Mohon tunggu...
frisma kuspriawan
frisma kuspriawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - karyawan honorer

suka watching moovie

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Pendidikan Inklusif

21 Mei 2022   17:04 Diperbarui: 21 Mei 2022   17:07 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah awal untuk tercapainya pendidikan inklusi adalah mengirim tenaga pendidik untuk mengikuti pelatihan atau seminar agar lebih faham tentang pendidikan inklusi yang akan nantinya bisa diterapkan saat pembelajaran serta mengetahui dari karakteristik serta kebutuhan kebutuhan peserta didik yang di perlukan, setelah tenaga pendidik mendapatkan bekal dan kemampuan untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional langkah selanjutnya pendidik harus terjun ke lingkungan masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang pendidikan inklusi.

Pelaksanaan Manajemen Pendidikan inklusi di SD

Kurikulum Tenaga pendidik kelas harus memodifikasi kurikulum sesuai dengan kemampuan dan karakteristik peserta didiknya, kurikulum yang digunakan sama dengan kurikulum reguler yang berlaku saat ini yaitu kurikulum 2013 yang di berlakukan semua sekolah secara umum, namun karena ada hambatan-hambatan karena keragaman peserta didik tenaga pendidik tidak boleh menyamakan peserta didik yang biasa dengan peserta didik yang berkebutuhan khusus, dan kebutuhan dari peserta didik berkebutuhan khusus sangat bervariasi mulai dari sifatnya ringan, sedang sampai berat, maka dalam implementasinya, kurikulum reguler perlu untuk di modifikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik, jadi kurikulum memang tetap sama reguler tetapi harus di modifikasi sedemikian rupa agar pada kelas inklusi peserta didik yang berkebutuhan khusus (ABK) bisa terpenuhi kebutuhanya.

  • Peserta didik 

Biasanya penerimaan peserta didik berkebutuhan khusus menggunakan sistem penyuluhan atau promosi, jadi penerimaan peserta didik berkebutuhan khusus menggunakan sistem promosi ini agar peserta didik yang mendaftar tanpa menggunakan tahap seleksi yang bertujuan agar mereka yang mendaftar bisa di terima di sekolah tanpa ada yang di tolak.

  • Hubungan sekolah dan masyarakat

Hubungan antara sekolah dan orang tua harus baik karena peserta didik berkebutuhan khusus biasanya saat di sekolah memerlukan bantuan seperti kursi roda dan lain sebagainya hal ini bisa dibicarakan dengan komite sekolah agar bisa menyumbang alat bantu untuk digunakan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan inklusi 

  • Pembiayaan pendidikan

Untuk menyelenggarakan pendidikan inklusi perlu pendanaan yang khusus juga yang antara lain untuk keperluan : modifikasi kurikulum, insentif bagi tenaga kependidikan yang terlibat, kegiatan assesment input peserta didik, pengadaan sarana dan prasarana, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, serta pemberdayaan peran serta masyarakat.

  • Tenaga guru pendamping khusus

Adapun tugas dari guru pendamping khusu adalah: Memberikan bantuan kepada peserta didik berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan saat pembelajaran di kelas bisa berupa pengayaan maupun remedial. Membuat catatan khusus untuk anak berkebutuhan khusus bila terjadi pergantian tenaga pendidik serta membimbing secara berkesinambungan. Memberikan pelayanan pendidikan khusus kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Melaksanakan assesmen serta mencari solusi belajar anak berkebutuhan khusus. Membuat silabus, kurikulum, dan evaluasi yang disesuaikan dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus. Hal ini dilaksanakan agar peserta didik berkebutuhan khusus bisa belajar dengan efektif.

  • Sarana dan prasarana

Mengunakan sarana dan prasarana guna untuk mendukung pendidikan inklusi yang mempunyai fungsi sebagai alat bantu anak berkebutuhan khusus saat pembelajaran dimana kedudukan sarana dan prasarana pendidikan sepenuhnya melayani kebutuhan belajar peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun