orang yang kita cintai. Namun konsep kekosongan dan peleburan ke aku-an lah yang bisa diadopsi dari Rumi untuk menjelaskan bahwa cinta sejatinya menghilangkan aku hingga terluka, dan tanpa syarat.Â
Salam cinta, dan salam kebijaksanaan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!