Mohon tunggu...
Fristian Setiawan
Fristian Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sapere aude

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fakta Media Sosial, Apa Saja Ya?

8 Desember 2021   02:06 Diperbarui: 8 Desember 2021   02:20 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari: www.liputan6.com

Berbagai macam perbedaan identitas baik formal maupun substansial yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia ternyata tak ada artinya ketika media sosial sudah "berbicara". 

Hal ini juga secara tidak langsung mengonstruksi identitas bangsa Indonesia -setidaknya pada tahun 2019- sebagai bangsa yang aktif menggunakan media sosial. Itu baru dari sisi identitas saja. 

Bila kita kaitkan dengan aspek tantangan dalam komunikasi antar budaya, yang pastinya menjadi tantangan ketika timbul fakta 'Indonesia adalah negara yang memiliki pengguna media sosial cukup aktif' adalah, 'bagaimana cara untuk menjaga nilai-nilai budaya asli bangsa Indonesia ditengah globalisasi yang terjadi, dan dapat dengan mudah diakses melalui media sosial?'

 Bagaimana cara agar supaya kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia ini tidak kemudian menjadi "tertekan" oleh budaya asing melalui media sosial, tapi justru dengan media sosial, masyarakat Indonesia bisa berkontribusi untuk memperkenalkan budaya-budaya asli Indonesia ke khalayak internasional. 

Nuansa poskonolialisme cukup kuat jika kita berbicara mengenai globalisasi dan orientasi/ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap sebuah budaya asing. 

Dan yang menjadi salah satu jawaban untuk menjawab tantangan tersebut, adalah dengan menanamkan nilai-nilai kebudayaaan Indonesia pada anak sejak usia dini, melalui keluarga. Keluarga adalah wadah yang paling dekat dengan kehidupan manusia, secara khusus dalam hal ini generasi muda. 

Dengan dibimbing oleh anggota keluarganya, baik ayah maupun ibu, generasi muda bisa mengenali sebetulnya apa saja yang menjadi budaya asli dari bangsa Indonesia ini. 

Apa saja budaya-budaya asli Indonesia yang menurut mereka menarik untuk dipelajari lebih dalam, bahkan dilestarikan dengan cara memperkenalkannya pada khalayak interlokal maupun internasional. Disinilah peran keluarga menjadi sangat dibutuhkan. 

Tentunya, peran orangtua sebagai pembimbing anak juga harus memiliki wawasan yang kompeten dan kredibel untuk bisa mengajarkan tentang nilai-nilai kebudayaan asli Indonesia pada anaknya. 

Yang pada akhirnya, ketika upaya pelesatarian kebudayaan Indonesia ini dilakukan baik secara interlokal maupun internasional tadi, sesungguhnya disitu Komunikasi Antar Budaya benar-benar sedang dilaksanakan secara konkret. 

Mari berkomunikasi dengan cermat, bijak, dan fleksibel menghadapi perkembangan zaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun